Kring.. Kring..
Suara bel sepeda Jeongyeon bergema saat ia melewati sekumpulan anak-anak kecil yang bermain di taman saat perjalanan menuju tempat kerjanya. Anak-anak kecil yang bermain itu sontak saja menengok ke arah sepeda Jeongyeon yang berjalan pelan.
"Hai, Jeongyeon Oppa!" sapa salah satu anak perempuan dan diikuti oleh teman-temannya.
"Haaii!!" Jeongyeon melambaikan satu tangannya sambil menebar senyum terbaiknya. Tangan yang satunya tetap setia menggenggam kemudi sepedanya.
"Semangat bekerja, Oppa!!"
Jeongyeon memberikan acungan jempolnya sambil tersenyum. Ia pun kembali menambah kecepatan sepedanya. Setiap weekend pagi, pasti Jeongyeon akan bertemu dengan anak-anak kecil yang tinggal di komplek rumahnya itu. Jeongyeon yang memang terkenal sangat ramah tentunya disukai oleh banyak orang-orang disekitarnya. Ia seperti menjadi happy virus bagi orang lain.
Jeongyeon, pria berumur 25 tahun yang kini berprofesi sebagai salah satu koki pembuat kue amatir di sebuah kafe tak jauh dari lingkungan rumahnya. Ia juga merupakan seorang fotografer amatiran. Hobinya dalam fotografi dan memasak terus ia dalami hingga sekarang bisa menjadi profesinya. Padahal, dulu ia mengambil kuliah jurusan sains, tepatnya jurusan biologi.
Jeongyeon menyukai alam. Ia kerap kali lebih memilih memakai sepeda kesayangannya sebagai kendaraannya menuju tempat kerja dibandingkan motor ataupun mobilnya. Jeongyeon bukan orang miskin. Ia bahkan merupakan orang yang sangat berada. Namun, memang ia lebih menyukai memakai sepeda kemanapun karena baginya saat mengendarai sepeda, ia bisa lebih merasakan teduhnya alam sekitar.
***
Jeongyeon POV
Aku selalu menikmati momen saat aku mengendarai sepeda. Momen menikmati angin yang berhembus di wajahku. Momen bertemu dan menyapa orang-orang yang kukenal. Semuanya menjadi momen terbaik setiap harinya.
Pagi ini, perjalananku ke tempat kerja ditemani oleh sebuah lagu yang mengalun indah di telingaku dari earphone yang kupakai. Lagu Ed Sheeran yang berjudul Castle On The Hill menjadi pengisi semangatku di pagi ini.
"I'm on my way. Driving at ninety down those country lanes. Singing to tiny dancer. And I miss the way you make me feel, and it's real. We watched the sunset over the castle on the hill~" aku ikut bersenandung mengikuti irama lagu. Lagu ini benar-benar seperti mood booster bagiku.
Sepedaku berhenti di sebuah kafe yang terdapat tulisan "Sharon's Cafe" di depannya. Aku memarkirkan sepedaku dan langsung memasuki tempat kerjaku tersebut.
Seperti biasa, aku selalu menjadi yang datang paling pagi. Belum ada pekerja lainnya selain aku. Hanya ada bosku alias pemilik kafe ini alias sahabatku sejak kecil, Mina.
"Hai, Jeongyeon!" sapanya saat aku baru saja memasuki kafe. Aku langsung saja melepas earphoneku dan memasukkannya kembali ke dalam tas.
"Hai, Mina! Selamat pagi!"
"Selamat pagi juga, Jeong. Kau selalu datang sangat pagi."
"Dan kau selalu datang lebih pagi dari aku yang datang sangat pagi."
Mina tertawa mendengar perkataanku. Ah, tentram sekali rasanya bisa mendengar tawa Mina di pagi hari ini. Alunan lagu Ed Sheeran sepertinya kalah dengan suara alunan tawa Mina yang begitu tulus keluar dari mulutnya.
"Kau ingin langsung berganti baju, atau bagaimana?" tanyanya. Aku pun mengangguk.
"Iya, aku ke belakang dulu ya. Aku juga harus membereskan barang-barang dapur." ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand [✓]
Fanfiction2Yeon Fanfiction Menceritakan tentang kisah seorang wanita karir yang sudah menginjak umur 35 tahun. Ia tidak pernah merasakan yang namanya cinta karena terlalu sibuk dengan dunia kerjanya. Suatu hari, sang sahabat memaksanya ikut dalam sebuah pesta...