24

4.1K 412 16
                                    

"oh? Kalian saling mengenal?" tanya Mino dengan wajah polosnya, ketika melihat Dean yang tengah mengajak Lisa berjabat tangan, Zico juga ada disampingnya ikut memperhatikan mereka

Dean mengangguk ia mengalihkan tatapannya pada Mino, tangannya masih menunggu jabat tangan dari Lisa "ne, kami cukup dekat, bukan begitu Lis?" tanya Dean yang kembali menatap Lisa dengan senyuman yang mengembang di wajahnya

Lisa tersenyum canggung, ia mengangguk kemudian menerima uluran tangan Dean "ne, lama tidak bertemu oppa" ucap Lisa, kemudian melepaskan jabat tangan mereka secepat mungkin

"syukurlah, aku takut Lisa akan canggung karena orang baru, untungnya kalian saling mengenal" ucap mino lega karena ternyata temannya adalah teman Lisa juga

"eih bagaimana mungkin dia canggung, kau tidak tahu? Lisa sangat pandai dalam bergaul, dia bahkan mempunyai banyak teman pria" kekeh Dean "bukan begitu Lis?" tanya nya

Lisa hanya membalas ucapan Dean itu dengan menyunggingkan bibirnya, ia tersenyum

"baiklah karena semuanya sudah disini, mari kita mulai rapatnya" ucap Taecyeon, membuat Dean, Mino dan Zico duduk sedangkan Lisa merasa lega, ia berterima kasih didalam hatinya karena Taecyeon membuat Lisa tak perlu lama lama berbicara dengan Dean, ucapan Dean barusan membuat dirinya tersinggung

Rapat dimulai, mereka mulai membicarakan bagaimana konsep untuk album dan MV itu, kapan syuting akan dimulai, serta siapa saja orang yang akan berkontribusi di dalam MV, bagaimana alur cerita yang akan dilakukan, namun Lisa sama sekali tidak bisa konsentrasi ia tidak bisa fokus pada apa yang dibicarakan selama rapat, ia masih sibuk dalam pikirannya sendiri, rasa takut kembali memenuhi dadanya, mengingat kembali bagaimana terpuruknya ia hingga mengalami depresi karena berpisah dengan Dean

Bagaimana Dean yang meninggalkanya karena scandal dan bagaimana orang-orang berkomentar buruk padanya, kembali memasuki pikiran Lisa

"Lisa ya" panggil Taecyeon, pria itu mengibaskan tangannya didepan wajah Lisa

Dean terus saja menatap Lisa, memperhatikan gerak gerik gadis itu tanpa yang lainnya sadari, sorot matanya memperlihatkan rindu dan rasa kesal yang bercampur menjadi satu

Sudah lebih dari 3 bulan mereka berakhir, tentu saja bukan hal yang mudah untuk Dean melupakan Lisa begitu saja, waktu yang mereka habiskan bersama membuat Dean kadang merindukan gadis itu, tapi fakta jika Lisa punya kekasih baru setelah putus dengannya membuatnya geram, bagaimana mungkin Lisa semudah itu melupakannya, hal itu membuat Dean marah

"Lis" panggil Taecyeon lagi, dia menepuk punggung Lisa, membuat Lisa tersadar dari lamunannya

"ah ne, maafkan aku" ucap Lisa yang masih merasa linglung, badannya mulai berkeringat dingin membuat Taecyeon yang ada disampingnya khawatir, kini semua orang sudah memperhatikan Lisa

"kau baik-baik saja?" tanyanya, Lisa mengangguk, kemudian mengelap keringat

"maaf karena sudah mengganggu rapat ini" ucap Lisa merasa menyesal

"anniya, gwenchana" ucap Mino, jika kau tidak merasa baik-baik saja kau boleh beristirahat, jangan memaksakan dirimu" ucap mino lembut, ia kembali mengingat ancaman jiyong kemarin, pria itu menyuruhnya untuk menjaga Lisa dengan baik

"anniya, aku baik-baik saja, tidak apa lanjutkan saja rapatnya"

"baiklah, jika kau memang tidak enak badan, beri tahu kami ya" ucap Taecyeon yang dibalas anggukan oleh Lisa, mereka kemudian kembali melanjutkan rapat itu

Lisa berusaha mati-matian untuk terlihat baik-baik saja disana, ia tidak tahu jika bertemu langsung dengan Dean seperti ini bisa membuatnya merasa terganggu

*****

Rapat berakhir, Lisa segera keluar dari ruangan begitu Taecyeon menutup rapat sore itu

Lisa berjalan dilorong sunyi YG dengan langkah cepat, ia berniat menuju tangga darurat, hendak menenangkan dirinya disana, tapi Dean mengikutinya, suara pria itu menghentikan langkah lisa

"kau menghindariku?" tanya Dean, membuat Lisa membalikan badan, menatapnya

"ne?" ucapnya

"kenapa terburu-buru? Kau sedang berusaha menghindariku?"

"anniyo" ucap Lisa

"Kita sudah lama tidak bertemu, bukan kah seharusnya kau menyapaku terlebih dahulu? Setidaknya kau harus sedikit berbasa basi bukan?" tanya Dean membuat Lisa terdiam, Dean mendekati Lisa berdiri didepannya, membuat jarak antara mereka menjadi semakin tipis

"kau harusnya bertanya bagaimana keadaanku, apa aku baik-baik saja atau tidak, bukan begitu?" tanya Dean sambil tersenyum pada Lisa, pria itu menatap Lisa dari ujung rambut hingga kakinya

"aku yakin kau baik-baik saja bukan? Bagaimana kekasih barumu? Apa dia lebih mengerti dirimu dibandingkan aku?"

"Dia bahkan dengan mudahnya membuatmu melupakanku secepat itu, kita baru saja putus dan kau langsung punya kekasih baru, kalian sudah berpacaran selama tiga bulan? Hah yang benar saja" gumam Dean pelan, namun bisa terdengar oleh Lisa, suaranya sangat sinis, Lisa masih diam, dia masih berusaha mengontrol dirinya

"ah, apa kau seperti ini karena takut kekasih barumu itu marah?" tanya nya, nada suara Dean berubah, tampak tak bersahabat

"anniyo" ucap Lisa gugup, dia berjalan mundur, badannya kembali berkeringat

"kalau begitu kenapa?" tanya Dean marah, pria itu marah karena Lisa menghindarinya lagi, gadis itu mundur menjaga jarak dari Dean, membuat Dean semakin tersinggung

Dean kembali melangkah mendekati Lisa, menatap maniknya tajam
"ini lucu, kau terlihat jelas sedang menghindariku" ucap Dean

"apa sebenarnya maumu oppa?" ucap Lisa dengan susah payah

"tidak ada, aku hanya ingin melihatmu" ucap Dean

"kalau begitu aku pergi dulu, kau sudah melihatku" ucap Lisa membalikkan badannya hendak berjalan namun tangan Dean menahannya

"Yak! Lepaskan" ucap Lisa pada Dean

"kenapa? Kenapa kau ingin aku lepaskan? kau seperti ini karena takut kekasih barumu itu salah paham? Bukankah seharusnya ini sudah biasa?"

"kau tinggal katakan padanya kalau kita hanya teman" ucap Dean sarkas

"oppa kau gila? Lepaskan aku" ucap Lisa

"Kau bahkan merangkul pria lain ketika masih berkencan denganku dan menciptakan scandal, lalu kau bilang padaku kalau kalian hanya teman, tapi kenapa kau tidak mau dekat denganku? Aku juga ingin merangkulmu, bukankah sekarang kita juga teman?" Lisa sudah ingin sekali menangis sekarang

Ia sudah tidak tahan untuk tidak terisak, Dean terus saja mengoyak lukanya

'siapapun tolong aku' ucap Lisa dalam hati, ia masih berusaha melepaskan tangannya dari Dean

"jangan khawatir, jika ada yang melihat kita, kau tinggal bilang pada kekasihmu kalau kita hanya teman, seperti yang kau bilang padaku dulu" ucap Dean pria itu memeluk Lisa paksa

"yak! Apa yang kau lakukan!" ucap Lisa, berusaha melepaskan diri dari pelukan Dean, namun hasilnya nihil, pria itu terlalu kuat untuknya

"aku merindukanmu Lis" suara Dean melunak, tangannya mendekap Lisa begitu erat

"aku merindukanmu, tapi kenapa kau bisa semudah itu melupakanku?"

Fake Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang