15 - The Girl

4.9K 432 26
                                    

"Jangan telat makan siang ya nanti. Jangan makan yang aneh-aneh."

"Iya, Jeongyeon." Nayeon membuka sabuk pengaman dan mengambil tasnya yang ada di bangku belakang.

"Hari ini aku ingin pergi bersama Chaeyoung untuk mencari kamera. Besok aku akan melakukan tes kerja di perusahaannya Tzuyu Hyung."

"Baiklah, kabari aku nanti. Semangat, Jeongyeon!" Nayeon memberikan pelukan untuk suaminya. Tak lupa, ia juga memberikan kecupan lembut di pipi Jeongyeon.

"Kau juga semangat kerjanya. Jangan terlalu memaksakan diri jika sudah lelah. Kabari aku jika ada apa-apa."

Nayeon mengangguk. "Kau hati-hati ya menyetirnya."

Nayeon keluar dari mobil dan menunggu sampai mobil Jeongyeon meninggalkan lobi kantornya. Setelahnya, ia langsung menuju lift untuk ke lantai teratas, ke ruangan kerjanya. Senyum Nayeon tak pernah redup sejak pagi. Setiap ada karyawan yang menyapanya, Nayeon akan kembali membalasnya dengan ramah.

Sesampainya Nayeon di lantai teratas, ia langsung disambut oleh senyuman licik Jihyo. Nayeon pun langsung menghampiri sahabatnya itu.

"Ada apa dengan senyummu hari ini, Nayeon? Ah, biar kutebak. Malam pertamamu pasti spektakuler, ya?"

Ctak!

Nayeon menyentil kening Jihyo, membuat Jihyo mengaduh kesakitan. Namun, Nayeon tidak merasa bersalah sedikitpun dan masih terus tersenyum.

"Kalian benar-benar gila memberikan aku hadiah pernikahan seperti itu!" ucap Nayeon. "Tapi, harus kuakui hadiah itu benar-benar bermanfaat." lanjut Nayeon dengan setengah berbisik. Senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya.

Jihyo yang mendengarnya langsung menyengir penuh arti. "Nayeon, ayo ceritakan bagaimana malam pertama kalian?"

Nayeon menggeleng. "Rahasia! Aku takut kau iri jika mendengarnya. Wle!" ledek Nayeon dan dirinya langsung melenggang masuk ke ruangannya, meninggalkan Jihyo yang masih berteriak berusaha memanggilnya.

***

"Hai, Hyung!" sapa Chaeyoung saat dirinya sudah masuk ke mobil Jeongyeon.

"Hey, Tiger! Bagaimana latihanmu?" tanya Jeongyeon. Dirinya menjemput Chaeyoung dari kantor Tzuyu. Karena Chaeyoung adalah trainee di sana, jadi Chaeyoung banyak menghabiskan waktunya di perusahaan tersebut untuk melakukan latihan.

"Berjalan lancar. Kami sudah dalam proses pembuatan lagu."

"Aku benar-benar bangga padamu, Kiddo!" Jeongyeon mengacak-acak rambut adiknya itu sebelum dirinya kini mulai melajukan mobilnya.

"Kau harus berhasil juga bekerja di perusahaan itu, Hyung! Manajemennya benar-benar keren!"

"Iya, doakan saja aku ya."

Mobil Jeongyeon menembus jalanan kota menuju sebuah mall. Mereka akan mencari kamera profesional untuk Jeongyeon pakai besok. Sebenarnya, Jeongyeon memiliki kameranya sendiri. Namun, ia memilih menggantinya agar hasil fotonya besok bisa lebih bagus. Ia ingin memberikan hasil yang maksimal untuk tes besok.

Kedua kakak beradik itu berjalan memutari isi mall, mencari toko kamera yang terbaik. Saat mereka sudah menemukannya, keduanya langsung berfokus untuk memilih kamera mana yang paling cocok untuk Jeongyeon. Cukup lama mereka menghabiskan waktu disana. Sekitar 3 jam hanya untuk memilih dan mencoba kamera.

Setelahnya, keduanya memilih untuk mencari makan siang karena Chaeyoung sudah mengeluh lapar. Mereka memilih restoran cepat saji McDonald's sebagai destinasi mereka. Jalan-jalan sederhana seperti ini selalu berhasil meningkatan keakraban hubungan persaudaraan mereka. Chaeyoung seringkali menceritakan pengalaman-pengalamannya di kampus ataupun selama ia menjadi trainee. Begitupun Jeongyeon, jika ia ada masalah, ia tidak akan segan-segan untuk berbagi cerita pada adik kesayangannya itu.

One Night Stand [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang