14 - The Wedding

6.3K 443 43
                                    

"Hyung! Cepat bangun, Hyung! Kau akan menikah hari ini!"

"Hngg.. Chaeyoung, jangan ganggu aku! Aku mengantuk!"

"Aish!"

Sudah 15 menit terakhir ini Chaeyoung berusaha membangunkan kakaknya tersebut. Namun, membuka matanya saja Jeongyeon enggan. Chaeyoung tidak tau apa yang dilakukan kakaknya semalam hingga dirinya menjadi tidur seperti orang yang sedang mati sekarang. Ia hanya tau semalam Jeongyeon baru pulang ke rumah pukul 4 pagi.

Dan demi Tuhan, sekarang sudah pukul 7.15 pagi! Itu artinya pernikahan Jeongyeon akan dimulai 45 menit lagi!

Chaeyoung yang sudah rapih dengan setelan jasnya berusaha memutar otak. Ia harus mencari cara untuk bisa membangunkan kakaknya tersebut. Kedua orang tuanya tidak tau Jeongyeon belum bangun tidur karena mereka sedang bersiap di kamar mereka. Dan Chaeyoung disini sedang berusaha menyelematkan nyawa Jeongyeon dari kemarahan orangtuanya.

"Aish! Tidak ada pilihan lain!"

Chaeyoung mengambil handphonenya dan menekan nama kontak seseorang. Tak lama kemudian, panggilan itu tersambung. Chaeyoung menjelaskan situasi yang dihadapinya pada seseorang di seberang telepon sana sebelum dirinya men-loudspeaker panggilan tersebut. Dan dengan volume yang full, Chaeyoung meletakkan handphonenya di telinga sang kakak.

"YOO JEONGYEON AKU BERSUMPAH JIKA KAU TIDAK BANGUN SEKARANG JUGA AKU AKAN MEMOTONG PENISMU ITU!!"

Mendengar suara menggelegar itu membuat Jeongyeon otomatis membuka mata sepenuhnya. Ia segera bangkit dari kasur dan berlari menuju kamar mandi. Chaeyoung yang masih mencerna situasi yang terjadi saat ini hanya bisa terdiam dan setelahnya tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha Noona, ucapanmu benar-benar ampuh. Hyung langsung berlari ke kamar mandi." ucap Chaeyoung yang kini sudah menonaktifkan mode loudspeaker-nya

"Aish! Kakakmu itu benar-benar membuatku naik darah. Sudah tau sebentar lagi dirinya harus menikahiku, dia malah masih asyik-asyikan tidur!"

"Maafkan hyungku itu, Noona. Yasudah, aku ingin memastikan hyung tidak tidur lagi di kamar mandi. Aku akan mengabarimu lagi nanti jika kami sudah berangkat."

"Baiklah. Terimakasih, Chaeyoung."

"Iya. Bye, Nayeon Noona."

Chaeyoung mematikan panggilan. Dirinya masih tertawa kecil mengingat kejadian tadi. Ia pun memastikan Jeongyeon benar-benar mandi. Sambil menunggu kakaknya selesai mandi, Chaeyoung menyiapkan seragam pernikahan Jeongyeon dan segala keperluan lainnya. Beruntung, Jeongyeon hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mandi. Ia pun segera bersiap dibantu oleh Chaeyoung.

Pukul 7.40, keluarga Jeongyeon baru berangkat menuju gereja. Jeongyeon tentunya dimarahi oleh orangtuanya karena telat. Beruntung, jalanan kota sedang tidak terlalu padat. Mereka sampai tepat pukul 8 pas. Keluarga Jeongyeon langsung memasuki gereja dan bersiap untuk melakukan pernikahan. Para tamu undangan yang terdiri dari keluarga dekat dan sahabat juga sudah hadir.

Jeongyeon berdiri di altar pernikahan, ditemani oleh Chaeyoung sebagai pendamping mempelai pria. Dengan mata yang masih mengantuk, Jeongyeon mati-matian menahan rasa kantuknya dengan beberapa kali mencubit pipinya sendiri.

"Hyung, jangan tidur!" bisik Chaeyoung.

"Iya, Chaeng."

Jeongyeon mengucek matanya yang sangat lelah. Rasanya ia ingin segera menyelesaikan upacara pernikahan ini dan langsung pergi tidur. Ia berkali-kali melihat arloji di tangannya, menunggu upacara pernikahannya dimulai.

Dan saat semuanya sudah siap, upacara pernikahan pun dimulai tepat pukul 8.15. Sang mempelai wanita dipersilahkan untuk masuk dan menaiki altar pernikahan. Dan saat itu lah pintu gereja kembali terbuka, menampakkan Nayeon yang berjalan masuk didampingi oleh ayahnya dan Jihyo sebagai pendamping mempelai wanita.

One Night Stand [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang