Lisa mendorong Jiyong menjauh dengan sekuat tenaga, kemudian berlari menuju kamar mandi, dengan suara teriakan Jiyong yang menemaninya
"enak saja satu ronde! Aku bisa ketinggalan pesawat!" keluh Lisa
"tapi aku bisa membelikan yang baru" ucap Jiyong
"memangnya aku tidak bisa beli sendiri?!"
"oughh menyebalkan" desah Jiyong kesal
"bukan tiketnya yang jadi masalah tapi Profesionalnya!" gerutu Lisa
Jiyong hanya menghela nafas menatap Lisa kesal, lalu memakai kembali boxer nya, lantas menutup dirinya dengan selimut, pria itu sedang merajuk, karena Lisa tidak mengabulkan keinginannya
"Oppa! Oppa! Oppa!" teriak Lisa dari arah kamar mandi, membuat Jiyong terusik
"apa?!" ucap Jiyong balas berteriak
"tolong selesaikan packingku!"
"selesaikan sendiri! Aku sibuk" teriak Jiyong
"memangnya apa yang oppa sibukkan?! Oppa hanya tertidur!" teriak Lisa lagi
"aku sibuk menidurkan adikku! Jangan menganggu!" ucap Jiyong asal, membuat Lisa sedikit kaget, kemudian tertawa
Kemarin Lisa sudah menyuruh manajernya untuk langsung berangkat ke Bandara dan sekarang Ia merasa menyesal, karena ternyata ia tidak bisa mengurus semuanya sendiri
Lisa keluar dari kamar mandi, kemudian berganti pakaian, ia mendesah kesal karena melihat Jiyong yang kembali tidur
"Yak kwon jiyong!" teriaknya menggema memenuhi ruangan
"cepat bangun dan bantu aku!" Lisa menarik selimut yang menutupi badan Jiyong, membuat Jiyong berdecak kesal
"panggil saja manajermu kesini, kenapa menggangguku"
"kalau tidak mau diganggu, pergi saja dari apartemenku sekarang!" kesal Lisa membuat Jiyong duduk menatapnya
"kenapa kau semangat sekali untuk pergi?" ucap Jiyong dengan wajah kantuknya
"tentu saja! Aku harus bersikap profesional, aku bukan oppa yang sering datang terlambat"
"begitu?"
"Bukan karena alasan lainnya?" tanya Jiyong
"memangnya alasan apa lagi yang aku punya?"
" ingin cepat-cepat menemui mantan kekasihmu misalnya"
Celetuk Jiyong membuat Lisa yang tengah mengerjakan aktivitasnya langsung terdiam, mematung, menatap Jiyong"ne?"
"dari mana oppa tahu?" tanya Lisa, pelan
"tahu apa? Dean mantan kekasihmu?"
"tentu saja karena informan ku banyak""siapa informan oppa?" tanya Lisa, mendekati Jiyong
"kenapa? Kau masih ingin menyembunyikannya dariku?" selidik jiyong begitu melihat perubahan dari mimik wajah Lisa
"bukan begitu, hanya saja--" belum sempat Lisa menjawab pertanyaan Jiyong, Jiyong sudah lebih dulu memotong ucapannya
"tunda penerbangannya, baru aku akan memberitahumu" ucap Jiyong lembut, jiyong menarik tangan Lisa membuat Lisa duduk dipangkuannya kemudian memeluk pinggangnya erat
"berangkat saja denganku" ucap Jiyong lagi, sorot matanya yang teduh menatap tepat ke arah manik cantik gadis yang kini duduk di pangkuannya, ucapannya seolah menghipnotis Lisa, membuat gadis itu tanpa berpikir panjang, mengangguk, mengiyakan"maafkan aku" ucap Lisa, membuat Jiyong tersenyum
"apa oppa marah padaku?" Lisa memandang wajah Jiyong lekat
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanfictionSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa