4

1.3K 110 9
                                    

Reader POV

"Huft! Beres deh!"

Berat badanku bertambah dan perutku kini semakin membesar juga.

Sedikit sulit untuk mengerjakan pekerjaan yang lain.

Sudah 8 bulan tidak terasa.

Aku terkadang sulit tidur karena sulit memposisikan tidur yang nyaman.

Dia bergerak lebih aktif juga.

"Cucian sudah, memasak sudah, sekarang istirahat saja"

Aku sudah terbiasa di rumah sendirian lagi.

Di sini damai dan aman.

Aku menyalakan televisi.

"Oh, sudah mulai"

Serial favoriteku sudah mulai.

"Wah, kamu juga suka ya nak"

Hihi, dia bergerak mungkin karena suka drama ini.

Erwin belum pulang juga, tumben sekali.

Tadi bilangnya pulang cepat.

Kalau lembur dia pasti menghubungiku.

Mungkin macet di jalan.

Sekarang hampir jam makan malam.

"Tadaima, [Name]"

Oh, sudah datang.

"Okaeri, anata"

Bau alkohol.

"Kamu habis minum?"

"Hah, memangnya kenapa?"

"Bukannya kamu bilang tadi mau pulang cepat? Tapi apa? Malah mabuk-mabukan"

"Ck! Berisik! Aku capek mengerti?! Kenapa baru pulang dimarahi?!"

Apa?

"Erwin, kau sudah janji tadi! Dan lagi, kau pernah bilang berhenti minum-minum bukan?"

"Berisik! Aku mau tidur saja! Baru pulang dimarahi! Kau tidak tahu aku capek!?"

Apa-apaan sikapnya?

Dia mabuk!

Hah~

"Terserah kau saja!"

"Ya, ya! Pergi sana cerewet!"

"Apa?! Kau bilang aku apa?! Aku bilang begitu demi kebaikkanmu!"

"Urusai!"

BLAM!

"Ukh...tidak, tidak, mama baik-baik saja kok, nak"

Perutku sakit!

Erwin POV

Kenapa dari kemarin dia diam saja?

"[Name]"

"Huh!"

Apa aku berbuat kesalahan?

"Honey, ada apa?"

Dia cuma memberiku tas dan mendorong pergi.

BLAM!

Pintunya dibanting dan dikunci!?

Tunggu, tunggu!

Aku kemarin diajak minum Hange, di kedai biasanya kami minum-minum.

Aku tidak tahu berapa gelas yang kuminum.

Lalu aku pulang dan--

"Oh, astaga aku mengatakan hal sejati itu"

Hah~

Daily Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang