Lisa berjalan dengan murung menuju studio Jiyong, ia batal menemui Jennie, gadis itu sudah pergi ketika Lisa sudah selesai berbicara dengan Mino, sepanjang perjalanan menuju studio ia menyalahkan manajernya karena membuatnya melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan Jennie padahal tadi Mino tidak terlihat terburu-buru, dia bahkan sedang asik berbicara dengan Jiyong
Lisa berjalan sambil menunduk, ia terlihat malas, tidak benar-benar berniat untuk pergi ke studio Jiyong, kakinya terasa berat untuk melangkah
"annyeonghaseyo" sapa Lisa begitu masuk kedalam studio, membuat Jiyong yang tadinya tengah fokus mengerjakan sesuatu dengan keyboardnya berhenti, ketika suara Lisa masuk kedalam pendengarannya, Jiyong berbalik, menatap kearah pintu masuk
"kau sudah datang" ucap Jiyong, pria itu jadi sedikit gugup"ne" jawab Lisa masuk ke dalam studio Jiyong
"duduklah" Jiyong berjalan menuju kulkas, membukanya, lalu melihat isi kulkas tersebut
"apa yang ingin kau minum?" tanya Jiyong pada Lisa, membuat Lisa menoleh menatap Jiyong"apa yang oppa punya? Aku akan minum apapun" ucapnya, membuat Jiyong mengangguk, lantas membawakan cola untuk lisa
Jiyong membuka cola itu kemudian meletakkannya di atas meja, pria itu juga menarik kursinya agar berada tepat di depan Lisa kemudian mendudukinya
Lisa berterima kasih lantas meminum cola yang Jiyong berikan padanya, namun setelah itu tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya, membuat suasana di dalam studio itu terasa sangat canggung, keduanya larut dalam pikiran masing-masing
"bagaimana kabarmu?" ucap Jiyong pada akhirnya, memecah keheningan
Lisa tersenyum "aku baik-baik saja, bagaimana denganmu oppa?" tanya Lisa, menatap Jiyong tepat di maniknya
"tidak begitu baik" ucap Jiyong
"aku terus saja memikirkanmu" gumamnya, cukup pelan, membuat Lisa tidak benar-benar bisa mendengarnya"apa?" tanyanya, membuat Jiyong tersadar dengan apa yang dikatakannya barusan, ia menjadi salah tingkah
"ne? Aku bilang aku tidak begitu baik" ucap Jiyong, meyakinkan Lisa dengan ucapannya sebelum itu, setelah ucapan Jiyong barusan, suasana menjadi kembali hening, Lisa yakin Jiyong mengucapkan sesuatu tadi, tapi dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas
'apa yang tadi Jiyong oppa ucapkan' tanyanya pada dirinya sendiri, sibuk dengan pikirannya, sedangkan Jiyong sedang menggurutu di dalam hatinya
Keduanya kembali larut dalam pikiran masing-masing membuat suasana studio itu kembali sepi"bagaimana hasil bicaramu dengan Mino?" tanya Jiyong kembali membuka percakapan diantara mereka
"berjalan baik"
"kau sudah mendengar konsep Mv nya?" tanya Jiyong lagi, karena Lisa hanya menjawab seadanya
"belum" senyum Lisa
"kapan kalian akan membahasnya?"
"besok" Jiyong mengangguk, Suasana kembali hening, Jiyong kembali kehabisan topik untuk membuka pembicaraan, Lisa terus menjawab semua pertanyaannya seadanya membuat Jiyong kesulitan untuk mengembangkan percakapan diantara mereka
Pria itu memutar otaknya, mencari topik lain, sedangkan Lisa sibuk memainkan ponselnya
"Lisa ya" panggil Jiyong, membuat Lisa menoleh
"ne?" ucapnyaJiyong menggeleng "tidak bukan apa-apa, lupakan saja" ucap Jiyong membuat Lisa mengangguk, kemudian fokus kembali pada ponselnya
Jiyong menatap Lisa, memperhatikan gadis itu, Jiyong merasa Lisa sangat berbeda sekarang dengan gadis yang beberapa hari lalu ditemuinya, dia terlihat seperti seseorang yang tengah menjaga jarak dari Jiyong, dia juga terlihat berbeda dengan Lisa yang tadi Jiyong temui di studio Winner dan itu membuat perasaan Jiyong sedih

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanfictionSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa