Dering smartphone membangunkan Megan dari tidurnya. Berdecak pelan, gadis itu meraba nakas di samping tempat tidurnya dengan mata masih terpejam. Ogah-ogahan Megan membaca spam pesan yang mengganggu me time-nya. Mata Megan sukses melotot mendapati Bayu yang mengiriminya pesan, pagi-pagi begini sudah mengganggu?
Megan yang pada dasarnya tak sombong, dari kemarin dia sudah menyimpan nomor Bayu. Ada sedikit rasa tak rela sebenarnya menambah kontak lelaki itu pada smarthphone-nya, dalam pikiran Megan hanya memenuhi memori ponselnya saja. Tapi tidak apa, Megan cukup berbesar hati untuk kali ini.
From: Bayu Alvaro A.
Ma'af,
From: Bayu Alvaro A.
Please, ma'afin gue. Ya?
From: Bayu Alvaro A.
Bales kek!
From: Bayu Alvaro A.
Jangan diread doang. Sombong amat!
From: Bayu Alvaro A.
Gue dikacangin, nih?
"Sumpah ya, nih orang ganggu banget!" Cetusnya kesal.
Membanting handphonenya ke kasur, Megan menarik kembali selimutnya hingga menutupi kepala. Berguling ke kanan dan kiri Megan menyalurkan kekesalannya. "Gak di rumah, gak di sekolah, selalu aja ganggu hidup gue. Ini tuh hari libur ya, please deh! Bebasin gue sehari aja."
Rusak sudah weekend Megan.
****
Bayu memandangi room chat-nya dengan Megan yang menampilkan centang dua biru. Berharap ada keajaiban dari centang biru menjadi typing, tapi sepertinya itu hanya khayalan semata. "Seumur-umur, baru kali ini gue chat cewek cuma diread doang," gerutunya sedikit kesal.
Menyunggingkan smirk, Bayu masih setia memandangi layar handphone-nya. "Lo sekarang boleh jual mahal. Liat aja, bentar lagi lo bakal gue taklukin." Dia yakin--- bahkan sangat yakin, Megan pasti akan menjadi pacarnya. Bukan Bayu Alvaro Aditya namanya kalau urusan perempuan saja dia tidak bisa mengatasi, apalagi ini perkara hati.
Suara bising ketukan pintu mengalihkan fokus Bayu, lelaki itu berdecak kesal. Pagi-pagi begini sudah mengganggu, apa tidak ada kerjaan lain? Baru saja dia berangan-angan hidup bahagia bersama Megan, khayalan-nya harus buyar begitu saja. Benar-benar hari menyebalkan, Bayu sampai melempar smarthphone-nya kasar ke sisi ranjang.
"Denn, di bawah ada Den Bima tuh! Katanya nyariin Aden mau olahraga bareng." Suara Bi Mirah dari balik pintu mengingatkan Bayu akan janjinya dengan Bima. Menepuk pelan dahinya, Bayu benar-benar lupa. Bisa mencak-mencak lelaki itu jika Bayu tidak segera turun, sepertinya pagi Bayu kali ini akan bertambah suram karena siraman rohani Bima yang sebentar lagi akan berkumandang.
"Iya Bik! Bima suruh duduk aja, bentar lagi gue keluar." Teriaknya lalu tergopoh-gopoh ke kamar mandi.
Bisa-bisanya seorang Bayu lupa akan janjinya. Meskipun dia di cap sebagai playboy, tapi tidak sekalipun Bayu mengingkari hal yang dia sepakati. Sepertinya Megan membawa pengaruh besar bagi otak Bayu, belum jadi pacar saja sudah meracuni pikirannya, lama-lama Bayu bisa pikun kalau begini.
Ohh Megan, sihir apa yang kamu gunakan?
Dua puluh menit telah berlalu, Bima mulai jengah menunggu Sang tuan rumah. Sebenarnya apa yang di lakukan Bayu, kenapa lamanya mengalahkan betina? Berulang kali Bima berdecak, dia paling benci menunggu--- apalagi ini Bayu. Kepalang tak sabar, Bima berdiri sambil berkacak pinggang. Gerutuan terus-menerus keluar dari bibir lelaki itu, tak segan sesekali Bima mengumpat.
![](https://img.wattpad.com/cover/195526212-288-k103801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You (Completed)
Teen Fiction( Tamat+Lengkap+Versi revisi) Sebuah insiden kecil yang mempertemukan seorang siswi pindahan, Nathalia Anastasya dengan jajaran pria tampan SMA Garuda, Bima Angkasa Putra. Semenjak hari itu, Bima selalu mengejar Nata untuk sekedar mencari-cari masal...