Jiyong mengantar Lisa sampai ke apartemennya, pria itu mengantarnya hingga basement, ada banyak reporter di pintu masuk utama, jadi Jiyong mengantarnya kesana Selama perjalanan Lisa hanya diam, memperhatikan jalan, sama sekali tidak berniat membuka mulutnya, perasaannya sesak membuatnya ingin menangis lagi
"banyak sekali reporter di depan, hubungi aku atau manajermu jika kau ingin keluar, atau katakan saja pada Hyunsuk hyung" ucap Jiyong ketika mereka sampai
"ne" ucapnya tanpa melihat Jiyong sama sekali, gadis itu masih melihat keluar jendela
Sesampainya di basement ia berterimakasih, kemudian keluar menutup pintu mobil Jiyong tanpa mendengar jawaban Jiyong terlebih dahulu, ia berjalan menuju lift tanpa berbalik sedikitpun
"apa aku tadi keterlaluan?" tanya Jiyong pada dirinya sendiri matanya masih memperhatikan punggung Lisa hingga hilang dibalik pintu lift, ia jadi merasa sedikit bersalah karena ucapannya sebelumnya namun Jiyong mencoba menyangkal, ucapannya tadi sudah benar, ia kemudian kembali menyetir ke apartemennya
Lisa masuk kedalam apartemennya, perasaannya terasa hampa semenjak perdebatan dengan Jiyong tadi "menyebalkan" ucap Lisa kembali menangis lagi, ucapan Jiyong tadi membuatnya mengingat luka masa lalu, ia masuk kedalam Kamarnya, menemukan ponsel, tas, serta secarik kertas diatas tempat tidurnya
lisa ya, kami panik karena kau pergi menghilang dari Club, tapi Soohyuk oppa bilang kau pulang dengan Jiyong oppa, apa semuanya baik-baik saja? Aku menunggumu semalam tapi kau tidak juga pulang, jika kau sudah pulang, hubungi aku ya, maaf aku tidak menunggu sampai pagi aku ada syuting
-jisoo
Lisa duduk di ranjangnya membuka ponselnya, mengirim balasan pada Jisoo kalau dia sudah pulang dan semuanya baik-baik saja
Setelah itu ia menghubungi Yang Hyunsuk "halo, sajangnim"
"wae? Kau sudah pulang? Jiyong mengantarmu dengan aman bukan?" tanyanya
"ne, aku ingin bertanya" tanya Lisa, yang kini duduk bersandar pada tempat tidurnya
"bisakah sajangnim membatalkan sandiwaranya?" ia menatap kosong pintu masuk kamarnya
"waeyo? Sesuatu terjadi padamu?" tanya Hyunsuk membuat Lisa berpikir sejenak
"tidak, aku hanya tidak ingin melanjutkannya"
Lisa bisa mendengar jika Hyunsuk menghela nafasnya di seberang sana "jika tidak ada sesuatu yang terjadi di antara kalian maka lanjutkan saja, lis ini demi karirmu, media bahkan sedang banyak membicarakanmu dengan Jiyong, apa kau sudah melihatnya?"
"anniyo"
"kalau begitu lihatlah dulu, foto Jiyong yang memelukmu keluar dari Club sudah tersebar di media, aku tidak bisa membatalkan ini, katakan padaku apa sesuatu terjadi pada kalian?" tanya Hyunsuk lagi
"tidak ada, aku hanya benar-benar ingin membatalkannya"
"apa Jiyong memarahimu? Jika ya, jangan diambil hati, dia memang menyeramkan ketika marah, dan ucapannya benar-benar menyakitkan, tapi kau harus tahu, dia seperti itu karena khawatir padamu"
"ne, tapi aku tetap ingin membatalkannya, kumohon sajangnim"
"aku akan berhenti menemui pria-pria itu, jadi bisakah kau menyangkalnya? Katakan pada reporter-reporter itu kalau kami tidak berkencan? Bilang saja padanya kami hanya rekan kerja, kami sedang terlibat dalam pekerjaan bersama, itulah kenapa aku bisa bersama dengan Jiyong oppa atau diam saja tidak perlu memberikan pernyataan apapun" Hyunsuk tengah berpikir sejenak setelah mendengar ucapan Lisa itu "tapi kau akan mendapatkan banyak komentar buruk"
"aku tidak apa, aku sudah biasa" ucap Lisa, mengigit bibirnya sendiri
"hm, aku akan mempertimbangkannya terlebih dahulu, aku juga akan menunda pernyataannya, aku akan menghubungimu lagi nanti"
"ne sajangnim, terimakasih"
"arraseo, hubungi aku jika sesuatu terjadi"
"ne sajangnim" ucap Lisa mengakhiri hubungan telepon, ia merasa sedikit lega setelah berbicara dengan Hyunsuk, memang bukan sepenuhnya salah Jiyong, tapi Lisa tidak ingat apapun, dan fakta dari ucapan Jiyong melukainya, membuat dadanya sesak, terlebih lagi Lisa menyukai Jiyong sebagai idolanya
Lisa merasa ia tidak ingin terlibat lebih jauh lagi dalam sandiwara ini, bertemu Jiyong setiap hari sepertinya akan membuatnya merasa seperti gadis murahan, membuat hatinya sesak, ia jadi mengingat kembali ucapan mantan kekasihnya yang juga berkata seperti itu padanya, ucapan Jiyong tadi membuatnya mengenang kembali kisah masalalunya dengan Dean, tentang bagaimana keduanya bisa berakhir putus seperti ini, jadi lebih baik memang membatalkan semuanya, toh tak ada keuntungan apapun untuk Jiyong, jadi pria itu tidak akan merasa rugi
Sementara itu Jiyong tengah menyetir ketika panggilan dari Yang Hyunsuk masuk ke ponselnya
"yak! Apa yang kau lakukan pada Lisa!" teriaknya ketika Jiyong menjawab panggilan tersebut, membuat Jiyong tersentak kaget
"ne? Apa? Aku hanya mengantarnya pulang hyung"
"dia baru saja menghubungiku dan bilang ingin membatalkan sandiwara kalian, katakan padaku, apa yang kau lakukan?" tanya Hyunsuk, membuat Jiyong bingung, mungkinkah karena ucapannya tadi
"aku tidak tahu hyung, aku akan bicara padanya"
"kumohon ji, jangan membuat ulah, kau yang sudah setuju untuk ikut dalam permainan ini, jadi lakukan dengan baik" ucap Hyunsuk
"ya, tapi aku tidak melakukan apapun, aku hanya memarahinya karena dia pergi ke Club dan bertemu pria lain disana"
"hm tempramenmu sangat buruk, sepertinya ucapanmu melukainya, apa karena itu Lisa ingin membatalkan sandiwara ini?"
"entahlah hyung, aku sedang menyetir sekarang, aku akan menghubunginya begitu sampai di apartemen" ucap Jiyong
"baiklah, katakan padanya kau minta maaf"
"aku akan tetap mengeluarkan pernyataannya tapi mengundur jamnya, jadi rayu dia sampai mau lagi" Hyunsuk mematikan panggilannya
Jiyong mengerang frustrasi, ia tidak tahu kalau Lisa tiba-tiba akan menghubungi Yang Hyunsuk lalu membatalkan sandiwara mereka, Jiyong tahu setelah pembicaraan mereka sebelumnya, Lisa terlihat tidak baik-baik saja, ia hanya menangis dan diam, tapi Jiyong tidak habis pikir jika ucapannya barusan akan membuat Lisa membuat keputusan seperti ini
Jiyong kembali memutar balik mobilnya menuju apartemen Lisa, mereka harus bicara, sudah terlambat jika mereka membatalkan semuanya sekarang, pasalnya foto mereka keluar dari Club seolah menjadi puncak dari scandal mereka
Image Lisa akan rusak, begitu pula dengan Jiyong, rekan kerja mana yang keluar dari Club sambil berpelukan, dan itu menjadi perbincangan media serta netijen dimanapun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(anggap aja itu Lisa sama Jiyong ya, tapi Jiyong sama Lisa jauh lebih dekat dari itu, oke kkk~)
Jiyong tiba di basement apartemen Lisa, pria itu menelepon Lisa, tapi tak diangkat, ia kemudian menelepon Yang Hyunsuk menanyakan nomor berapa apartemennya, setelah itu Jiyong masuk ke lift, menuju kamar Lisa