Matahari sudah benar-benar terbenam, langit semakin gelap, menandakan waktu sudah malam
Tapi keempat gadis itu masih asik dalam dunianya, seolah tidak mempedulikan lingkungan disekitarnyaMereka saling bercerita satu sama lain, membuat perbincangan diantara mereka mengalir begitu deras sehingga keempatnya lupa waktu
"wah ini sudah jam 10 malam" ucap rose ketika mengecek ponselnya
"jinja?" tanya Jisoo tidak percaya
"bagaimana jika kita pergi ke Club sekarang?" ajak jennie
"pembicaraan seputar cinta ini membuatku ingin pergi ke Club dan melampiaskan semuanya"
"ne! Ayo kita ke Club, kalian membahas Dean, membuatku muak, aku butuh pelarian" ucap Lisa setuju, ia langsung berdiri, diikuti jennie
"arraseo! Kajja!" ucap jisoo ikut bersemangat
"mari bersenang-senang" seru rose
"tapi aku butuh baju ganti, aku tidak mau masuk ke Club dengan pakaian seperti ini" ujar Lisa yang saat itu memakai celana jeans panjang dengan kaos putih
"tenang saja! Di mobilku ada banyak baju" ucap jisoo
"aku cinta eonni" peluk Lisa pada Jisoo, setelah berganti pakaian Keempatnya pergi keluar dari cafe, masuk kedalam mobil jennie untuk pergi ke monkey museum
*****
"ah rasanya sudah lama sekali tidak datang kesini" ucap Lisa sedikit berteriak, dentuman musik memenuhi ruangan itu, membuat keempatnya harus sedikit berteriak jika ingin mengobrol
Keempatnya duduk di pojok monkey museum, dengan 2 botol cocktail, dan 1 botol wine di atas meja
"mari bersulang" ujar jennie diikuti suara dentingan gelas
"siapa yang mau ikut aku ke dance floor?" seru Lisa semangat, setelah meminum minumannya dalam sekali teguk, membuat jisoo mengangkat tangannya
"aku mau!"
"ayooo~" serunya, berjalan menggandeng jisoo kedalam lautan manusia yang tengah menari disana, keduanya menggerakkan badan mereka mengikuti irama musik yang ada, sebelum pergi gadis itu kembali meneguk beberapa gelas minuman yang ada
Dentuman-dentuman musik serta beberapa gelas alkohol yang masuk lagi kedalam mulutnya membuat Lisa semakin menikmati suasana disana, tariannya semakin luar biasa, banyak sekali pria yang terpikat disana dan ikut menari bersama Lisa tapi tak berani benar-benar mendekati gadis itu, pakaiannya yang minim juga semakin membuat Lisa memiliki daya tarik yang luar biasa
Jisoo sudah berhenti menari, gadis itu sudah kembali duduk, sedangkan Lisa masih asik gadis itu belum merasakan lelah
Seorang pria yang sudah memperhatikannya sejak tadi melihat Jisoo meninggalkan Lisa, kemudian datang menghampiri lisa, sepertinya ia terpikat dengan pesona Lisa, ia ikut menari, bahkan sesekali sengaja membuat kulitnya bersentuhan dengan Lisa, Lisa yang sudah larut dalam suasana, hanya diam saja tidak ambil pusing dengan perlakuan pria di depannya
Setelah cukup lama ia menari, akhirnya Lisa berhenti "ah aku lelah" ujar Lisa kemudian berlalu meninggalkan pria yang tadi tengah menari bersamanya, ia hendak kembali duduk bersama teman-temannya yang lain, tapi pria yang tadi menari bersamanya itu mengikuti Lisa
"hei boleh aku minta waktumu sebentar? kau Lalisa kan?" ucap pria yang tadi tengah menari bersamanya, ia memegang tangan Lisa menahan gadis itu untuk melangkah, Lisa membalikan badannya, menatap pria yang tengah menahannya itu, kemudian tersenyum, membuat pria itu kembali terpesona
"ah, ada pria tampan yang menahanku" gumamnya, karena sedikit mabuk gadis itu sudah tidak bisa mengontrol ucapannya, membuat pria di depannya tertawa
"terimakasih, jadi bolehkah aku meminta waktumu?" tanya pria itu yang tak lain adalah Gray
"tentu! Biar kulihat dulu, sepertinya aku mengenalmu" ucap Lisa yang mendekatkan mukanya pada Gray, mencoba melihat pria itu lebih jelas
"ah benar! Kau Gray! Aomg!" serunya
"annyeonghaseyo sunbaenim" ujar Lisa, membungkukkan badannya, menyapa Gray dengan sopan, membuat pria itu kembali tertawa melihat tingkah gadis yang sudah cukup mabuk yang ada didepannya, pipi Lisa bahkan sudah bersemu merah karena mabuk
"kau datang sendiri?" tanya Gray, yang dibalas gelengan oleh Lisa
"anniyo! Aku datang dengan teman-temanku, disana" ucapnya menunjuk meja yang berisikan 3 temannya, Gray mengangguk, kemudian mengajak Lisa untuk berbincang sebentar dengannya, gadis cantik itu sangat membuat Gray terpesona"apa kau sudah mabuk?" tanya Gray, membuat Lisa kembali menggeleng
"belum, aku masih sadar" ucapnya tapi Gray tahu dengan jelas kalau Lisa sudah cukup mabuk"aku ingin mentraktirmu minuman tapi sepertinya, kau sudah mabuk" ucap Gray yang dibalas gelengan
"anniyo, Lisa tidak mabuk! Ayo oppa belikan Lisa minuman" rengek Lisa membuat Gray sedikit kaget dengan reaksi Lisa tapi kemudian mengangguk mengiyakan, kemudian memesan sebotol minuman
"Ayo bersulang" ucap Lisa pada Gray, membuat pria itu tertawa dengan tingkahnya yang lucu
"kau sering datang kesini?" tanya Gray
"ne, aku sering datang kesini, oppa?"
"tidak, aku kebetulan kesini karena ingin menemui temanku, tapi sepertinya dia belum datang"
"nugu?" tanya Lisa
"soohyuk"
"ah soohyuk oppa"
"kau mengenalnya?"
"tentu! Kami satu agensi" ucap Lisa yang kembali meminum alkoholnya
"Lisa ya, aku rasa kau sudah cukup mabuk, berhentilah" ucap Gray terlihat sedikit khawatir karena Lisa terus meneguk minumannya
"anniyo oppa, gwenchana, aku kuat" kekeh Lisa, membuat Gray akhirnya membiarkannya
"boleh aku minta nomormu?" tanya Gray, dibalas anggukan oleh Lisa, Gray tersenyum kemudian memberikan ponselnya pada Lisa
"ini nomorku" ucap Lisa
"terimakasih" Lisa mengangguk,
Mereka terus berbincang hingga Lisa benar-benar mabuk, kepalanya sudah pusing, Lisa menempelkan kepalanya diatas meja
"Lisa ya, kau mabuk?" tanya Gray, pria itu juga sudah sedikit mabukLisa mencondongkan badannya ke arah Gray, menatap pria itu dari dekat membuat Gray seketika mematung, bibir mereka hanya terpisah jarak beberapa cm
"anniyo! Sudah kubilang aku tidak mabuk" ucap Lisa yang fokus menatap manik indah Gray
Gray yang seolah terhipnotis dengan tatapan Lisa memajukan badannya, membuat jarak diantara mereka semakin dekat, hendak mencium bibir gadis itu
"apa yang sedang kau lakukan disini" ucap sebuah suara mengintrupsi apa yang hendak Lisa dan Gray lakukan
Lisa membalikan badannya menatap orang yang tadi bicara, begitupun dengan Gray
Jiyong kini tengah berdiri didepannya menatap Lisa tajam, disampingnya ada soohyuk yang tengah menyapa Gray, Soohyuk tadi menyuruh Jiyong untuk menemaninya pergi ke Club untuk menemui teman, yang tak lain adalah Gray, tapi ketika masuk, Jiyong malah melihat Lisa dan Gray yang tengah berduaan
Jiyong masih menatap Lisa
"apa yang sedang kau lakukan disini?" ulangnya Karena belum mendapatkan jawaban, nada suara Jiyong bisa membuat orang yang mendengarnya bisa langsung tahu bahwa pria itu tengah marah
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanfictionSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa