10

899 87 3
                                    

Erwin POV

[Name] sakit.

Asam lambungnya naik gara-gara lembur beberapa hari ini dan makannya tidak teratur.

Bahkan, tidak makan 3 hari.

Lalu tubuhnya drop berat, [Name] tidak mu dirawat di rumah sakit.

Mengundang media massa, katanya.

Untuk sementara aku yang mengurus Sachi dan rumah.

Sachi sedikit rewel kalau denganku.

"Iya makan ya sekarang"

Sachi menangis sampai tubuhnya melengkung.

Paling susah saat minum susu.

Dan untuk sementara juga, aku tidur dengan Sachi di kamar yang berbeda dengan [Name].

"Iya, iya, sudah"

Ding!

Aku langsung membuka pintu depan begitu bel bunyi.

"Ah, ibu!", ibu mertua datang (T▽T)

"Aduh, sepertinya aku datang tidak tepat ya? Astaga nak, kamu kacau sekali"

"Ahaha, masuk ibu maaf berantakan"

"Sini Sachi biar ibu gendong"

Sachi berpindah di gendongan neneknya.

Ibu bilang biar, Sachi ditipkan padang sementara dan aku fokus merawat [Name] yang sakit.

Aku bilang, aku bisa merawat istri dan anakku.

Lalu yah, ibu kemari untuk sedikit membantuku sepertinya.

"[Name] sudah makan?"

"Ehm, itu ibu sebenarnya...", dia tidak mau makan (T▽T)

Makan pun tidak ada setengah sendok.

"Hah~sudah kuduga anak itu tidak mau makan", ibu mertuaku ini terbaik (T▽T). "Biar ibu yang bicara padanya, bandel sekali sih"

Sachi berada di gendonganku lagi dan sudah tenang dengan minum susu.

Susu stock ASI untungnya masih ada.

Langkah kaki ibu terdengar kesal.

Aku khawatir sekali dengan [Name].

Dia sama sekali tidak mau makan.

Terus-terusan bilang, perutnya serasa tidak enak.

"Ma?"

"Kamu kangen mama ya nak?"

Bahkan sama sekali tidak melihat Sachi.

Terakhir itu kemarin pagi.

[Name], cepatlah sembuh sayang.

Reader POV

Ukh, vertigoku mengganggu sekali.

Rasanya perutku tidak enak.

Dari kemarin aku muntah meski tidak makan apapun.

Dehidrasi kurasa.

"[Name], nak ini ibu"

Oh, apa aku berkhayal mendengar suara ibu?

Pandanganku agak mengabur gara-gara vertigo.

"Ibu?"

"Hah, kumat lagi kan? Sudah ibu bilang jangan terlalu dipaksa kan?"

Ternyata benar ibu.

"Ibu kapan datang?"

Daily Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang