Jiyong yang merasa kebingungan tidak langsung mengejar Lisa, dirinya masih berpikir apa yang salah dengan gadis itu, kenapa ia tiba-tiba bersikap seperti itu padanya
"hyung, apa kalian bertengkar?" tanya Seungyoon yang entah sejak kapan sudah berada disamping Jiyong, raut wajahnya sedikit cemas, takut apa yang ia katakan tadi membuat hubungan Lisa dan Jiyong tidak berjalan baik
Jiyong menatap seungyoon, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dengan wajah polosnya
"apa dia baru saja marah padaku?" Jiyong malah balik bertanya pada seungyoon membuat dia juga merasa bingung mendengar ucapan Jiyong
"benarkan dia memang marah?""aneh sekali, padahal aku rasa tidak melakukan apapun" gumam Jiyong, wajahnya sedikit cemas
"tidak mungkin bukan dia cemburu hanya karena kau menyebut nama kiko?" tanya Jiyong yang membuat seungyoon bingung harus menjawab apa"sepertinya Lisa memang cemburu" ucap Jiyong pada akhirnya, setelah cukup lama berpikir dia ingat kalau Lisa adalah fansnya, bukan hal yang tidak mungkin jika gadis itu marah, mendengar ucapan Jiyong barusan membuat seungyoon jadi merasa bersalah
"maafkan aku hyung" seungyoon membungkukkan badannya meminta maaf pada Jiyong"anniya, gwenchana" ucap Jiyong
Jiyong jadi merasa bersalah karena sudah bertanya itu acting atau bukan pada Lisa, padahal seharusnya Jiyong tau Lisa memang benar-benar cemburu karena ia seorang VIP
Jiyong kemudian bangun, hendak mencari Lisa, tapi seungyoon masih menundukkan kepalanya disamping Jiyong membuat Jiyong menepuk bahunya "gwenchana, aku tau kau tidak bermaksud" ucap Jiyong, ia kemudian membersihkan sisa makanan Lisa kemudian pergi mencari gadis itu
Seperginya Jiyong, Mino menghampiri Seungyoon memukul pundak pria itu pelan "aigoo kau membuat mereka benar-benar bertengkar, Lisa pasti cemburu karena kiko" ucap Mino
"aku kasihan pada Jiyong hyung"
*****
Jiyong mencari Lisa ke sekeliling agensi dengan perasaan campur aduk, ia merasa cemas, bersalah, sekaligus bingung, Jiyong bahkan mencoba menelepon gadis itu, tapi Lisa tidak menjawabnya
Jiyong masuk kedalam studio setelah lelah berkeliling mencari, tapi Lisa tak juga ia temukan
"pergi kemana dia" ucap Jiyong khawatir, tangannya masih berusaha menelepon Lisa
"dia pasti benar-benar marah bukan?" tanya Jiyong pada dirinya sendiri, merasa bersalah karena sudah bilang Lisa acting, sedangkan di sisi lainnya
Lisa sedang tertawa terbahak-bahak di kamar mandi, setelah meninggalkan Jiyong dengan ekspresi kebingungannya di cafetaria gadis itu tidak bisa berhenti tertawa
"ah bagaimana ini, Jiyong oppa lucu sekali" kekeh nya, untung saja kamar mandi itu sepi, sehingga Lisa bisa tertawa puas disana
"ah tapi aku jadi meninggalkan makananku" sedih Lisa tapi tetap puas bisa mengerjai Jiyong dan anak Winner lainnya, anggap saja itu balasan karena Jiyong selalu mengatainya playgirl
"ah menggemaskan sekali" ucap Lisa ketika membayangkan bagaimana reaksi Jiyong dan member Winner tadi
Setelah puas tertawa Lisa bermaksud kembali melanjutkan aksinya mengerjai Jiyong, ia pikir ini menyenangkan, kapan lagi dia bisa mengerjai idolanya itu
Lisa masuk kedalam studio GD dengan wajah datar, ekspresinya menyatakan bahwa gadis itu sedang benar-benar kesal, Jiyong merasa lega ketika Lisa masuk, ia sedang memainkan ponselnya mengirimi pesan pada Lisa
