Jiyong menghela nafasnya kasar untuk kesekian kalinya, karena Dean tidak memberikan jawaban apapun padanya setelah beberapa menit keduanya hanya diam
"hah, sepertinya aku membuang waktu terlalu lama disini" ucap Jiyong yang mulai merasa jengah karena pria di depannya hanya diam, kini jiyong berdiri dari duduknya, pria itu berjalan mendekati Dean, tangannya melemparkan foto kejadian malam itu ke atas pahanya, beserta orang yang memotret mereka
Dean mengambil foto itu dan melihatnya
"Apa maksudnya ini?" Dean mendongakan kepalanya, menatap Jiyong yang kini berdiri di sebelahnya
"dengar" jiyong menghembuskan asap rokok yang di hisap nya, lantas menatap Dean yang tengah duduk dengan ekor matanya yang tajam
"kali ini aku akan membiarkanmu, karena aku rasa ucapanku sebelumnya hanya kau anggap sebagai sebuah candaan, tapi tidak dengan lain waktu, sekali lagi saja kau kembali membuatnya menangis lagi, aku tidak akan segan padamu" tutur tegas jiyong dengan ekspresi dinginnya sembari menepuk pundak Dean, lantas berjalan pergi menuju pintu keluar
"ah iya, kau bilang kau mencintainya?" tanya Jiyong yang kembali berbalik dengan senyuman sinis yang menghiasi bibirnya
"kalau begitu berperilaku baiklah padanya, bukan justru membuat dia terus menerus terluka dan aku harap kau berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, jangan merugikan orang lain hanya karena alasan kau mencintainya" ucap Jiyong yang hendak kembali melanjutkan langkahnya, namun ucapan Dean menahannya
"sejak kapan kau dekat dengan Lisa?" ucap Dean yang kini sudah ikut berdiri dari duduknya, membuat jiyong kembali membalikkan badan, Jiyong menaikkan sebelah alis nya karena pertanyaan Dean yang tidak terduga
"kapan kalian mulai dekat?" ulang Dean
"kenapa aku harus memberitahumu?"
"Kami baru saja putus 3 bulan lalu dan kalian dikabarkan sudah berkencan selama 3 bulan, apa kau selingkuhannya? Apa kalian bermain di belakangku?" tanyanya
Jiyong tertawa "kau tidak percaya pada Lisa?"
"aku percaya, tapi situasinya berbeda ini terlalu ambigu untukku, kapan kalian dekat hingga bisa berkencan?"
"itu bukan urusanmu, kau hanyalah masa lalunya"
"itu urusanku! Aku masih mencintainya"ucap tegas Dean
Jiyong kembali tertawa sumbang
"hahahaha kau mencintainya? Sungguh?"" kalau begitu percayalah padanya, Berhentilah berpikir kau adalah korban, Lisa tidak pernah menyelingkuhimu dan ingat ucapanku sebelumnya bersikap baiklah padanya, aku bahkan tidak keberatan jika kalian ingin berteman"
"tapi satu hal yang perlu kau ingat seberapa besarpun kau mencintainya, tak akan membuat Lisa kembali padamu, karena dia sekarang milikku dan aku tidak akan pernah meninggalkannya sepertimu, apalagi hanya karena scandal murahan seperti ini" ucap Jiyong yang sukses membuat Dean mengepalkan tangannya
"sialan" ucap Dean, menendang sofa begitu jiyong pergi dari sana melampiaskan amarah yang tidak bisa ia keluarkan di depan jiyong
*****
Lisa masih menunggu Jiyong dengan perasaan yang tidak menentu di Ruang Tunggunya
"kenapa dia lama sekali?" tanya Lisa pada manajernya yang tentu saja di balas gelengan, tanda manajernya sama tidak tahunya dengan Lisa
"Apa jiyong oppa masih belum datang?" lagi-lagi gadis itu kembali bertanya dengan raut cemasnya, takut jiyong hanya berbohong akan menyusulnya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanfictionSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa