Zeline tidak tahu kalau sepulangnya Pandu, akan ada tamu selanjutnya. Baru saja Zeline ingin merebahkan tubuhnya di atas kasur, namun terdengar suara bel berbunyi.
Zeline melangkahkan kaki keluar, dia mengintip dari balik jendela. Matanya terbelalak saat melihat Sagara sedang berdiri dibalik pintu.
Gadis itu mengatur napasnya, menarik knop pintu.
"Hey, ada apa?"
"Ada apa? Kamu nggak suka aku ke sini?"
"Eh, bukan, maksud aku kenapa tiba-tiba?"
Sagara hanya diam, ia memilih duduk.
Zeline mengikuti di sebelahnya.
"Kamu ke mana? Pesanku nggak dibalas."
"Di charger. Kamu mau minum apa?"
Zeline tahu dia salah, dia telah berbohong kepada Sagara. Gadis itu hanya tidak mau ada masalah saja. Berbohong demi kebaikan tidak masalah kan.
"Pandu nggak ke sini?"
"Hah? Ngapain dia ke sini?" Lagi-lagi Zeline berbohong.
"Syukurlah. Aku sekarang lagi takut. Aku nggak tahu apa aja yang udah kamu lewatin sama Pandu selama aku nggak ada. Zel, berjanjilah kalau dulu, sekarang, atau pun nanti di hati kamu cuma ada aku."
Zeline melihat sinar mata Sagara yang mancarkan ketulusan.
"Gar, aku dan Pandu hanya teman nggak lebih. Aku hanya mencintai kamu, kapan pun. Jujur aja aku bingung buat ngejauhin Pandu seperti apa yang kamu mau. Karena Pandu udah jagain aku selama ini."
"Nggak ada perasaan lebih?"
Zeline menggeleng lalu tersenyum.
"Kalau Pandu?"
"Gara, aku tau Pandu menyukaiku. Tapi, aku mencintaimu. Pandu hadir cuma untuk jagain aku, jagain hati aku supaya ketika kamu datang hati aku tetap utuh. Untuk masalah dia suka aku, itu hak dia. Aku nggak bisa maksa seseorang buat berhenti. Rasanya sangat nggak adil."
"Nggak adil gimana?"
"Nggak adil karena perasaan nggak bisa dipaksa. Aku nggak bisa paksa dia buat berhenti menyukaiku, kalau bisa dia pun pasti mau maksa aku buat balas perasaannya."
Sagara bangkit dari tempat duduknya. Cowok itu merengkuh tubuh Zeline. Ada perasaan lega, namun belum selega itu. Masih ada ketakutan yang bersarang di sana.
"Aku cuma takut dia ngerebut kamu dari aku. Berada di posisi sekarang nggak mudah. Ada banyak hal yang menyakitkan udah aku lewatin. Andai aja bisa, saat pertama kali aku liat kamu maju ke depan sebagai juara. Aku ingin memilikimu, tapi aku sadar kalau aku ini bumi dan kamu langit. Susah direngkuh."
"Nggak perlu khawatir, Pandu nggak kayak gitu. Mungkin dia menyukaiku, tapi dia nggak sejahat itu. Dia bukan pemaksa, kalau pun dia mau mungkin udah dari lama sebelum kamu datang."
Zeline tidak pernah tahu, bahwa cowok yang sering dia lihat dari kejauhan. Cowok yang menarik perhatiannya cuma karena gosip sampah. Ternyata menyukainya sedari lama.
"Aku juga seneng waktu liat kamu nemenin aku di UKS waktu itu."
Sagara melepaskan pelukkannya.
"Serius? Sumpah aku khawatir banget waktu itu. Tapi, aku seneng bisa liat wajah kamu dari jarak dekat."
"Tapi, kamu dulu pacaran sama Gita."
"Eh, kamu tau juga? Stalking, ya?"
Sagara menampilkan wajah yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akankah Kita? (COMPLETED)
RomansaKisah tentang seorang perempuan bernama Zeline Arundati, ia jatuh cinta kepada seseorang berama Sagara sejak duduk di bangku SMP. Zeline selalu menyakini bahwa cinta pertama adalah cinta sejatinya. Hanya saja, Zeline memilih diam. Dia mencintai dari...