Pandangan Jiyong seolah menghipnotis Lisa membuat gadis itu juga berucap bahwa ia merindukan Jiyong dengan pipinya yang sudah sangat memerah, membuatnya semakin terlihat menggemaskan dimata Jiyong yang masih betah tertidur dipaha gadis itu
Jiyong tersenyum, tangannya membelai pipi Lisa, mengusap rambutnya yang terurai jatuh lalu menyelipkannya disela telinga gadis itu "sebenernya aku masih punya sebuah oleh-oleh untukmu" ucap Jiyong dengan sorot matanya yang teduh, membuat Lisa bertanya-tanya, kepalanya masih menunduk, menatap mata Jiyong
Jiyong merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah box transparan berbentuk love, dengan jelas Lisa bisa melihat ada dua cincin disana, membuat jantungnya semakin berdetak tak karuan, Gadis itu sangat gugup sekarang
"apa maksudnya ini oppa?" tanya Lisa pada Jiyong yang kini membuka box tersebutBox berbentuk love itu sangat manis bagi Lisa, dekorasinya begitu pas dengan kedua cincin yang berada ditengahnya
"aku lelah untuk terus bersandiwara denganmu, setiap hari semakin mengenalmu membuatku semakin jatuh hati, terus merindukanmu membuatku sadar jika aku benar-benar mencintaimu" ucap Jiyong, membuat kupu-kupu berterbangan di dada lisa
"umh jadi aku ingin mengungkapkannya sebelum terlambat"
"maukah kau menjadi kekasih sungguhanku?" tanyanya, membuat Lisa berusaha untuk tidak tersenyum saat itu juga
"bagaimana?" tanya Jiyong lagi, pria itu sama gugupnya takut Lisa menolaknya, Karena gadis itu terlihat tengah berpikir
Namun setelah beberapa detik berlalu, yang terasa cukup lama bagi Jiyong, Lisa akhirnya menjawabnya
"umh aku sebenarnya ingin bilang ya, tapi ini tidak romantis, bukankah seharusnya oppa mengungkapkannya sambil berlutut padaku?" tanya Lisa gadis itu membuat ekspresi menggemaskanJiyong terkekeh, akhirnya ia bisa bernapas lega "jadi kau tidak mau jika aku mengungkapkannya sambil tiduran seperti ini?" tanya Jiyong
"ne! Aku tidak mau" ucap Lisa sambil mempoutkan bibirnya
"hahaha arraseo, aku sangat ingin melakukan yang kau minta, berlutut bukan hal yang sulit, tapi aku malas untuk bangun, paha mu sangat nyaman" goda Jiyong membuat pipi Lisa memerah untuk kesekian kalinya
"jadi bagaimana jika kali ini kau memberiku diskon? Aku akan berlutut nanti begitu melamarmu jadi istriku, sekarang begini saja dulu ya, pahamu terlalu nyaman untuk ku tinggalkan" kekeh Jiyong
"ish kenapa oppa sangat ahli, aku benar-benar malu sekarang, jantungku berdebar kencang" membuat Jiyong hanya tertawa
"jadi bagaimana? Diskonnya berguna?"
"hm baiklah kalau oppa memaksa, aku akan memberi oppa diskon untuk sekarang, tapi tidak dengan lain waktu" ucap Lisa yang kini mengulurkan tangannya pada Jiyong
"tapi pakaikan untukku!" tegasnya
"kenapa kau sangat manja? Kau bisa memakainya sendiri" ucap Jiyong pura-pura protes
"ish tidak mau, ayo pakaikan, buat ini sedikit romantis"
"kau meminta seorang superstar untuk memakaikanmu cincin? Jika kau lupa aku G-Dragon" ucap Jiyong membuat wajah sombongnya, sementara Lisa berdecak
"ck kebetulan sekali oppa G-Dragon, karena aku seorang VIP ayo berikan fanservicenya pasangkan cincinku sebelum aku meminta Top oppa untuk memakaikannya" ancam Lisa membuat Jiyong langsung memakaikan cincin itu padanya
"ckck ancamanmu jelek sekali" protes Jiyong namun membuat Lisa tersenyum, gadis itu kini sibuk memperhatikan jarinya
"berhenti melihatnya, pakaikan punyaku" ucap Jiyong pada lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanfictionSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa