13 | 🥀 Ternyata! ⚘

370 42 36
                                    

Memasuki basecamp dengan tampang lusuh, membuat Aldi pusing sendiri dengan tingkah kedua sahabatnya--- Bima dan Bayu. Bukannya langsung duduk, duo be malah mondar-mandir sambil berkacak pinggang.

Ceritanya jadi setrika dadakan, begitu?

"Duduk kali! Pusing gue liat lo berdua mondar-mandir kayak mandor," protesan Aldi yang tak ada tanggapan dari kedua tersangka.

Berasa ngomong sendiri jadinya. Poor, Aldi.

Menutup kembali botol isotonik yang telah tandas isinya, Angga menyahut. "Ah elah! Tenang aja kali, lo berdua gak usah khawatir kaya gitu, udah di bilangin juga. Entar deh gue bantuin. Perkara jinakin cewek yang lagi marah doang mah, gampang."

Membuka kacang lalu mengunyahnya, Angga kembali bersuara. "Bisa minta bantuan Dara entar."

Bagaikan magnet, perkataan Angga mampu menarik Bima dan Bayu mendekat, tepatnya duduk di sofa dengan Angga berada di tengah-tengah keduanya. "Serius gak, nih?" Bayu tampak meragukan.

Dasar! Sudah berbaik hati menawarkan bantuan, malah respon yang di dapat tak mengenakkan. Sebelas duabelas sama Nata memang. Ehh, kenapa jadi bawa-bawa Nata? "Ya serius lah. Tenang aja udah, serahin deh sama gue." Angga mengunyah kacangnya lagi.

Meluruskan pandangan menatap Bayu, Aldi tampak curiga. "Lagian lo kenapa sih, Bay? Segitunya banget pengen dapet maaf Megan. Beneran cinta lo sama doi?" Tak ada sahutan dari Bayu, lelaki itu malah meraup kasar wajahnya terlihat frustasi.

Angga terkekeh di seberang Aldi. "Si playboy jatuh cinta Al, udah kena karma. Sekarang gantian dia yang bakal ngemis-ngemis cinta." Toyoran keras mendarat di kepala Angga, tentu Bayu yang melakukan hal itu.

"Bangs** lo!"

Tawa Angga semakin membahana memenuhi ruangan besar yang hanya berisikan empat manusia. Aldi beralih menatap Bima yang menyender di badan sofa, terlihat lelah. "Lo juga Bim, serius sama Si Nata?"

Hening, tak ada jawaban dari Si tampan. Dia malah menampilkan smirk membuat Aldi merasakan firasat buruk. Oke, anggap Aldi orang pintar macam paranormal. Angga yang duduk di samping Bima kini memiringkan badannya menghadap Si tampan juga menunggu jawaban keluar dari bibir Bima. Sementara Bayu malah mengambil alih sebungkus kacang yang dimakan Angga karena Sang empunya tampak serius menunggu jawaban Bima.

"Bim! Gue serius nanya." Aldi mulai kesal, dia sangat penasaran namun yang ditanya justru sok tak mendengar.

"Enggak."

"Hah?!" Kaget Aldi dan Angga.

Tidak, katanya? Padahal raut wajah Bima tadi menunjukan keseriusan untuk mendapat maaf Nata. Belakangan ini, dia juga tampak gencar mendekati Si cantik. Lalu apa tujuan Si brengsek ini sebenarnya? Angga dan Aldi mencium bau-bau mencurigakan disini. Mereka berdua ragu sejak awal, Bima memang tak pernah dekat dengan seorang perempuan selain dia--- cinta pertama Bima. Namun mereka berdua tak menyangka jika Nata benar-benar hanya mainan.

Bayu terkekeh, "Udah gue duga."

"Lo gila?" Entah kenapa Aldi merasa tak terima. Bukan karena dia punya perasaan ke Nata, itu sama sekali tak ada kaitannya. Dia hanya kasihan, Nata nantinya akan merasakan perihnya sakit hati. Perempuan secantik Nata tak seharusnya disia-siakan, Nata itu patut diajak serius.

Pahami baik-baik, di sini hanya Aldi yang paling waras. Angga juga termasuk sih, itu juga kalau otaknya sedang nyambung. Kalau lagi error mah, jangan ditanya. Sedangkan untuk Bayu, dia akan mendadak serius dan membuang jauh-jauh niat main-mainnya jika bersama Megan--- hanya dengan Megan.

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang