9

40 5 0
                                    


Sudah dua hari ini nabila selalu saja datang terlambat ke sekolah kini ia sedang dihukum untuk membersihkan toilet karena ia tadi tidak mengikuti upacara belum lagi nanti pasti ia akan dibicarakan dikelasnya karena tidak ada saat menjadi bagian upacara kelasnya dan akhirnya digantikan oleh oliv, nabila sudah mengetahuinya.

"Ehmm coba aja gue gak kesiangan gini kan pasti gak dihukum kayak gini" gumamnya sendiri sambil membersihkan toilet.

Bagaimana tidak selama dua hari ini ia selalu tidur ditempat yang sangat beda sekali dengan rumahnya, walaupun kecil tapi setidaknya tempat itu bisa menjadi tempat berteduh buat nabila. Meskipun nabila merasa khawatir kepada Natasya dan Revo yang selalu saja menghubunginya tetapi tidak pernah di jawab oleh Nabila.

Setelah selesai membersihkan toilet ia kembali kekelas dan bener ia menjadi buah bibir dikelasnya apalagi sania dkk yang paling semangat mengompor-ngomporin temen-temenya untuk menghasut nabila agar diberi hukuman setelah pelajaran selesai.

"Tuh orangnya datang tuh " ujar salah satu temenya

"Gimana sih lo nab katanya jadi Protokol tapi kenapa lo yang terlambat lagi " ujar Vani yang membaca UUD 1945 karena dari awal ia sudah ingin mengincar ingin membaca Protokol namun salah harapanya musnah karena wali kelasnya dan temen-temenya menunjukk nabila tetapi sekarang sudah Hari Hnya ia ingin mengambil alih nabila saat terlambat namun sayang jadi Oliv yang dipilihnya.

"Yeah gak bisa gitu lah masa kita udah latihan dari kapan tau pas Hari Hnya upacara jadi bagian kelas kita lo malah gak ada "Ujar fadli

"UDAHLAH KASIH HUKUMAN AJALAH DIA" ujar Sania DKK.

"Maaf ya temen-temen tadi gue kesiangan soalnya bantuin dulu orang oke lain kali kalo kita jadi petugas upacara lagi gue gak akan ngulangin lagi kok maaf ya buat kalian merasa kecewa atas latihan lama tapi pas hari Hnya gue gak ada" Ujar Nabila .

Namun ada saja yang tidak terima atas ucapan nabila mau tidak mau nabila rela diberi hukuman oleh temen-temen kelasnya, padahal sandi sudah menyuruhnya untuk tidak berbuat apa-apa namun nabila melarang biarkan saja karena ini semua salah dirinya.

"Ok kalo gitu lo pulang sekolah haru beresin kelas-kelas 12 apalagi kelas kita kayaknnya bakal banyak sampah " ujar Yola

Sandi tidak terima atas ucapan yola " HE lo gila ya ini tuh tugasnya kebersihan sekolah bukan tugasnya nabila" ujarnya.

"Kenapa kan dia aja terima kita gituin kenapa lo yang sewot san, oh atau lo masih suka sama nabila karena gak rela liat dia kecapean " ujar Yola menyindir sandi.

"Gak usah nab jangan dengerin kata mereka mending lo pulang langsung nanti" ujar sandi.

Nabila bingung sebenarnya ia juga tidak mau membersihkan kelas 12 semuanya yang berjumlah 20an belum tentu juga ia sanggup namun semua temen-temenya pada menatap nabila bagai menatap permusuhan, sementara riri saat ini sedang tidak masuk karena mengurus pasportnya yang akan jadi, nabila tidak bisa meminta bantuan kepada riri untuk saat ini. Bagaimana nasibnya

"Kita semua bakal liatin lo atau nanti ada yang pulang duluan bisa liat cctv yang ada apa lo bakal lakuin apa gak" Ujar sania

"Ya bener tuh kita juga perlu bukti "

"Ya setuju"

"OK bener banget"

"OK akan gue lakuin dan gue buktiin ke lo semua gak usah khawatir gue gak akan lakuin" ujar Nabila membuat semuanya terdiam namun sandi mengisyaratkan agar ia tidak usah mengikuti hukuman yang diberikan oleh temen-temenya.

***

Kini nabila sedang berada dikelasnya bulan dan Upi meskipun harus lima atau empat kelas lagi yang ia bersihkan ia harus membersihkan semuaanya untuk menujukkan bukti kepada temen-temen kelasnya.

"Eh buku siapa nih " ujar nabila memperhatikan buku diary dan saat ia mulai mengecek tiba-tiba pintu kelas yang sedang ia bersihkan terbuka dan muncul seseorang yang tak lain adalah Upi

"lah nabila ngapain lo disini megang-megang sapu lagi" ujar upi.

Nabila hanya tersenyum "Eh iya nih bantuin pak dadang aja kasiankan ya nyapuin apa ngepelin kelas-kelas dari kelas 10-12" alibinya.

"Wah lo mau bantuin dia semua nab, gila sekalian aja rumah gue dah"canda Upi.

"Hahah iyaiya boleh-boleh aja kapan ini juga sebenarnya hukuman dari temen kelas gue sih ehhh" ujaar nabila langsung menutup mulutnya karena keceplosan.

Upi merasa kager atas ucapan nabila "Hah hukuman dari temen kelas lo Gila aja ya bilang siapa yang nyuruh lo ?"ujarnya membuat kesel saat mengetahui gebetanya mendapat hukuman disuruh membersihkan sekolah apa tidak salah sekolah seluas ini.

Nabila langsung pergi meninggalkan " eh kelas lo udah bersih pi gue kekelas lain lagi deh banyak yang belum bersih, dan soal tadi gue mau bantu pak dadan aja kok bukan disuruh sama temen kelas gue" ujarnya meninggalkan upi.

Sementara itu upi diam diam mengikuti nabila ketika sedang membersihkan setiap kelas 12 ia melihat nabila sudah kelelahan namun cewek itu tidak mau berhenti bahkan ini sudah sore hamper mau malam namun ia masih saja ia tetap membersihkannya, dan ia melihat pak dadan sedang santai karena pekerjaanya sudah selesai menyuruh pak dadan untuk memberhentikan nabila karena nabila sudah sangat pucat karena kecapean dan akhirnya pak dadan mengahampiri nabila yang sedang duduk dilantai.

"Neng Nabila udah saya aja yang bersihin nih kelas, udah neng nabila pulang aja udah mau malam juga " Ujar pak dadan.

"Gak apa-apa pak, kita kerjain sama-sama aja yuk pak biar cepet selesai juga "ajak nabila kepada pak dadan. Meskipun ia sudah sangat capek tapi ia harus terima hukuman temen-temenya dan dapat membuktikannya bahwa ia sanggup.

"Yaudah atuh neng, tapi neng kalo capek bilang aja ya daritadi saya liat neng kok kayaknya seneng aja gitu ngebersihin ini sekolah padahal banyak banget sampah sampah basah tapi teh neng nabila gak merasa jijik oh pak dadan tau nih nabila suka bersih-bersih ya dirumah jadinya biasa aja biasanya cewek seumuran neng tuh malah malas banget beberes yang mereka tau mah jajan aja sama beli apa aja yang mereka suka." Ujar pak dadan.

"haha gak kok pak akutuh emang gak bisa aja liat kotor jadi ya udah biasa aja gitu aplagi akutuh paling sebel liat sampah ditengah jalan kan udah tau ada slogan yang harus kita inget Jangan buang sampah sembarangan tapi masih aja ya mereka pada gitu pengen negor tapi gak kenal nanti sangkanya sok-sokan banget ya pak" ujar nabila sembari curhat bersama pak dadan

"gila nih cewek masih bisa aja ya curhat sama pak dadan walaupun dia lagi kecapean tapi sempet-sempetnya lagi curhat sama pak dadan smaa gue kek nab" batin Upi.

Setelah selesai akhirnya nabila meninggalkan sekolahan, kini ia kebingungan sendiri bagaimana ia pulang ia sudah tidak ada ongkos untuk ketempatnya yang sekarang, mau jalan sangat jauh, tidak mungkinkan nabila menginap disekolahan sendirian ia juga tidak mau.

Akhirnya nabila berjalan saja sampai kearah rumahnya bahkan ia tidak sadar kalo ia berjalan kearah rumahnya, ia ingin masuk namun ia masih mengingat perkataan kakaknya, dan ketika ia ingin pergi meninggalkan rumahnya abangnya malah melihatnya dan memutuskan nabila berlari meninggalkan rumahnya.

Namun ketika nabila ingin menyebrangin jalan ada mobil dari arah berlawanan

Dan semuaanya menjadi gelap 

BUlNABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang