18

38 3 0
                                    

Kini upi dan nabila sudah hampir sampai deket dengan rumah nabila, sebelum hampir ingin sampai nabila sudah mengechat revo untuk menunggu ia didepan warung yang deket dengan rumahnya agar upi tidak menghantarkannya hingga kerumahnya. Selalu seperti ini setiap upi akan menghantar pulang kerumahnya.

Nabila dan upi tidak banyak bicara, jika biasanya mereka salinng mengobrol dan bercanda bareng namun untuk kali ini mereka seperti orang yang baru mengenal sehari tidak seperti biasaanya.

"Pi, Nanti gue turun depan warung itu ya abang gue udah nunggu disitu"Ujar nabila

Upi tidak mendengarkan ucapan nabila, ia masih focus dengan jalanan sehingga ia hampir saja menabrak kalo tidak di rem, dan ia melihat nabila yang ketakutan langsung memegang tangan nabila dan mengatakan baik-baik aja.

"Maaf"ucap upi melihat nabila yang ketakutan.

Nabila ketakutan itu akan terjadi pada 3 tahun yang lalu akan terulang lagi"Gue mau cepet nyampe pi"ujarnya lirih.

"Maaf bikin lo takut, kita baik-baik aja ko, are you okay "Upi mengasih tahukan nabila ia mengetahui pasti nabila pernah punya trauma seperti ini.

Nabila hanya menganngukan kepalanya saja, ia hanya ingin cepet segera sampai dirumahnya dan kamarnya. Dan tidak terasa kini upi melajukan mobilnya dengan cepet dan sudah sampai hampir di depan warung yang nabila bilang.

Upi langsung melihat sekitar warung ternyata ramai dan ada seorang laki-laki menghampiri mobilnya ya itu revo abangnya nabila. Setelah itu ia langsung membantu nabila untuk mendudukan dikursi roda yang telah dibenarkan oleh revo, lalu ia segera pamit kepada nabila dan revo.

Namun nabila menahannya sebelum upi pergi ia ingin berbicara dan menyuruh revo untuk menghindar sebentar atau tidak mendengarkannya, dan revo menuruti kemauan adeknya.

"Pi, tunggu"

"kenapa ada barang lo ketinggalan dimobil gue, biaar gue ambilin"ujar upi

Nabila menggelengkan kepalaanya"Gak ada, gue cuman mau bilang makasih buat hari ini lo udah ngajak jalan-jalan gue, gue tau lo pasti kerepotan kan harus dorong kursi roda gue dan lo juga sebenarnya gak enak kaan sama orang-orang harus membawa orang kaya gue, tapi apa lo selalu cuek pi didepan orang lain lo ngajarin gue gak usah pikirin apa yang lo liat tentang gue tapi emang kenyataanya pi ini udah takdir gue mau gimana pun gue ngelak pasti akan seperti ini."ujar nabila.

Nabila menghela nafas sebentar"gue sebenarnya gak mau kaya gini pi,tapi namanya takdir kan gak bisa diubah. Gue selalu takut untuk bangun pi karena gue selalu takut gak bisa nerima kenyataan kalo gue udah kayak dulu lagi, dulu gue juga hampir mau mati karena ketabrak barengan sama dia, dia yang membawa gue pergi dari rumah karena gue waktu itu pernah debat sama ayah memutuskan untuk kabur dari rumah, ayah ngejar gue dengan dia namun ayah mengalami kecelakaan ketika ayah mengejar gue dan dia, gue nyesel udah ngelakuin itu, dan ketika ayah gue langsung dilarikan kerumah sakit belum ada sehari kabar dari dokter mengejutkan gue dan sekeluarga ayah gue dinyatakan Lumpuh karena gue disitu gue dan 2 kaka gue gak pernah akur sejak kejadian ayah telah dinyatakan lumpuh, gue parah banget ya anak gak tau diri bikin orang yang udah ngejaga dan ngerawat gue malah gue bikin sakit gara-gara gue, emang gak tahu diri dan emang bener kata orang gue anak yang bawa sial"Ujar nabila menangis.

Upi langsung menenangkan nabila "ayah lo gitu karena kecelakaan nabila bukan Karena lo itu terjadi karena udah rencana tuhan, lo itu adalah malaikat untuk ayah lo sebab ayah lo rela lakuin apapun demi anaknya beliau gak mau malaikat yang dijaga sama dia itu hancur dan hilag karena beliau gak bisa menjaga anaknya dengan baik jadi beliau seperti itu, ayah lo pasti gak akan pernah anggap lo sebagai anak pembawa sial karena orang tua selalu menyangi anaknya sepanjang masa"

BUlNABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang