Kelasnya bulan kini sedang dalam jam olahraga, semuanya sudah dibebaskan untuk melakukan olahraga apa saja yang penting mereka harus bermain tidak boleh ada yang diam, namun ketika bulan upi,nandi dan sandi sedang ingin bermain futsal, bulan melihat nabila sendirian sedang memakan bekalnya dari rumahnya, ia berniat menghampiri namun langsung didahulukan oleh upi yang melihatnya terlebih dahulu.
"Gue gak jadi main futsal sorry ya, calon gue lagi sendirian kasian next time aja ya"ujar upi meninggalkan keempat temennya.
Temen-temenya sebenarnya kesel dengan upi tapi mau bagaimana itu urusan upi coba kalo salah satu diantara mereka seperti upi pasti tidak akan mau juga kan diganggu maka dari itu ia membiarkan upi untuk tidak bermain dengannya.
Mungkin bulan akan bertemu nabila saat pulang sekolah, ia akan menanyakan kabar cewek itu selama tiga hari tidak masuk,dengan alasan akan terapi namun nyatanya ia diskorsing oleh sekolah.
"Oy buruan malah bengong"ujar nandi menyadarkan bulan yang sedang memperhatikan nabila dari kejauhan.
"Iya sabar coy"ujarnya tidak santai karena kesel dengan nandi selalu memukulnya dengan kencang meskipun bulan cowok tetapi nandi anak karate pasti pukulannya akan sangat mantap.
**
Sementara itu nabila sudah mengajak riri untuk makan bersama namun riri tetap mengabaikanya, dan ia memilih bersama temen-temanya yang lain, hingga memutuskan ia pergi ketaman sekolah sendirian.
Ia mulai memakan bekal yang dibuatkan oleh natasya, tiba-tiba seseorang datang dan duduk disampingnya, ya siapa lagi kalo bukan upi datang dengan membawa banyak makanan ada siomay, dan chikichiki yang dibawanya.
"Upi gue kira siapa"ujarnya nabila kesenangan ternyata ia makan tidak sendirian ditaman ini
Upi hanya tersenyum dan mengulukan makananya untuuk nabila,dan nabila menerima dan memakanya membuat merasa lega karena nabila menerimanya ia kira nabila akan mengusirnya namun ternyata nabila malah menawari juga makanan yang dibawakanya.
"nggak usah, gue liat lo makan aja udah kenyang apalagi liat lo senyum terus kayaknya seneng banget lo"ujar upi yang merasa aneh dengan nabila.
"Senyumkan ibadah pi, makanya gue senyum terus karena gue gak mau diihat orang yang selalu kayak punya masalah dan gue gak mau orang lain tahu makanya gue selalu senyum, senyum gak harus selalu tentang kebahagiaan kan pi bisa aja dibalik senyumnya seseorang itu sebenarnya sedang menangis namun didepan orang-orang harus bersifat tegar padahal hatinya menangis"ujar nabila "itu yang gue rasain gue gak mau lihat orang-orang yang gue sayang tahu masalah yang gue punya "batinnya.
Upi menggangukan kepalanya saja ia juga merasa aneh tidak biasanya nabila sendirian, pasti akan bersama riri jika kemana-mana,namun entah kenapa ia merasa nabila dan riri sedang marahan.
"Tumben gak sama riri, kenapa sendirian disini"tanya upi menyelidik.
"Oh riri tadi dia lagi siapin presentasi nanti kelompok dia mau maju gue juga gak enak ganggu jadinya kesini sendirian aja"ujar nabila berbohong.
*teng*teng*teng*
Bell masuk menandakan istirahat telah selesai, nabila merasa kesusahan saat akan menarik kursi rodaanya, namun dengan cepat upi membantu dan mendorongnya hingga sampai kekelas.
"Makasih ya pi"
Upi hanya menggangukan kepalanya dan meninggalkan kelas nabila, namun ia melihat dari jauh nabila tidak duduk bersama riri dan nabila duduk bersama cowok, membuatnya marah ada rasa cemburu ketika nabila duduk bersama cowok lain.
***
Upi telah sampai dikelas tidak biasanya ia mengangguin temen-temanya, bulan mengetahui upi sedang ada masalah hingga ia bersikap seperti itu dan ia menyadarkan upi sebelum temen-temenya mengamuk karena ulah sahabatnya.
"Lo kenapa sih , jangan ganguin mereka lah"ujar bulan
Upi masih saja menganggu temen-temenya bahkan anak cewek yang sedang Pms aja diledekinn, membuat perempuan itu baper,marah dan menangis bagaimana tidak ia sedang pms tapi upi dengan gampangnya mengomong "ih cewek mah gitu kalo lagi dapat baperan gak asik ah"kata upi.
"Tau anjir ini gue juga lagi nulis rumus mtk malah dicoret-coret sama si upi"ujar nandi yang kesel karena upi tidak bisa diam disaat dirinya sedang serius belajara malah ada saja yang mengangunya.
"Lo kalo mau ledekin kita-kita aja pi jangan perempuan udah tau mereka selalu sensitifan, ditambah lo ngomong kaya gitu lagi itu sama aja kayak nyakitin mereka"tegur satria mengingatkan.
Leon hanya diam saja ia mengetahui upi saat ini sedang cemburu karena gebetanya duduk bersama cowok lain, karena nabila yang biasa duduk bersama riri kini duduk bersama boni temenn kelasnya, sedangkan riri ia menceritakan ia pindah tempat duduk bersama ivan sebenarnya ia juga sama ingin marah kepada riri namun ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia dan riri tidak mempunyai hubungan apa-apa.
"Udahlah jangan diulangi lagi pi, udah sanaloh minta maaf sama peni udah buat dia nangis"ujar leon mempeingatkan upi juga dan upi melakukanya.
Kini sudah pulang sekolah nabila seperti biasa nabila menunggu jemputan revo atau supir pribadinya,biasanya ia akan ditemani riri untuk mengobrol namun kini ia sendirian , ia menatapi sekolahnya sudah sepi hanya ada beberapa murid yang masih ada disana.
Sebelum revo menjemputnya ia berniat pergi kekamar mandi untuk buang air kecil dahulu, setelah selesai dikamar mandi ia merasa lega, namun tunggu sebelum ia ingin membuka pintu kamar mandinya terkunci dari luar.
"yang ada diluar tolong buka pintunya"ujarnya tetapi tidak ada yang mendengarkannya karena sekolah sudah sepi.
Nabila pikir akan ada yang menolongnya, ia berniat untuk bangun dan berdiri dari kursi rodaanya tetapi yang ada kakinya malah semakin sakit dan meringis kesakitan dan ketakutan aka nada lukanya lagi dari kakinya ia tidak mau itu terjadi disekolah.
Sudah dua jam nabila terkunci dikamar mandi tetapi tidak ada yang membukakan pintunya, hingga ia pasrah dengan keadaan sesak dan ia juga lupa membawa alat bantu pernapasanya, ia pasrah dengan keadaanya sekarang ini.
Namun saat nabila mulai sesak tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mandinya dan orang itu terkejut melihat nabila yang sudah pucat dan sedang berada dibawah bukan sedang duduk di kursi rodaanya ia langsung membantu nabila.
Ia berjongkok dan mengarahkan nabila agar naik kepunggungnya ia tahu nabila yang kesulitan dan ia membantunya dan memegang lutut nabila dengan kencang dan nabila menelungkap mukanya dibahunya. Ia mengetahui nabila sedang menangis karena badannya bergetar ketika ia menggendong nabila.
"Lo gak apa-apa gak usah takut ini udah gak dikamar mandi lagi"ujarnya
Nabila menggelengkan kepalanya tidak menjawab pertanyaan hanya selalu bilang "Gue mau pulang,gue mau pulang"ujar nabila menangis ketakutan.
Bagaimana nabila akan pulang kalo revo tidak saja menjemputnya ia sudah hampir ingin pingsan karena terkurung di kamar mandi selama dua jam bayangkan saja dikamar mandi tidak ada ventilasinya tetapi nabila masih bertahan selama itu.
"Tunggu abang lo datang, gue temenin gak usah takut "ujar bulan menenangkan nabila yang ketakutan.
Nabila melihat kakinya yang berdarah lagi baru beberapa hari yang lalu kaki itu dibersihkan oleh natasya bundanya , sekarang harus seperti ini kalo tidak disekolah nabila pasti sudah menangis kencang seperti dirumahnya.
Bulan yang merasa nabila ketakutan langsung tertjuu kepada kakinya ternyata banyak darah yang keluar dari kakinya dan ia segera mengambil kotak P3k dan mengobati luka yang ada dikakinya nabila, nabila sudah memberitahukan tidak usah mengobatinya namun bulan tetap tidak mendengarkan nabila ia mengobati nabila secara pelan-pelan.
"udah gak deres banget darahnya, makanya hati-hati jangan diulangi lagi ya bikin orang khawatir aja sih lo jangan ceroboh ya"
Jakarta, 13 Agustus 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
BUlNAB
Roman pour Adolescents"Lo harus Bantuin gue dapatin hati temen lo, dan Lo harus jadi pacar pura-pura gue - " Bulan Megantara. cowok yang selalu cuek terhadap semua para cewek yang mendekatinya namun tidak dengan cewek yang ia sukainya sehingga ia harus menjalankan rencan...