36

4K 388 22
                                    

Sore itu Lisa dan Jiyong hendak berangkat menuju bandara, namun sayangnya sebuah panggilan masuk ke ponsel Jiyong tadi, membuat Lisa menatap wajah jiyong kesal, moodnya berubah menjadi benar-benar jelek sekarang

"seharusnya oppa bilang saja tidak bisa sejak tadi, kenapa mendadak sekali" kesal lisa

Jiyong yang tengah duduk di senderan kursi sembari memainkan ponselnya menatap Lisa yang kini berdiri di depannya, meminta pengertian dari gadis itu
"bukan begitu sayang" tangannya meraih tangan Lisa, mengusapnya lembut

"Hyunsuk hyung menyuruhku tiba-tiba ke Jeju hari ini, ini bukan kemauanku" jelas jiyong namun Lisa masih saja diam

"kau juga dengar ucapannya tadi bukan? "

Lisa masih diam, tidak menanggapi, namun jiyong bisa melihatnya dengan jelas jika kekasihnya itu tengah marah

"aku janji akan menyusul setelah urusanku selesai, jangan marah hm?" jiyong mencoba berbicara dengannya sehalus mungkin, merayu Lisa agar tidak marah karena ia tiba-tiba saja membatalkan penerbangannya ke Hawaii

Pasalnya beberapa menit lalu, bosnya Hyunsuk meminta jiyong untuk pergi ke Jeju, karena akan bertemu salah seorang investor disana yang menginginkan kehadiran seorang G-Dragon katanya

"padahal banyak orang di YG, dari sekian banyak kenapa harus oppa" jiyong hanya bisa diam mendengarkan keluhan gadisnya itu

"jika tahu begini, harusnya tadi aku berangkat dengan yang lain saja" ucap Lisa yang kemudian berlalu meninggalkan jiyong, membuat jiyong menghela nafas mencoba untuk mengerti kekesalan Lisa karena ia tiba-tiba saja membatalkan penerbanngannya

Jiyong bangun, mengikuti Lisa lantas memeluknya dari belakang, membuat gadis itu sedikit tersentak, jiyong menyandarkan dagunya di bahu Lisa, lantas berbicara dengan sangat lembut "sekali lagi aku minta maaf, ini juga bukan mau ku sayang, aku janji akan langsung menyusulmu begitu selesai, jadi berhentilah marah ya?"

Jiyong lantas membalikkan badan Lisa membuat gadis itu menatapnya
" akan ada orang suruhan Sajangnim yang menemanimu berangkat atau jika kau masih takut aku bisa menyuruh Taehee hyung untuk menemanimu, bagaimana?" tawar jiyong pada Lisa namun tetep saja tidak membuat marah Lisa hilang begitu saja, meski Lisa mengiyakan tawaran jiyong barusan, gadis itu masih tetap saja merasa sebal dan mendalami jiyong selama perjalanan menuju ke bandara

Jiyong sempat protes karena Hyunsuk menyuruhnya tiba-tiba, namun CEOnya itu sangat keras kepala dan meminta jiyong untuk tetap pergi ke Jeju menemaninya

Meski begitu keduanya tetap pergi ke bandara bersama meski dengan rute yang berbeda.


"kau harus pergi sekarang" ucap jiyong pada lisa, setelah mereka cukup lama berdiam diri di ruang tunggu bandara, karena sebentar lagi pesawat yang akan Lisa naiki akan segera lepas landas

"ne"

Jiyong memegang tangan Lisa erat, menatapnya lembut
"aku janji, berhentilah merasa kesal, aku akan langsung pergi ke Hawaii begitu urusannya selesai" tutur lembut jiyong

"oppa janji?" tanya Lisa, menatapnya dengan wajah cemberutnya, membuat jiyong merasa benar-benar gemas

"tentu saja" ucap jiyong, mengacak pelan poni Lisa

"hyung, jaga Lisa disana, aku akan memarahimu jika kekasihku lecet" ucap jiyong pada Taehee yang Taehee balas dengan cibiran

"dia akan lebih lecet jika pergi denganmu" ucapnya

"wkwk aku tidak masuk hitungan jika tentang itu hyung" kekeh jiyong

"baiklah hati-hati, kabari aku jika sudah sampai" ucap jiyong sebelum melepas kepergian Lisa dan manajernya,  yang dibalas anggukan oleh Lisa

Setelah itu, jiyong hanya diam menunggu jadwal penerbangannya sendiri menuju Jeju untuk menemui investor.

*****

Cuaca cukup cerah di Hawaii hari itu, membuat kedua orang idol korea itu pergi untuk menikmati pemandangan sekitar, sebelum besok keduanya akan mulai di sibukkan oleh kegiatan syuting

"kau tak apa?" tanya Zico pada Dean, pria itu bertanya mengenai Lisa yang akan datang bersama dengan Jiyong nanti, menyusul mereka, Zico yang merupakan sahabat Dean jelas tahu bagaimana hubungan keduanya dulu

"aku  harus bagaimana lagi? Aku bilang tidakpun mereka tetap akan datang bersama bukan?" kekeh Dean yang kini mulai menghisap rokoknya, perasaannya tidak baik-baik saja sekarang

"aku masih belum mengerti alasan kalian berdua putus, kenapa kalian berakhir seperti ini? Bukankah kalian sangat mencintai satu sama lain dulu?" tanya zico yang dulu sering melihat keduanya ketika masih berkencan

Dean menatap ombak yang terus menerpa bibir pantai, tersenyum nanar

"kau tahu hyung? Aku menyesalinya, dulu aku mulai merasa muak dengan semua pemberitaan mengenainya malam itu, aku sangat cemburu hingga tanpa sadar aku marah dan melukainya"

"aku mengucapkan hal-hal yang mungkin begitu menyakitinya dan membuat ia ingin mengakhiri hubungan kami berdua begitu saja" zico mendengarkan keluhan Dean dengan seksama, pria itu sedang mencoba menjadi pendengar yang baik bagi sahabatnya

"lalu setelah itu kami saling mengabaikan selama 3 bulan, dan tiba-tiba saja dia kembali dengan seorang pria yang mengaku kekasihnya dan mereka sudah berkencan selama 3 bulan"
Dean menatap zico "bagaimana rasanya perasaanmu jika itu terjadi padamu hyung?"

"ketika hubungan yang sudah kau jalani selama 1 tahun berakhir karena alasan kau merasa takut kehilangannya? Malam itu aku marah karena aku takut kehilangannya karena aku begitu mencintainya, namun dia justru mengajakku mengakhiri hubungan ini dan setelah itu dia punya kekasih baru, saat setelah putus denganku, bagaimana perasaanmu hyung?" ucap Dean membuat zico merasa bersalah karena mengorek luka pria itu

"tentu saja aku akan marah, kau masih mencintainya?"

"tentu saja, kau pikir akan mudah melupakan seseorang yang selalu hadir dalam hidupmu selama 1 tahun penuh?" kekehnya, namun kemudian ia menggelengkan kepalanya "ah aku rasa mudah, buktinya Lisa saja berhasil melupakanku dan mempunyai kekasih baru sekarang, menurutmu kapan mereka dekat?" tanya Dean pada zico

"ntahlah aku tidak tahu, aku tidak begitu mengenal Lisa, tapi aku rasa dia bukan gadis yang akan bermain di belakang, aku rasa kalian mungkin salah paham"

"aku harap juga begitu, tapi fakta dia mulai berkencan dengan kekasih barunya sesaat setelah putus denganku benar-benar mengganggu"

"dari mana kau tahu kapan mereka mulai berkencan?"

"konfirmasi resmi agensi?" ucap Dean

"hei ayolah  itu hanya formalitas agensi, kau tidak harus langsung percaya dengan apa yang media katakan, cobalah bicara baik-baik padanya, tanyakan apa yang sebenernya, aku yakin Lisa tidak akan berbuat hal seperti itu padamu, aku bisa melihat bagaimana ia mencintaimu dulu"

Dean tersenyum mendengar ucapan zico, matanya menerawang mengingat kembali masa masa yang pernah ia lewati dengan Lisa dulu, tentang bagaimana keduanya saling berbagi kasih sayang, perhatian, dan waktu bersama

"aku pikir kami hanya akan putus sebentar kemudian saling merindukan, tapi sepertinya hanya aku yang merindukannya disini bukan?"

Fake Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang