06 | 🥀 Calon Kakak Ipar Nata ⚘

633 112 79
                                    

Sinar mentari menerangi pagi menandakan hari sudah berganti. Si cantik Nata tampak asyik bercermin sambil sesekali merapikan kerah bajunya. Berlenggak-lenggok sebentar sambil tersenyum ceria, Nata menyudahi aksinya setelah dirasa penampilannya sudah cukup rapi dan cetar membahana. Melangkah menuju nakas, Nata menyambar tas punggungnya kemudian menyampirkan pada pundaknya.

Melenggang keluar kamar, Nata menuruni anak tangga seraya bersenandung ria. Menurut Nata, pagi-pagi begini enaknya digunakan untuk bernyanyi guna menghibur diri. Sampai di ujung tangga, Nata melanjutkan langkah menuju meja makan dan menemukan Sang kakak--- Megan. Ide jahil muncul di kepala Nata, sepertinya dengan mengganggu Megan pagi-pagi begini bisa menambah semangat paginya.

"Pagi kakak samyang," sapa Nata sambil menarik kursi kemudian duduk di sebelah Megan.

Menoleh menatap Nata, Megan menampilkan raut sabar. "Samyang kan pedes, sedangkan gue manisnya sampek tumpah-tumpah begini," sahut Megan diakhiri dengan senyum puas.

Memiringkan kepalanya menatap Megan, Nata menampikan cengiran. "Iya-iya yang semanis empedu," kata Nata sambil terkikik.

Mengambil nasi, sayur, kemudian lauk, Megan menyahuti ucapan Nata lagi tanpa menoleh. "Tentu, kan empedunya udah direndem air gula."

Nata menyemburkan tawanya, ada-ada saja Kakaknya ini. Memilih menyudahi percakapan, Nata beralih menarik satu piring kemudian mengisinya sama persis seperti dengan yang Megan ambil. Mereka berdua makan dalam hening, hanya dentingan sendok yang saling beradu dengan piring yang menemani sarapan pagi ini.

****

"Pagi Megan Sayannggg," sapaan lembut penuh godaan dari arah belakang sontak membuat Megan dan Nata membalikkan badan.

Nata menyipitkan mata menatap lelaki dihadapannya, dia merasa mengenali wajah ini, Nata pernah melihatnya, tapi dimana? Sementara Megan--- alias orang yang disapa tampak menampilkan wajah malasnya. Si playboy melangkah mendekat kearah Megan dan Nata dengan memamerkan senyuman tipis di sudut bibirnya.

"Wah-wah! Ini pasti calon adik ipar," kata Bayu sambil menatap jahil kearah Nata. Jiwa-jiwa playboy Bayu berteriak mendapati seorang perempuan cantik di samping Megan yang dia yakini sebagai adik Sang calon pacar. Bener-bener bibit unggul nih, Si calon adik ipar. Batinnya kegirangan.

Nata melongo kemudian membatin. Hah! Ngomong apa'an sih nih orang? Ganteng sih iya, kelakuannya gak banget deh. Beralih menoleh menatap Megan, Nata melayangkan isyarat mata seolah bertanya 'siapa sih?' Yang justru dijawab Megan dengan kedikkan bahu.

Bayu mengibaskan tangannya di depan Nata dan Megan karena merasa diacuhkan. "Hey! Hello! Gue ngomong sama elo loh, calon adik ipar," ucap Bayu lagi yang ditanggapi ringisan oleh Nata dan tatapan kesal oleh Megan.

Tak mau berlama-lama melihat Bayu yang semakin lama sikapnya semakin membuatnya muak, Megan langsung menarik tangan Nata masuk ke dalam area sekolah. Nata yang masih dilingkupi keheranan pun hanya menurut saja ditarik-tarik oleh Sang kakak. Modelan fu*k boy tuh! Batin Nata sambil menoleh kearah Bayu.

"Kok gue di tinggal siihhh?!" Pekik Bayu di belakang sana dengan wajah lesunya. Lagi dan lagi dia harus menelan pil pahit percintaan karena Megan. Kenapa susah banget sih, deketin tuh cewek? Batin Bayu sambil menatap punggung Megan.

Sebenarnya Megan mendengar suara teriakan Bayu barusan, namun dia lebih memilih tak menyahuti. Dalam benak Megan terselip sedikit rasa tak enak karena sikapnya barusan. Tetapi berhubung Si playboy yang sedang dia hadapi, Megan harus menebalkan hati untuk tega bersikap jutek dan acuh seperti tadi.

