"Siapa yang 3 hari yang lalu nyuruh nabila ngeberesin semua kelas 12"Upi mengintrogasi semua temen-temen kelas nabila.
Seluruh kelas nabila langsung menatap Upi dengan tidak percaya bagaimana ada kelas lain tahu bahwa nabila disuruh membersihkan semua kelas 12 yang berjumlah 20an. Padahal tidak boleh ada yang mengetahuinya selain kelas ini.
"gak ada nyuruh kok dianya aja yang mau "ujar Yola
"Gak mungkin banget lah kita nyuruh dia buat beresin semua kelas 12 diaanya aja kali kerajinan mau bantuin pak dadan"ujar reta
"Tau ngapain juga nyuruh dia kayak ada kerjaan lain aja "ucap gina.
"Gak ada yang nyuruh dia kok Pi lagian juga gak mungkin juga kan kita tega nyuruh nabila kelas 12 semuaanya kan kita temenyya buat apa kita nyuruh dia iya gak temen-temen" Ujar sania dan semua temen-temen kelasnya hanya menggangukan kepalanya saja bahwa setuju atas ucapan sania.
"Oke gue percaya tapi kalo sampai lo pada yang bikin hukuman itu gue gak akan segan-segan bilang lo ke kepala sekolah". Ujar Upi meninggalkan kelas nabila
Namun saat upi ingin pergi dari kelas nabila ia melihat riri sedang menurunkan kursi roda dari mobil dan mulai membantu nabila kesusahan ia segera membantu dan menggendongnya.
"Eh gak usah pi " tolak nabila
"gak apa-apa santai aja ri tolong benerin kursi rodaanya ya "
Riri hanya menggangukan kepalanya dan ingin meninggalkanya karena ia tau upi tulus mencintai nabila namun dicegah oleh nabila agar tidak meninggalkanya.
"Makasih ya pi, ri mungkin kalo gak ada kalian kayaknya gue bakal susah untuk kesekolah ini" ujar nabila sambil menghapus airmatanya.
"apan sih nabila lo kan sahabat gue ya gue harus selalu ada buat lo dong maupun lo susah atau seneng dan gak mungkin kan gue ninggalin lo dalam keadaan gini" ujar riri yang saat ini ingin menangis karena melihat keadaan nabila sedang duduk
"iya santai aja kali nab gue anterin kalian kekelas ya udah mau masuk juga kan" ajak upi membuat keduaanya hanya mengganguk.
***
Saat ini sedang pelajaran dikelas nabila untuk pengambilan nilai sebagai nilai akhir namun sayang nabila tidak bisa mengikutinya karena keadaanya sudah seperti ini guru olahragapun memakluminya namun nabila tetap saja merasa tidak enak dengannya apalagi temen-temen yang lain karena tidak mengikuti olahraga akhir saja dia mendapatkan nilai.
" Kenapa Harus gue sih yang kaya gini" ujar nabila sambil menatap kakinya sudah tidak bisa digerakkan lagi
Bahkan nabila tidak mau ketemu siapa-siapa setelah mengetahui keadanya seperti sekarang ia sebenarnya malu untuk ke sekolah pasti ia akan merepotkan orang bener saja tadi saja riri kesusahan membantunya kalo tidak ada upi mungkin nabila akan kembali kerumahnya. Bagaimana nanti kedepanya pasti ia akan terus saja mereptkan orang.
"Lan nabila sendirian noh buruan anjir mumpung upi lagi gak ada " ujar leon
Bulan langsung menghampiri nabila yang sedang menangis dan ia mulai memberikan tisu kepada nabila dan diterimanya.
"Makasih ya"
"Jangan sedih lagi ini udah rencana tuhan ngasih cobaan "
"Iya, ngapain disini"
"Harusnya gue yang nanya sama lo nabila ngapain lo disini sendirian mana riri kan biasanya lo sama dia"
"Lagi ganti baju kelas gue tadi ngambil nilai akhir olahraga, gue gak enak sama temen-temen yang lain mereka panas-panasan ngejar nilai tapi gue disini malah duduk udah dapat nilai " ujarnya langsung menghapus airmatanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUlNAB
Novela Juvenil"Lo harus Bantuin gue dapatin hati temen lo, dan Lo harus jadi pacar pura-pura gue - " Bulan Megantara. cowok yang selalu cuek terhadap semua para cewek yang mendekatinya namun tidak dengan cewek yang ia sukainya sehingga ia harus menjalankan rencan...