32

4.5K 439 90
                                    

"sayang~" panggil Jiyong pada Lisa yang baru saja keluar dari ruang rapat dengan nada suara manisnya Jiyong sudah sejak tadi menunggu Lisa, ada Dean yang tengah bicara dengan Mino juga di belakang gadis itu, membuat Jiyong sengaja langsung memeluk Lisa begitu melihat gadis itu keluar

"huh?! Oppa disini banyak orang" protes Lisa yang melepaskan pelukan Jiyong darinya, membuat Jiyong tertawa pelan "hehe biarkan saja, aku merindukanmu, lagi pula kitakan akan menikah" ucap Jiyong cukup keras hingga Dean bisa mendengarnya

Lisa tersenyum lantas mencubit kedua pipi Jiyong "ckck memangnya siapa yang mau menikah denganmu?"  tanya Lisa "tapi, aku juga rindu" kekehnya membuat Jiyong juga ikut tertawa

"tentu saja kau! karena aku tidak akan menikahi gadis lain selain dirimu" ucap Jiyong membuat Lisa tersipu, sedangkan Dean mengepalkan tangannya

"ish! Berhenti menggodaku, disini banyak orang, oppa membuatku malu" protes Lisa membuat Jiyong tersenyum

Jiyong lantas menatap kearah belakang, terlihat Dean yang tengah memandangi punggung Lisa, membuat Jiyong merasa kesal

"sebentar" ucap Jiyong pada Lisa,
Pria itu berjalan mendekat ke arah Dean dan Mino, ucapan Jiyong barusan membuat Lisa bingung, lalu berbalik menatap apa yang hendak Jiyong lakukan, ia sedikit kaget begitu melihat Jiyong yang akan menghampiri Dean dan Mino, jantung Lisa berdegup cukup kencang melihatnya

'astaga kenapa Jiyong oppa pergi kesana' tanyanya dalam hati

Jiyong menghalangi pandangan Dean dari Lisa, sorot mata pria itu menatap tajam Dean tepat di matanya, namun hal itu tidak lantas membuat Dean mengalihkan pandangannya dari Jiyong, pria itu justru ikut menatap Jiyong dengan ekspresi datarnya, membuat keduanya saling beradu tatap dalam diam, menciptakan ketegangan diantara mereka, hal itu membuat Jiyong semakin merasa kesal, pria itu sudah mengepalkan tangannya begitu mengingat kembali isi chat yang Rose tunjukkan padanya, begitu juga dengan cerita dari seungri

ketika hari keempat di Jepang, jiyong sempat menghubungi seungri dan memaksa ia untuk menceritakan semua yang terjadi padanya

Dean memasukkan tangannya kedalam saku, ia tahu Jiyong kini berjalan mendekat ke arah nya , pria itu bisa melihatnya dengan jelas, Jiyong yang berjalan dengan angkuh dan aura yang mengintimidasi

'apa maunya' batin Dean, yang dengan jelas merasa bahwa Jiyong sama sekali tidak memandangnya dengan bersahabat, sementara Lisa hanya melihat itu dalam diam, begitupun juga dengan Mino, aura Jiyong yang mengintimidasi lawannya membuat tak ada seorangpun yang membuka suara disana, ataupun mencoba menegur Jiyong

jantung lisa berdebar keras sekarang
'apa Jiyong oppa tahu tentang Dean?' ucapnya mulai bertanya-tanya, ia jadi merasa khawatir jika Jiyong melakukan hal yang tidak-tidak

Jiyong kini sudah berdiri tepat di depan Dean, membuat Lisa semakin cemas, sedangkan Dean masih belum mengalihkan pandangannya juga, sekian detik mereka saling bertatapan, membuat Lisa begitu gugup, waktu terasa begitu lama

Namun baru saja Lisa hendak memanggil Jiyong, karena takut
pria itu sudah terlebih dulu mengembangkan senyumnya pada Dean, membuat raut wajahnya langsung berubah

"boleh aku pinjam kertas yang dipegang olehmu?" tanya Jiyong pada Dean membuat pria itu bingung, begitupun Lisa dan Mino yang ikut memperhatikan mereka

"ne?" ucapnya memastikan kembali ucapan Jiyong, sedangkan disisi lain Lisa sudah menahan nafasnya, gadis itu benar-benar merasa gugup melihat kekasih dan mantannya saling berhadapan seperti itu, meski Lisa yakin Jiyong tidak tahu apapun tentang Dean namun tetap saja melihat itu membuat Lisa benar-benar gugup dan cemas

"kertas yang kau pegang" ulang Jiyong, yang kembali menatap Dean datar, "boleh aku meminjamnya sebentar?" tanya Jiyong yang kini mengalihkan pandangannya pada kertas yang tengah Dean pegang di tangannya, nada suaranya terdengar tidak begitu bersahabat

Lisa ikut mengalihkan pandangannya kearah kertas yang Dean pegang
Kertas itu adalah selebaran hasil rapat tadi, isinya cukup tebal sekitar 22 halaman

"ah ya" ucap Dean yang masih cukup bingung, namun tetap memberikan kertas yang dipegangnya pada Jiyong, membuat Jiyong berterima kasih, pria itu lantas mengalihkan pandangannya pada Mino yang dari tadi memperhatikannya, lalu memukul kepala pria itu, membuat Dean kebingungan, ia pikir Jiyong tadi akan Mengajaknya berkelahi

"Yak Hyung!" teriaknya begitu Jiyong memukulnya dengan gulungan kertas yang tadi ia pinjam dari Dean, suasana tegang disana tiba-tiba saja  hilang seketika

"apa salahku" keluh mino, menatap Jiyong dengan ekspresi bingung

"kau masih bertanya huh!"

"Kenapa kau tidak bilang jika syutingnya di Hawaii!" marah Jiyong padanya membuat mino mengaduh kesakitan, sedangkan Lisa bisa bernafas lega, tadi ia merasa cemas, ia pikir Jiyong akan membuat keributan dengan Dean disana

"ouhh hyung!" keluh mino, mengusap kepalanya yang dipukul Jiyong, sedangkan Jiyong kembali memukulnya lagi

"aku bahkan membantumu me revisi lagu, tapi kau sama sekali tidak memberitahuku jika syutingnya akan dilakukan di Hawaii?!" kesal Jiyong, sedangkan Dean menatap mereka bingung

"kenapa kau harus syuting jauh sekali!" kesal Jiyong pada Mino

"harusnya Hawaii jadi tempat bulan madu kami nanti" keluhnya

"bulan madu? Hyung sungguhan akan menikah?" tanya Mino dengan ekspresi kagetnya sambil berusaha menghindar dari pukulan Jiyong

"tentu saja" tegas Jiyong

"heol daebak! Jinja? Kapan?" tanya Mino yang kini tengah menutup mulutnya dengan ekspresi kaget, Jiyong bisa melihat dengan ekor matanya jika Dean sedang terlihat kesal sekarang, sepertinya ucapan Jiyong barusan berhasil membuatnya marah dan itu  membuat Jiyong merasa puas

"apa itu penting sekarang?" ucap Jiyong yang kembali memukul mino dengan gulungan kertas
"lain kali beritahu aku dengan detail"

"kau membuat waktuku untuk berduaan dengan Lisa jadi berkurang"

"Tapi aku sudah memberitahu Lisa jika syutingnya di Hawaii, aku pikir Lisa memberitahumu Hyung" jelas Mino, membela dirinya

"jadi kau menyalahkan kekasihku?" ucap Jiyong yang sudah siap untuk memukul mino lagi

"hehe tidak hyung, Lisa ya, tolong aku" rengek mino, karena melihat ekspresi Jiyong yang tak kunjung melunak , mino berlari ke arah Lisa, bersembunyi di balik punggung gadis itu, membuat Jiyong menghela nafasnya sedangkan Lisa berusaha untuk tidak tertawa karena ekspresi mino, meskipun ia sedikit kebingungan dengan apa yang Jiyong dan Mino bicarakan

"Lisa ya~ aku tidak salah apapun, sungguh~" adu Mino, pria itu juga memegang pundak Lisa, membuatnya terlihat seperti seorang anak kecil yang tengah meminta perlindungan

Jiyong mengusap wajahnya ketika melihat aksi mino, ia sangat ingin tertawa, tapi ini kesempatannya untuk memperingatkan Dean, kebetulan sekali mino memegang pundak Lisa, ini bisa Jiyong jadikan alasan, Jiyong kemudian kembali menatap Dean
"kau punya saran?" tanya Jiyong tiba-tiba, membuat Dean yang tengah merasa kesal sedikit kaget

"ne?"

"apa kau punya saran? Aku sudah memukulnya tadi, tapi ia justru semakin membuatku kesal sekarang" ucap Jiyong pada Dean dengan sorot matanya yang tajam, matanya melirik mino sekilas

"aku tidak suka kekasihku disentuh oleh pria lain seperti itu, apalagi jika itu melukainya" ucap Jiyong pada Dean dengan nada suara yang begitu dingin

"jadi apa kau punya saran? Kira-kira harus ku apakan ia?"

*****

Hai semuanya! Gimana Jiyong udah keliatan serem belum di akhir, aku sudah berusaha keras membuat Jiyong terlihat seram, apakah ini berhasil? Jika tidak tolong beri aku masukan

Fake Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang