"Gimana kemarin jalannya pi, lancar?"ujar satria
Upi hanya menggangukan kepalaanya"Ya awalnya dia sempet gak mau, tapi akhirnya jadi juga kan"ujarnya.
Bulan merasa iri dengan upi ia bisa mengajak nabila padahal ia tidak mempunyai perasaan apa-apa kepada nabila, ia masih menyukai sania meskipun begitu sania terhadap nabila tapi bulan masih saja menyukainya.
"Lo gimana bul, masih suka sama sania kan"Tanya upi
"Ya masihlah, nanti gue mau ajak di jalan juga pi gak mau kalah gue sama lo"ujarnyanya bercanda.
"Kalo gitu double date yuk lo ajak sania, gue ajak nabila, ya walaupun gue belum jadian sama nabila sih"ujar upi.
Bulan akhirnya setuju saja meskipun ia sebenarnya malas, namun ia harus melakukannya dan ia juga harus memastikan keadaan itu baik-baik saja. Namun tiba-tiba saja ia juga merencanakan sesutau pada nanti saat mereka double date.
Mungkin nanti istirahat bulan akan menemui sania dan mengajaknya meskipun bulan sudah yakin pasti sania akan menolak dirinya, tetapi ia akan berusaha dan menyakinkan sania.
Sementara itu dikelas sania dan nabila sedang tidak ada guru membuat kelasnya menjadi berisik apalagi anak-anak laki yang selalu bikin onar menjadi surganya bagi mereka ketika mengetahui guru yang mengajarnya belum masuk.
Sania dkk, mulai merumpi seperti biasa pasti mereka selalu menyindir nabila, nabila sudah biasa dengan sindiran dari sania, riri ingin membalas perkataan temen-temenya sania namun langsung ditahan oleh nabila.
"ri udah gak apa-apa, kalo lo ngelawan mereka sama aja lo kayak ngebenarin ucapan mereka udah ri gue gak apa-apa jangan gegabah ya ri'Ujar nabila menenangkan riri.
Riri hanya menggangukan kepalanya saja"Iya tapi kalo mereka sekali lagi keterlaluan gue gak akan main-main nab"Ujarnya.
"Yah gak jadi perang dah si riri sama Yola padahal tontonan gratis"Ujar opal yang merupakan perusuh kelas dikelas nabila.
"alah paling juga nanti mereka mah dilanjut kalo gak ada kita-kita mah, cewek kan gitu jaim didepan cowok"Ujar wendi
Riri dan Yola langsung mengejar wendi dan opal yang menyindir dan memukulnya setelah ketangkap, membuat nabila ingin memisahkannya namun langsung ditahan oleh sandi.
"Gak usah nab, bentar lagi juga riri sama yola udahan gituin wendi sama opal itu juga biar si wendi sama opal harsunya sadar gak usah ember juga mulutnya kaya cewek"Ujar sandi.
Wendi yang terus-terusan dicubitin yola karena tidak berhenti, ia melihat sandi dan nabila sedang mengobrol dan ia mulai mengintrusikan yola untuk melihat kebelakangnya yang ia tahu yola menyukai sandi dan yola akan cemburu pasti kepada nabila.
"Haha iya parah banget ya"nabila tertawa mendengarkan ucapan sandi.
"untungnya aja gue gak apa-apa sih, meskipun sekarang jadi paarno"ujar sandi.
Yola yang melihat itu mulai berjalan kearah sandi dan nabila, sandi mengetahui pasti yola akan mencaci makinya dan ia mengintrusikan yola dengan tatapan tajam.
"Lo ngecaci maki orang, gue gak akan pernah bisa suka sama lo"Ujar sandi sadis membuat yola langsung menjauhi keduanya.
Ya sandi mengetahui yola menyukainnya sejak dari kelas sepuluh, awalnya juga ia tertarik kepada yola namun karena insiden pada kelas sebelas ia melihat yola seperti itu apalagi yola sekarang main bersama sania dan ia mulai juga terpancing untuk mencaci maki nabila terus menerus jadi ia merasa tidak tertarik lagi dengan yola.
"Emang enak, belum juga ditembak udah ditolak duluan sama gebetannya"Ujar riri kesenangan melihat yola ditolak oleh sandi.
Nabila meyuruh riri agar diam , namun riri sangat susah hingga akhirnya ia pasrah membiarkan riri saja, namun ketika ia mengalihkan pandanganya keluar kelas ia melihat bulan di depan pintu kelasnya, dan mereka saling menatap satu sama lain. Hingga nabila mengalihkan pandangannya kearah lain.
Sania yang melihat bulan ada di depan pintunya langsung memperhatikan tatapan bulan yang mengarah kepada nabila, ia menertawakannya dalam hati yang katanya cowok itu menyukainya namun sekarang ia malah melihat nabila dan bulan saling bertatapan dari jauh. Hingga dirinya menyadarkan bulan.
"Masuk aja gak usah diliatin dari jauh juga lah"Ujar sania.
Bulan langsung memperhatikan sania yang ada didepannya hanya menggelengkan kepalanya"Eh sania, san gue mau ngomong sama lo boleh gak"ujarnya.
"Mau ngomong apa , bilang aja"
"Tapi jangan disini, kekantin aja ya"
"Yaudah"
Sementara itu riri dan nabila sedang ada dikelasnya berdua, temen-temenya pada sudah mengantri makanan dikantin sedangkan keduaanya membawa bekal dari rumah, dan mereka saling bertukaran makanan dan bercerita.
"gue gak nyangka si leon ternyata anaknya baik juga ya, gue kira ngedatenya sampe malam gitu ya nab, eh ini udah mau jam delapanan aja dia udah langsung panic banget nab, dia langsung nganterin gue pulang"
"Yeah bagus dong berarti dia tanggung jawab sama lo"
" iya nab, terus dia juga langsung nemuin ortu gue dia bilang maaf udah bawa anaknya pulang malam gila sih, emang gak salah miliih gue nyari gebetan"Ujar riri kesenangan.
Nabila hanya tersenyum dan menggangukan kepalanya melihat keceriaan riri, ia juga merasakannya meskipun itu bukan pada dirinya namun melihat orang-orang disampingnya meraasa bahagia.
Ketika mereka berdua asik dengan obrolannya ada seseorang masuk kekelasnya
"Oh ternyata kalian disini, pantasan gue cari gak ada"Ujar upi ya cowok itu yang memasuki kelas nabila dan riri.
"ya gimana mau ada sih lo, orang kita berdua aja dikelas"sahut riri.
"Santai aja neng, jawabnya, leon gak suka loh sama cewek yang nyolot" Ujar upi meledek riri.
"Bodo itu kata lo, bukan dari leonnya langsung"
"Yeah dibilangi juga gue kan sahabatnya"
Nabila yang melihat riri dan upi tidak saling diam akhirnya ia menyenggol makananya yang belum habis ke lantai, dan ia ingin mengambil tempat makannya namun kesusahan hingga keduaanya membantu.
Upi langsung mengambil tempat makan yang jauh dari nabila sedangkan riri membantu nabila untuk tidak turun dan membenarkan keadaan duduk nabila.
"Maaf, buat kalian kaget dan ngerepotin"Lirih nabila
"Gak apa-apa, kita juga salah malah debat "ujar riri.
Upi menggangukan kepalanya"Iya kita juga yang salah malah debat gak jelas, ini makanan punya lo gue ganti ya"ujarnya ingin membelikan roti namun nabila menahannya.
"Gak usah pi , makasih seblumnya udah mau ganti"
"Tapi lo belum makan banyakan ini tumpahanya masih banyak banget"
Nabila menggelengkan kepalanya"Gak apa-apa pi, lo tolonng panggilin pak dadan aja ya, bilang gue minta maaf udah ngotorin kelas"Ujarnya.
Upi akhirnya menggangukan kepalanya saja dan ia mengikuti perintah nabila langsung memanggil pak dadan untuk membersihkan kelasnya.
"Makasih pak, maafin nabila pak udah ngotorin kelas dan gak bisa bantu pak"
"aduh neng nabila teh apaan sih, inimah udah tugas bapak neng gak apa-apa kali"
Upi dan riri membantu pak dadan membersihkan kelasnya karena ia juga yang menyebabkan ini jadi merka juga bertanggung jawab.
Setelah selesai membersihkan kelasnya nabila sebelum temen-temenya nabila masuk kekelas upi mengajak ngobrol dengan serius, walaupun ada riri namun upi untuk menyuruh riri menggunakan earphone untuk tidak mendengarkan obrolan dengan nabila.
"Nabila, gue mau ngajak lo jalan lagi"
Nabila langsung kaget atas ucapan upi "Eh gak salah lo pi, ngajak gue mulu nanti ngerepotin"ujarnya.
"Gak kok nab, kalo lo takut tenang aja ada gue kok"
"Ucapan yang sama seperti temenya"batin nabila.
"Gue izin dulu kea bang sama bunda gue pi, kalo dibolehin gue kasih tau lo"Ujar nabila meyakinkan upi.
Upi menggangukan kepalanya ia tahu nabila pasti akan pasti banyak alasan,tetapi ia percaya pada cewek itu, pasti ia akan mau menuruti apa yang ia mau.
"Gue tunggu ya nab jawabanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUlNAB
Novela Juvenil"Lo harus Bantuin gue dapatin hati temen lo, dan Lo harus jadi pacar pura-pura gue - " Bulan Megantara. cowok yang selalu cuek terhadap semua para cewek yang mendekatinya namun tidak dengan cewek yang ia sukainya sehingga ia harus menjalankan rencan...