10. Sad

498 71 19
                                    

Sudah 3 minggu berlalu semenjak kejadian yang menimpa Audrey putus dengan kekasihnya itu kini hidupnya hampa. Ia jadi teringat bagaimana ia bisa kenal pria tersebut yang berhasil merebut hatinya dengan waktu yang sangat singkat.

Flashback on

"Eh, itu punya gue!!! Nyelak aja bisanya, itu kan punya gue," Cecar Audrey.

"Elah, sekali kali napa ngalah ama sahabat, ya Allah," nyolot Chatrine.

"Dasar perut karung!!" Sindir Audrey pedas.

"Bodo. daripada lo? Perut buncit noh kayak Pak Pitak setengah botak!" Ledek Chatrine tak sesuai fakta. Karena pasalnya bentuk badan Audrey tak seperti itu, bahkan jauh lebih sempurna daripada itu. Namun sahabatnya itu malah menyama-nyamakan bentuk perutnya dengan Pak Satpam di sekolah.

"Ck, lo pada, ya? Berantem terus. Pusing nih gue lama," oceh Ferisha sok bijak dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari kedua sahabatnya itu yang membuat nyalinya menciut.

"Gorok aja sono Sha pala lo," sebal Audrey.

"Gue masih mau  hidup. Mau ngejar cita cita gue dulu buat ngerebut hatinya Cha Eun Woo sama My baby Taehyung," ujarnya antusias bak anak kecil yang sedang menonton serial kartun kesukaannya.

"Sopankah begitu? Cantik kah anda?," Tanya Audrey.

"Boleh gue muntah sejenak?," Ikut Chatrine menimpali.

"Silahkan," balas Audrey tulus.

Uwek!!

OHH DAMN!!!

Chatrine benar benar gila tidak seperti biasanya. Pikir Audrey itu hanyalah sebuah candaan semata. Namun kini seragamnya sudah dipenuhi muntah sahabatnya itu. Ingin rasanya ia melempar sepatu milik Udin Maudidin teman sekelasnya itu yang di mana sepatunya tidak pernah dicuci selama 5 tahun, ia berkata bahwa sepatu itu tidak perlu dicuci karena itu adalah sepatu favoritnya karena gara-gara sepatu itu ia jadi bisa mendapatkan hadiah jam tangan Rolex dan juga penghargaan karena bisa memenangkan pertandingan sepatu terbau sikil seintro sekolah ini. Juara satu pula. Gimana Udin gak ridho sama sepatunya.

"Ha? hahahaha..... Mampus maneh!!!! Kop tah hukuman na!!! Audrey kasian amat ci..... Kena muntah," ledek Ferisha disela sela tawanya.

"CHATRINE!!! LO KENAPA BENERAN MUNTAHIN GUE??!! KALOPUN LO MAU MUNTAH JUGA JANGAN MUNTAH DI GUE TAPI DI FERISHA KAN DIA YANG UDAH BIKIN LO MUAK!!!!!" Murka Audrey. Kini penghuni kantin sudah ramai bejibun seperti menonton artis idola mereka secara langsung. Bagaimana tidak? Harga diri Audrey kini menurun, sungguh sahabatnya itu benar-benar memalukan dirinya.

"Lah? Kan elo yang ngijinin, yaudah gue MUNTAHIN di elo aja!! Lagipula gue nggak bercanda kok. Lo si... Emang gue pernah bercanda? enggak kan... Eh tapi ngomong ngomong sori ya sori... Soalnya perut gue dari awal masuk sekolah tadi kaga enak banget mau muntah. Kayaknya gue masuk angin gara-gara malem maraton Drakor pas banget di depan kipas apalagi AC yang di kamar gue suhunya gue fullin," jelas Chatrine panjang lebar seraya menyengir tak berdosa.

"BODO AMAT!" Teriak Audrey.

Tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan hoodie berwarna abu-abu tersebut ke Audrey. Dan seketika penghuni yang berada di situ diam mematung seperti menahan napasnya. Audrey? Ia malah kebingungan siapa orang yang berada di hadapannya ini.

Without You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang