3

1.5K 123 9
                                    

Reader POV

Makin lama perutku makin besar dan jadi cepat lelah.

Kini usianya 5 bulan.

Aku jadi susah tidur karena sering ke toilet.

Punggungku kadang sakit.

Hah~

Rasanya seperti sudah tua ya, hahaha.

"Oh, dia bergerak"

Dan Erwin jadi lebih sering memanjakanku.

"Ada apa, sayang? Kamu mau apa?", telinganya ia tempelkan di perutku.

"Maaf membangunkanmu tengah malam begini"

"It's okay, honey", kecupan ringan Erwin di dahiku membuatku nyaman. "Demi kamu dan anak kita"

Kantung matanya tebal.

Ini karena aku sering membuatnya terbangun dan aku membangunkannya.

"Lebih baik kamu tidur saja, Erwin kamu pasti lelah kan? Apalagi seharian ini jadwalnya penuh"

Tadi saja dia pulang larut karena mengajar.

Wajahnya terlihat lelah sekali.

Bahkan tidak sempat bercukur lagi.

Dia merangkulku, kepalaku ia sandarkan di bahunya, dan bibirnya mengecup puncak kepalaku.

"Aku tidak apa kok, sudah tugas suami menemani istrinya dalam keadaan apapun bukan?"

Ukh, kata-katamu membuatku malu sekaligus senang.

Dia mengambil ponselnya di meja narkas dan memutar musik klasik.

"Kalau aku tidak bisa tidur terkadang aku memutar musik klasik", katanya.

Musik yang menenangkan.

Meski bagiku musik rok adalah pelantun tidurku.

Mungkin sekarang musik ini yang kubutuhkan.

Aku memejamkan mataku sambil mengelus perutku yang sudah nampak buncit karena ada anak kami di dalamnya.

Erwin berhasil menjalankan dietnya dan tubuh atletisnya kembali lagi.

Aku merasakan anak kami menendang di dalam.

"Oh, apa kamu suka lagunya sayang?", aku mengelus perutku.

Aku rasa dia menikmati musiknya.

"Curang, kamu tidak pernah panggil aku sayang [Name]"

"Dulu cemburu dengan kucing sekarang dengan anakmu sendiri, papa aneh ya nak"

Duh, jangan menaptapku seperti anak anjing yang memohon/(≧ x ≦)\

Imut sekali!

Bukannya aku tidak mau, hanya saja aku malu memanggilnya begitu.

"Erwin...uhm, anata"//anata yg ini artinya "sayang" opo kowe krungu eh maaf :'v

Kya! Malunya!

Jangan menatapku!

"Panggil aku 'sayang' sekali lagi"

"Eh?!"

"Sekali lagi, tapi dengan menatapku"

"Ehm...a-anata"

"Nah, gitu dong"

A-aku akan mulai terbiasa nanti.

Erwin POV

"Sini aku cukur"

Paginya.

Aktivitas biasanya, namun hari ini libur.

Daily Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang