Lo orang baik, lo pasti dapetin cewek yang lebih baik lagi dari dia, Bang.
Pandu melemas saat menerima pesan dari Angkasa. Sebuah foto yang memperlihatkan keromantisan sepasang kekasih yang bahagia.
Apa ini artinya Pandu telah benar-benar kalah. Apakah Pandu harus mengubur semua perasaannya. Pandu hanya bisa menghela napasnya, mengurangi sesak di dada.
Semua yang dilakukan selama ini memang hanya bisa dianggap sebatas teman. Sekarang Pandu percaya bahwa peran pendukung tidak akan pernah bisa menang melawan peran utama, meskipun peran utama tidak melakukan apapun.
"Gini rasanya patah hati." Pandu tertawa hambar.
"Gue yang nemenin lo, Zel. Gue yang selalu ada buat lo. Katanya, yang dicinta akan kalah dengan yang selalu ada. Nyatanya, gue tetap kalah. Gue yang selalu berusaha bahagiain lo."
Pandu hanya bisa bermonolog. Benar kata kakaknya, dia terlalu bodoh karena mengharapkan seseorang yang bahkan tidak ingin diharapkan. Tapi, cintanya begitu besar kepada Zeline.
Cewek itu telah mengambil seluruh hatinya, perhatiannya. Sekarang, apa yang harus Pandu lakukan.
"Pandu!"
Teriakan sang kakak, memecahkan lamunan Pandu.
"Pandu, buka pintunya."
"Masuk aja, nggak dikunci."
Vianka melangkah masuk mendekati sang adik. Dari tadi sore, adiknya ini tidak keluar kamar. Vianka tahu bahwa ada yang aneh. Mereka memanh sering beradu mulut, tapi Vianka sangat menyayangi adik bungsunya.
Setelah mama mereka meninggal dunia, Pandu menjadi tanggung jawabnya. Dari kecil, Vianka yang selalu menjaga adiknya. Saat kakak pertamanya menikah dan ikut bersama suaminya, Vianka mengambil alih semua urusan yang ada di rumah.
Ayah mereka sibuk bekerja, pulang seminggu sekali bahkan sebulan sekali. Jelas, mereka hanya berdua di rumah bersama beberapa asisten rumah tangga.
"Lo ada masalah?"
Vianka duduk ditepi kasur.
"Nggak, kenapa? Tumben banget lo perhatian."
"Meski usia kita beda tipis, tapi gue yang ngurusin lo dari kecil. Jadi, lo nggak bisa bohong sama gue. Cepet ada apa?"
"Gue udah kalah."
"Lo ikut lomba apa?" Lalu Vianka teringat sesuatu untuk menghubungkan ucapan adiknya.
"Jangan bilang ini tentang pacar orang yang lo bucinin itu?"
Pandu hanya mengangguk.
"Gue udah bilang sama lo, jangan mau dibegoin orang. Lo itu udah tau akhirnya seperti apa, tapi lo terus lanjutin. Di sini, lo hanya menjadi pemeran pengganti yang suatu saat akan terganti."
"Tapi gue cinta banget sama dia, kak. Siapa juga yang mau diposisi kayak gini."
"Gue paham, tapi cinta lo terlalu mendominasi. Lo tau, kan, jangan terlalu berlebihan dalam mencintai seseorang ujungnya bakalan sakit. Otak sama perasaan itu perannya sangat penting dan lo harus gunain keduanya secara bersamaan."
"Terus gue harus gimana?"
"Ikhlasin. Kalau lo beneran cinta, jangan coba memaksa. Dia sekarang udah nemuin kebahagiaannya, itu artinya giliran lo yang nemuin kebahagiaan lo."
"Gue maunya dia."
Vianka mulai jengah dengan adiknya ini. Sangat keras kepala, Vianka jadi penasaran sama cewek yang mampu membuat adiknya sebodoh ini saat jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akankah Kita? (COMPLETED)
RomanceKisah tentang seorang perempuan bernama Zeline Arundati, ia jatuh cinta kepada seseorang berama Sagara sejak duduk di bangku SMP. Zeline selalu menyakini bahwa cinta pertama adalah cinta sejatinya. Hanya saja, Zeline memilih diam. Dia mencintai dari...