Sampai di dalam kelas, Megan langsung menghempas kasar pantatnya pada bangku lalu menopang dagu dengan bibir memberenggut. "Apaan coba maksud Bayu tadi tuh? Sikap dia bener-bener bikin gue pusing," ucapnya membuat Dara dan Ina yang sedang bergosip di bangku depan langsung membalikkan badan memfokuskan pandangan pada Megan.

"Hah? Bayu-- Bayu tuh, siapa?" Seru Nata menatap Sang kakak dari samping penuh tanya.

Menoleh menatap Nata, Megan menampilkan raut malas. "Cowok gesrek tadi," jawabnya lesu, lalu beralih menatap depan lagi.

Melipat tangannya di atas Meja, Dara menatap Megan lurus seolah menyalurkan keyakinan. "Udah lah! Jangan galau-galau mulu. Terima aja deh Si Bayu. Dari jaman bahuela dia udah ngejar-ngejar elo, kan? Gue yakin dia pasti gak main-main buat kali ini," kata Dara yang langsung diangguki Ina.

Menyimak ucapan Dara, kini Nata paham akan pucuk masalah Kakaknya. Jadi si Bayu itu menyukai Megan sejak dulu, namun Megan selalu menolak karena Bayu yang sering main-main. Arti main-main disini Nata simpulkan sebagai seorang lelaki yang suka gonta-ganti pacar. Oke, berarti Bayu bukan good boy.

Melepas topangan dagunya, Megan menatap Dara. "Jadi gue harus terima dia gitu?" Tanyanya tak yakin.

"Ya iyalah Megan, secara kan Bayu itu masuk jajaran para cogan di sekolah kita, sayang kali kalo lo anggurin gitu aja. Inget! Stok paling limited edition tinggal Bima, Bayu, Angga, sama Aldi. Kalo yang lain mah gantengnya pasaran." Ini bukan Dara yang menjawab, melainkan perempuan bergingsul di samping Dara yaitu--- Ina.

Nata menyangga kepala dengan sebelah tangannya lalu ikut menimpali. "Terima aja deh gue restuin, itung-itung biar lo gak jomblo kelamaan. Toh dia kan, yang kemarin malem ke rumah cuman buat liat muka lo abis itu langsung pulang?"

Mendengar jelas ucapan Nata, sontak Dara dan Ina kompak menatap Megan dengan aura keduanya menuntut penjelasan. Megan tak memperdulikan Dara dan Ina, dia justru menyipitkan mata menatap Nata. "Kok lo bisa tau?" Tanyanya heran.

"Ya tau lah! Gue gitu loh," jawab Nata dengan senyum sombongnya dan tangan yang memainkan kerah baju. "Dikasih tau sama Bi Inah sih sebenernya hehehe," sambungnya sambil cengengesan.

"Ciee," seruan kompak terdengar menggoda, Dara dan Ina luncurkan bersamaan dengan tangan keduanya menoel sisi dagu Megan.

Menepis kasar tangan-tangan nakal kedua sahabatnya, Megan memalingkan wajah karena malu. "Apa'an sih!" Ketusnya sambil memberenggut.

"Ciee-ciee, ceritanya sok shy-shy dog, nih?" Nata ikut menyahut dengan tangan jahilnya menusuk-nusuk pipi Sang kakak.

Melihat wajah merah padam Megan, sontak Nata Dara dan Ina menyemburkan tawanya. Sungguh lucu sekali ekspresi Megan saat ini, pipi menggembung dipadukan dengan rona kemerahan memenuhi seluruh wajahnya, membuat Megan tampak seperti badut di taman kota.

"Udah-udah, diem deh! Bu Linda udah masuk tuh," cetus Megan menatap kesal Nata Dara dan Ina bergantian.

Ketiganya langsung menghentikan tawa ketika mendengar suara ketukan sepatu yang saling beradu dengan lantai terdengar semakin mendekat. Ina dan Dara langsung memutar tubuhya, kemudian mereka berdua berlari terbirit-birit menuju bangkunya yang berada tepat di belakang Megan dan Nata.

****

Sekali-kali partnya Nata buat pendek.

Vote dan komennya jangan lupa ya. Dosa loh kalo gak vomen hehehe,

Instagram: novi_na18
Facebook  : Natasya tasya
E-mail       : natasya072002@gmail.com

Tbc💕🍃

Revisi ulang, 15 April 2020.

Novi Natasya🐾🥀

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang