08 | 🥀 Gara-Gara Bola⚘

598 108 102
                                    

Megan dan Nata berjalan beriringan keluar dari kantor dengan perasaan gondok. Selepas dari kantin ketika mereka berjalan bersama dengan Ina dan juga Dara, tiba-tiba di depan koridor kantor mereka berdua dipanggil Bu Hesty--- alias guru kesenian yang centil abis.

Megan dan Nata pikir mereka dipanggil karena ada hal yang penting dan mendesak. Ehh, tidak tahunya Bu Hesty malah hanya menanyakan hal yang sama sekali tak ada penting-pentingnya dan tak ada sangkut pautnya dengan sekolah. Si centil justru menanyakan tentang kabar Sang papa, aneh bukan?

"Ah elah, Bu Hesty mah ada-ada aja. Gue Kira dia manggil kita tuh ada hal penting yang mau disampein, taunya malah nanyain Papa, sebel gue!" Ujar Megan dengan raut masamnya.

"Apalagi gue! Najisun astagaaa," sahut Nata sambil bergidik. Nata tak bisa membayangkan kalau Bu Hesty sampai benar-benar melakukan pendekatan dengan Papanya. Big no! Dia gak masuk kategori ibu idaman sama sekali, batin Nata sambil menggelengkan kepala.

Memasuki kelas yang nampak tak segaduh biasanya karena guru yang absen masuk, Nata dan Megan langsung disuguhi tatapan penasaran Ina dan Dara begitu sampai di bangkunya. "Kalian disuruh ngapain sih, sama Bu Hesty?" Ina langsung memberondong Megan dan Nata yang baru hendak duduk di kursinya.

"Dasar Miss lemot kepo!" Sahut Dara mengejek yang dibalas juluran lidah oleh Ina.

"Kayak lo enggak aja dasar!" Seru Ina membuat Dara langsung menampilkan cengiran. Sukanya ngatain orang, dia sendiri padahal lebih penasaran, huh! Batin Ina mencibir Dara.

Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, segera Nata buka suara untuk mengalihkan perhatian Dara dan Ina agar tak jadi melanjutkan acara adu mulutnya. "Udah-udah, diem deh. Ini mau gue jawab atau enggak?"

"Mauuuu," seru keduanya kompak dan serempak membuat Nata geleng-geleng kepala.

Membenarkan posisi duduknya, Nata menempatkan kedua tangan di atas meja Ina dan Dara lalu mulai bercerita. "Tadi gue sama Kak Megan tuh di panggil Miss centil cuman buat nanyain kabar Papa gue doang, anjir!"

Dara dan Ina sontak menyemburkan tawa, Megan dan Nata kompak menekuk wajahnya."Kayaknya Bu Hesty beneran suka deh sama Papa lo berdua," celetuk Dara menampilkan wajah geli.

"Ada yang dapet Mama baru nih sebentar lagi," ledek Ina sambil menaik turunkan alisnya menggoda. Sontak Megan dan Nata langsung melayangkan jitakan di kepala bagian kiri dan kanan Ina.

"Ogah gue punya emak kek gitu," sahut Megan dan Nata serempak sambil mengetuk kepala dan meja bergantian.

Lagi lagi Ina dan Dara tertawa geli, mumpung keadaan kelas masih juga sepi. Mereka merasa puas--- bahkan sangat puas melihat kedua sahabatnya yang tampak merah padam karena ogah-ogahan diledek bakal mendapat ibu baru model Bu Hesty. Sebenarnya beliau cukup cantik kok, hanya sikap dan dandanan menornya saja yang memuakkan.

Bangkit dari duduknya, Megan menatap nyalang Ina dan Dara bergantian. "Bangk* lo berdua! Mending gue ke toilet ngurusin panggilan alam, ketimbang dengerin omongan gak bermutu lo pada yang bikin gue tambah pengen boker," seru Megan kemudian melangkah keluar kelas.

"Lah-lah dia bete," ujar Ina menatap Dara lalu keduanya tertawa bersama.

Nata memutar bola mata jengah lalu membalik tubuhya menghadap depan. "Temen kamvret lo pada," seru Nata sambil mengeluarkan smartphone dari saku seragamnya. Stalking bebep Kai ahh, siapa tau entar dia jadi suami gue kan? Batin Nata dengan jari jemarinya mulai membuka akun instagram.

****

Megan melangkah dengan santainya menuju toilet, bahkan sampai bersenandung kecil menyanyikan lagu kokobop milik boyband asal Korea Selatan--- EXO. Sebenarnya alasan Megan keluar kelas tadi bukan karena benar-benar ingin buang air, itu hanya gerakkan menghindar untuk terbebas dari ledekkan Dara dan Ina saja. Memilih toilet yang berada di dekat kantin, mengharuskan Megan melewati lapangan basket yang biasanya tampak ramai dengan kumpulan para manusia tampan.

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang