Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَانًا وَظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَارًا وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barang siapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. An Nisa': 29-30).
Soundtrack-Sekali ini saja
WAJIB PUTER! BIAR FEEL!
2 bulan 4 hari kemudian....
Suara monitor itu menghiasi malam sunyi rawat gadis yang kini sangat setia dengan alam bawah sadarnya. Dia adalah, Audrey Valencia. Pasca pengorbanan yang diberikan oleh seseorang, dirinya belum juga sadar dari komanya. Mungkin, Tuhan belum mengizinkan dan Audrey masih terlanjur kecewa kepada mereka semua, yang membuat dirinya betah di alam bawah sadarnya lalu meninggalkan dunianya sendiri.
Omongan Zaskia nyatanya-
Genggaman hangat seorang ibu bahkan tidak mempan untuk gadis itu bangun, dirinya terlalu lelah atas semua ini.
Rivael menatap lurus tembok bercat putih itu. Keadaannya sungguh tidak stabil. Makan tidak teratur, mandi pun jarang dilakukan. Ia hanya menginginkan gadis itu bangun dari komanya.
Mereka semua sangat ingin kembali ke suasana seperti dahulu. Kapan drama kehidupan ini akan berakhir?
Zazkia, Chatrine, Angel, Ferisha, Kitty, Fana, Fani dan lainnya, mereka sudah pulang terlebih dahulu, selama ini mereka gonta ganti berjaga, mereka ingin melihat kondisi sahabat nya itu setiap hari. Mungkin karena terlalu kecapekan, gadis yang bernama Ferisha itu pun sempat pingsan beberapa hari yang lalu karena kekurangan asupan, mereka pun sama, lidahnya hambar untuk memakan makanan jika mengingat sahabat nya itu berbaring lemah di brankar rumah sakit.
Kegiatan OSPEK untuk mahasiswa/i tahun ajaran baru pun sudah di lakukan beberapa Minggu yang lalu. Ya, mereka satu kampus semua, namun ada yang beda fakultas saja. Rivael pun sama berkuliah seperti mereka semua, namun sayang, hari hari nya untuk kuliah itu berkurang, ia jarang masuk. Untuk apa dia masuk kuliah jika otaknya saja tidak fokus untuk belajar? Lagipula dirinya tanpa lulus kuliah juga bisa toh bekerja. Ya, Karena dirinya calon CEO untuk perusahaan ayahnya yang di wariskan kepada dirinya nanti.
"Rivael, mending kamu sekarang pulang, gih. Bersih bersih terus makan, abis itu tidur. Pasti kamu kecapekan," titah Bintang kepada Rivael dengan wajah sendunya itu.
Rivael hanya tersenyum kecil. "Kalo dari dulu hilangnya Rivael dari sini bisa membangunkan Audrey yang koma, Rivael rela. Meskipun Tuhan pun gak mengijinkan Rivael dekat dengan Audrey lagi seperti waktu dulu," Sahutnya dengan nada datar.
"Kalo kayak gini terus kamu bisa sakit. Kasian orang tua kamu, pasti dia juga khawatir," nasehat Putra yang memang selama putrinya itu dirawat dirinya tidak dulu bekerja, ia hanya menyuruh tangan kanannya untuk mewanti perusahaan nya itu.
Rivael perlahan pun mengangguk dan memejamkan matanya sejenak. Batinnya berbicara, semoga hilangnya dia dari sini bisa membantu Audrey untuk sadar dari komanya.
Semoga.
Rivael bangkit dan menyalimi tangan kedua orangtua Audrey. Dilihatnya wajah pucat Audrey itu, lagi dan lagi Rivael membuang air matanya itu untuk gadis tersebut entah yang ke berapa kalinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Without You✓
Novela JuvenilBerawal dari kisah percintaan Audrey Valencia bersama Ravael Leo Aiden di masa SMP. Ravael mengatakan perasaannya terhadap Audrey di depan kerumunan banyak siswa siswi yang membuat Audrey merasa senang dan malu. Bagaimana tidak? Ravael yang statusny...