14

4.3K 418 13
                                    

"Lisa ya, kenapa mandimu lama sekali?" tanya Jiyong pada Lisa, ia mengetuk pintu kamar mandi itu

"semuanya baik-baik saja bukan?" tanya Jiyong lagi, namun tak ada jawaban dari Lisa

'Haha baik-baik saja apanya! Kau membuat tubuhku penuh noda' batin lisa

"kalau kau sudah selesai segeralah keluar, aku sudah menyiapkan sup untukmu"

Lisa menggurutu di dalam kamar mandi, dia sebenarnya sudah selesai hanya saja belum berani keluar, apa yang harus dilakukannya nanti ketika berhadapan dengan Jiyong, perasaannya campur aduk, ia merasa marah dan malu secara bersamaan meskipun tidak ingat apapun

"bajunya sudah aku taruh diatas tempat tidur, aku akan keluar, cepatlah sebelum aku dobrak pintu kamar mandinya" ucap Jiyong yang kemudian pergi ke ruang makan, menunggu Lisa disana

Setelah memantapkan hati, Lisa keluar mengambil bajunya kemudian memakai baju tersebut di kamar mandi, ruam dileher dan bahunya tidak bisa tertutupi oleh baju milik Lisa yang sudah di cuci oleh Jiyong, membuat Lisa menghela nafasnya, haruskah ia keluar dengan pakaian seperti itu, Jiyong pasti memikirkan hal yang tidak-tidak tentangnya

"oppa!" teriak Lisa dari dalam kamar

"kwon Jiyong!" ucapnya lagi

"ada apa?" Jiyong balik berteriak, ia terlalu malas untuk kembali berjalan ke kamarnya, rasanya Jiyong sudah kebal dengan teriakan Lisa

"pinjamkan aku sweater atau jaket!" teriak Lisa lagi

"ambil saja, ada di lemari"

Lisa bergegas menuju lemari Jiyong, mencari sesuatu yang bisa ia pakai untuk menutupi ruamnya, ia melihat sweater Peaceminusone disana, dan langsung memakainya, sweater itu terlihat sangat kebesaran di tubuhnya, bahkan menutupi setengah paha Lisa, tapi tidak membuat Lisa ambil pusing soal itu

setelah itu lisa keluar dari kamar Jiyong, jantungnya berdebar tak karuan, ia bisa melihat dengan jelas Jiyong tengah duduk di meja makan, dengan rokok ditangannya, sorot matanya terlihat sangat tajam, Lisa berjalan perlahan menuju meja makan

"duduklah" ucap Jiyong, mematikan rokok yang sejak tadi di hisapnya

"perutmu baik-baik saja?" tanyanya lagi, sembari memperhatikan Lisa yang memakai sweaternya, Lisa menggeleng, ia kemudian duduk

"sakit?"

"ya"

Jiyong menyodorkan sup pereda mabuk untuknya
"makan ini" ucapnya, kemudian ia memakan makanannya sendiri

Lisa mengangguk, keduanya menghabiskan makanan mereka dalam diam

Jiyong selesai lebih dulu, pria yang sejak tadi sudah memperhatikan Lisa ini kini tengah menatap Lisa dengan serius, sedangkan gadis didepannya hanya makan sambil menunduk

"jangan mabuk lagi" ucap Jiyong nada suaranya terdengar biasa saja, tapi sorot matanya membuat Lisa ketakutan ketika melihatnya, aura Jiyong seperti mengintimidasinya

"kau benar-benar tidak tahu malu ketika mabuk!" ujar Jiyong

"aku biasanya tidak seperti itu" bela Lisa, ia tahu kebiasaan mabuknya buruk, tapi ia pikir itu masih batas wajar, lagi pula ada teman-temannya yang biasanya menjaga Lisa ketika mabuk, tapi entah kenapa malam tadi dia bisa berakhir bersama Jiyong

"yang mana yang tidak biasa?" tanya Jiyong

"bertingkah konyol? Mencium pria yang baru pertama kali kau temui? Menari seperti orang gila? Menangis? Atau menggoda pria?" Jiyong memberikan penekanan pada kata terakhir yang diucapkannya, dia hanya berniat becanda, tapi ucapannya membuat Lisa tersinggung

Lisa menghentikan makannya, menatap Jiyong marah
"yak! Aku bukan orang seperti itu" marah lisa

"aku bahkan tidak ingat apa yang terjadi! Lagi pula bagaimana bisa oppa meniduri gadis yang tengah mabuk!"

"Aku menidurimu? Itu semua tidak akan terjadi jika kau tidak berkeliaran di apartemenku hanya dengan bra! Lalu merayu ku" bela Jiyong

"tapi tetap saja! Seharusnya oppa menggunakan akal sehat oppa!"

"aku bahkan tidak ingat apapun!"

"akal sehat?" ucap Jiyong sinis, ia termakan ucapan Lisa, suasana disana jadi memanas, padahal dia sebenarnya mengakui kesalahannya, tapi mendengar ucapan Lisa membuat Jiyong jadi ikut kesal

"aku pria normal, pria mana yang tidak akan tergoda ketika seorang wanita menggodanya seperti yang kau lakukan padaku semalam!" bentak Jiyong

"kalau begitu oppa seharusnya tidak membawaku kesini!" teriak lisa

Lisa menunduk, matanya berkaca-kaca, ia mulai menangis lagi
"sudah ku bilang aku bukan orang yang seperti itu" ucapnya, membuat Jiyong menghela nafasnya, Jiyong tidak bermaksud berbicara seperti itu tadi, tapi entah kenapa ia bisa termakan ucapan Lisa hingga berbicara begitu

Lisa menunduk, terisak, sedangkan Jiyong diam memperhatikan

"dengar" ucap Jiyong setelah sekian lama keheningan menyelimuti mereka

"aku sebenarnya tidak peduli kau orang yang seperti apa, aku akui aku salah karena sudah menidurimu, aku minta maaf, tapi kau juga menikmatinya, ini bukan sepenuhnya salah ku" ucap Jiyong

"tapi aku benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa kau pergi ke Club dan mabuk seperti kemarin, kau bahkan hampir berciuman dengan Gray jika aku tidak datang, itu monkey museum Lisa! Banyak artis YG yang datang kesana maupun artis dari luar, apa kata mereka nanti jika melihatmu bersama Gray kemarin? Kau tidak berpikir? Kau baru saja terlibat scandal kencan dengan seungho beberapa hari lalu, lalu kemarin bersamaku, kau juga ingin menambah Gray kedalam daftar scandal mu?" tanya Jiyong

"kalau kau terlibat scandal dengan pria lain lagi, lalu untuk apa sandiwara ini huh? Aku tidak butuh memperbaiki imageku, kau yang butuh disini, aku tau niatmu memang bukan untuk mengencani mereka, tapi apa media peduli? Mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat, jadi jagalah sikapmu, kau bukan anak kecil lagi"

"aku tidak peduli jika kau mau menemui pria manapun, kita hanya bersandiwara aku tidak berhak melarangmu, tapi kau harus berhati hati, jangan sampai merusak sandiwara yang tengah kita jalani, apa kata orang nanti, jika kau terlibat scandal lagi, sedangkan orang tahu kau sebagai kekasihku, sandiwara ini bukan jadi memperbaiki imagemu, tapi akan menjadi boomerang yang merusak semuanya"

"mengenai apa yang kita lakukan semalam, aku benar-benar minta maaf, kita sama-sama berbuat salah, kau bisa melupakannya, begitupun aku, aku akan menganggap tak ada yang terjadi apapun diantara kita"

Mendengar tutur kata dari Jiyong barusan entah kenapa membuat perasaan Lisa terasa sakit, ia merasa kecewa dengan ucapan Jiyong, meski tak ingat apapun, ia merasa Jiyong melihatnya seperti gadis murahan yang tidur dengan siapapun ketika mabuk dan dengan mudah melupakannya seolah tidak terjadi apapun, hal itu membuat Lisa sedih dan marah

"apa kau paham?" tanya Jiyong karena Lisa masih saja terisak

"aku ingin pulang" ucap Lisa disela isakannya

Jiyong menghela nafasnya lagi, kemudian mengangguk
"baiklah aku akan mengantarkanmu, dan ada perubahan rencana untuk sandiwara kita, semalam ada yang berhasil memotret kita keluar dari Club, karena itu media menjadi sangat heboh, Hyunsuk Hyung bilang dia akan mengeluarkan pernyataan siang ini"

Fake Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang