cinta monyet

44 8 0
                                    

Zeline duduk di meja belajarnya. Senyum manisnya mengembang sembari memandang bingkai foto seorang laki-laki berseragam putih biru. Selama ini Zeline selalu menjaga hatinya dengan sangat baik untuk cinta pertamanya itu. Zeline tahu, semua ini terlihat bodoh dan gila. Bahkan Zeline tidak tahu lagi kabar dari cinta pertamanya itu, dia di mana? Lanjut kuliah atau mungkin saja sudah menikah.

Entahlah, Zeline hanya ingin bertemu dan memastikan bahwa cinta pertamanya itu akan menjadi cinta sejatinya. Sejak Zeline lupa password jejaring sosial yang menghubungkannya dengan sang cinta pertama, saat itulah Zeline kehilangan kabar dari orang itu. Tapi Zeline percaya bahwa Tuhan akan mempertemukan dia dengan cinta pertamanya di waktu yang tepat.

"Kamu di mana? Kamu ngerasain nggak cinta tulus dari aku sejak SMP" Zeline mengusap bingkai foto itu.

"Zeline, kamu tau nggak, si Gara parah banget. Dia pacaran sama Gita." Anin dengan semangat membahas topik hangat dari cowok yang bernama Sagara.

"Hm." Zeline tidak menggubris sama sekali cerita dari sahabatnya itu. Ia terus saja fokus dengan pelajaran.

"Terus aku denger Gara suka grepe-grepe si Gita, wah parah banget kan." Anin masih dengan antusiannya menceritakan keburukan cowok bernama Gara.

Zeline lagi-lagi hanya berdeham pendek. Topik yang sama sekali tidak membuatnya tertarik. Lagi pula tidak ada hubungannya dengan dirinya, jadi Zeline hanya bergumam seperlunya saja.

Di hari kedua, topiknya juga masih sama. Membicarakan cowok yang bernama Sagara. Zeline hanya tertawa saja melihat ekspresi yang ditampilkan oleh teman-temannya. Satu hal yang Zeline pikirkan saat itu, cowok yang bernama Sagara tidak akan tersedak, kan? Soalnya dibicarakan setiap hari.

Lanjut hari ketiga, meja tempat duduk Zeline sudah penuh dengan segerombolan cewek-cewek haus ghiba. Pada hari ketiga ini, Zeline mulai tertarik dengan perbincangan mereka yang tidak ada hentinya.

"Cowok itu siapa, sih?" Pertanyaan Zeline sontak membuat semua orang tertawa. Apa yang salah dengan pertanyaannya? Zeline memang tidak mengenal orang itu.

"Zel, kamu bercanda? Udah tiga hari kamu denger cerita kita. Tapi kamu nggak ngeh juga?"

Zeline hanya menggedikan bahunya. Lagi pula tidak penting kan? Tapi kenapa akhirnya Zeline tertarik? Ah sudahlah.

"Sini aku kasih tau." Anin mengeluarkan ponselnya menampilkan foto cowok yang terlihat sangat polos dengan gigi gingsul.

"Sagara kan?"

"Iya, dia pacaran sama Gita anak SMP Bakti. Kabarnya sih suka grepe-grepe."

"Jadi, selama tiga hari kalian gosipin keburukan orang? Kurang kerjaan banget."

Zeline geleng-geleng kepala, tidak habis pikir. Kenapa bisa cowok yang terlihat polos seperti itu dighibahin oleh temen-temennya.
Rasa kepo Zeline tidak habis disitu, ia mencari nama sosial media cowok itu. Entah kenapa, Zeline selalu tersenyum ketika melihat foto cowik itu. Ada desiran yang aneh, apa mungkin Zeline tertarik?

"Zeline?"

Zeline tersadar saat suara lengkingan ibunya masuk dalam telinganya. Memori awal mula Zeline menaruh ketertarikan pada Sagara, cinta pertamanya.

"Iya, bu."

Zeline mendekati pintu lalu membukanya, ia melihat ibunya sudah berdiri di depan kamarnya.

"Di depan ada teman kampus kamu."

"Siapa?"

"Pandu katanya, ganteng. Teman atau pacar?"

Akankah Kita? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang