Sudah dua hari nabila diskorsing itu berarti nabila akan masuk pada besok hari, bulan sudah menandai itu dikalender handphonenya. Ia sejak nabila diskorsing tidak pernah mengechat atau menelepon nabila seperti sebelumnya ia mengetahui nabila sedang ada dan masalah maka dari itu ia tidak mau menggangu juga ketika nabila sedang banyak masalah, bukan ia tidak peduli ia saja sudah hampir ingin mengirimkan pesan pada saat nabila tidak masuk sehari namun ia urungkan.
"Kenapa gue jadi khawatir gini sih sama dia"gumamnya.
"Yaelah khawatir sama siapa sih lo, samperin lah"ujar evan yang mendengar gumaman bulan.
Bulan mendengus kesel bisa saja si sepupunya mendengarnya, ia langsung mencari topic lain saja ia juga tidak mau menceritakan ini kepada siapapun termasuk sepupunya sendiri yang paling deket dengany.
"Lo kenal bang revo darimana van?"Tanya bulan mengalihkan pembicaraan yang tadi.
"Dia senior gue, kalo nongkrong-nongkrong dicafe suka bareng aja gitu,kenapa emangnya"Tanya evan balik.
Bulan menggelengkan kepalanya"Gak apa-apa gue tanya aja."ujarnya.
"Lo sendiri kok bisa deket sama adeknya revo, kalian pacaran atau saling deket aja tapi gak jadian-jadian"tanya evan membuat bulan diam.
"iya kita pacaran purapura"batin bulan"Gak cuman temen doang lagi juga di gebetanya upi ya kali gue nikung sahabat gue sendiri."ujarnya.
Evan hanya menggangukan kepalaanya"Oh kirain pacaran padahal kayaknya lo cocok deh sama dia"ucap evan.
Bulan hanya tersenyum saja"Doain aja ya"gumamnya.
***
Kini nabila sedang mengerjakan soal-soal Un dari tahun kemarin selama dua hari diskors dari sekolahnya ia tidak pernah mau keluar kamar apalagi ketemu dua kakaknya itu dan ia selalu mengunci pintu kamarnya, natasya sudah membilanginnya agar jangan mengunci pintu kamarnya saat siang sampai sore namun nabila tidak menurutinya, ia tidak mau siapa-siapa masuk kekamarnya.
Nabila menatap langit kamarnya ia menatap notes-notes yang ia tempelin di dinding-dinding kamarnya lalu ia mencabut-cabuti semuanya hanya ada beberapa notes yang masih ia simpan ia yakin notes itu pasti akan terjadi pada dirinya suatu hari nanti dan akan dibuktikkan.
Ia jadi teringat riri karena telah membohongi riiri bahwa dirinya akan terapi dibandung, nyatanya ia ada dirumah dikamar selama dua hari dan mengurung diri karena diskorsing, ia menatap handphonenya yang sudah tidak nyala karena ia membantingnya pada saat ia berantem dengan kakanya.
Namun saat nabila sedang menatapi handphoneya yang sudah mati, ia langsung menaruh handphonenya, pintu kamarnya tiba tiba ada yang mengetok ia sudah bertanya siapa, tetapi tidak ada jawabanya. Hingga ia membuka pintu kamarnya namun tidak ada orang di depan pintu kamarnya.
"Gak jelas banget deh"ujarnya langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang.
Saat nabila sudah sampai didepan meja belajarnya terdengar lagi ketukan pintu kamarnya, membuat ia membuka namun hasilnya sama seperti tadi.
"Gak jelas banget sih, siapa sih lo tunjukin lah sini mukanya"Ujar nabila teriak namun dua kakanya yang datang deket kamarnya.
"Heh lo gila kali ya malam-malam teriak-teriak"
"Masih aja ya lo bertahan disini, kenapa sih lo gak pergi aja dari sini"
Nabila langsung masuk kekamarnya dan membanting pintunya secara kasar, hingga membuat orang yang diluar kamar nabila juga ketakutan dan kaget.
"Kenapa sih mereka harus gituin gue mulu"
Nabila merasa ada yang mengetuk pintu kamarnya namun ia bilang tidak ia kunci , dan yang masuk ternyata ica adeknya sedang membawakan makanan favorit dirinya yaitu martabak manis dan disuapin langsung oleh adeknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUlNAB
Fiksi Remaja"Lo harus Bantuin gue dapatin hati temen lo, dan Lo harus jadi pacar pura-pura gue - " Bulan Megantara. cowok yang selalu cuek terhadap semua para cewek yang mendekatinya namun tidak dengan cewek yang ia sukainya sehingga ia harus menjalankan rencan...