Lisa langsung duduk di samping Jiyong, ia masih diam, sedangkan Jiyong terlihat sangat berhati-hati
"Lisa ya, kau benar-benar marah?" ucapnya lembut, tidak mau membuat Lisa semakin marah jika ia salah berucapJiyong menyentuh tangan Lisa, ekspresinya menggambarkan kekhawatiran sekaligus bingung
"apa kata-kata ku tadi melukaimu?" Lisa masih diam tak bergeming, Jiyong kembali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"kau benar-benar cemburu? Karena ucapan seungyoon tadi? Aku tidak tahu apa salahku tapi maaf, aku tidak bermaksud" Jiyong masih sangat berhati-hati, Lisa yang melihat raut wajah Jiyong sudah tidak bisa lagi menahan tawanyaWajah cemas Jiyong terlihat sangat menggemaskan membuat Lisa kembali tertawa terbahak-bahak, sedangkan Jiyong kembali menatap Lisa bingung, pria itu tidak mengerti dengan perubahan mood Lisa yang tiba-tiba
"hahaha ini lucu sekali" Lisa tertawa dengan tangan yang memegang perutnya sendiri, air mata bahkan menetes dari sudut matanya
"aigoo uri GD" kekeh Lisa, Jiyong yang sadar sedang di kerjai oleh gadis itu langsung melepaskan tangannya dari Lisa dan berteriak
"yak! Kau mengerjaiku?!" teriaknya, sedangkan Lisa masih puas tertawa
"berhentilah tertawa! Kau pikir ini lucu? Kau membuat jantung ku akan copot dengan pergi begitu saja seperti tadi, kau tau betapa bingungnya aku! Kita bahkan hanya bersandiwara kenapa kau bisa semarah itu" omel Jiyong yang malah terdengar seperti Rap ditelinga Lisa
"wah oppa benar-benar mempesona bahkan ketika marah wkwk" Lisa mengacungkan dua jempolnya menatap Jiyong dengan senyum lebarnya, sedangkan Jiyong menatapnya kesal
"aku pikir kau benar-benar cemburu, kau bahkan tidak menghabiskan makananmu, padahal tadi mengeluh kelaparan" Lisa masih tertawa, hal itu membuat Jiyong semakin kesal
"haha kau puas?" kesal Jiyong yang dibalas anggukan oleh Lisa
"padahal aku sudah mencarimu keliling agensi! Mengkhawatirkanmu juga! Sangat Sia-sia perjuanganku" sinis Jiyong dengan tatapan sebalnya
Lisa kembali tertawa "bukankah actingku tadi sangat bagus oppa? Orang jadi akan percaya jika kita benar-benar berkencan" ucapnya bangga, yang dihadiahi jitakan oleh Jiyong
"kau membuat kepalaku pusing, apanya yang bagus"
"jangan marah seperti tadi, kau terlihat benar-benar menyeramkan"
Lisa memamerkan wajah manisnya didepan Jiyong
"oppa yakin aku menyeramkan hm? Hm? Hm?" manjanya, membuat Jiyong memukul jidat Lisa menjauhkan wajah gadis tersebut darinya"ish jahat!" keluh Lisa yang Jiyong balas dengan cibiran
"berani sekali kau mengerjaiku!"
"oppa terlihat lucu sekali, wajah oppa menggemaskan ketika kebingungan barusan" kekehnya lagi
"kau bahkan membuat seungyoon hampir menangis barusan, dia meminta maaf padaku karena merasa bersalah" ucap Jiyong
Lisa tersenyum "biarkan saja, suruh siapa menggosipkanku begitu keras, dia bahkan membawa bawa mantan oppa"
"ckck dasar gadis jahat" cibir Jiyong, Lisa mengabaikannya ia justru memegang perutnya "oppa aku masih lapar" membuat Jiyong memutar bola matanya
"salah siapa pergi begitu saja"
"ah oppa, ayo temani aku makan lagi" rengek Lisa
"tidak mau, cari saja makan sendiri, kau sudah membuat pikiranku kacau dan sekarang merengek minta makan, jangan harap!" tegas Jiyong
"harusnya habiskan dulu makananmu sebelum beracting"
"opppaaaaaaa, please" rengek Lisa lagi tapi Jiyong abaikan, pria itu justru menatap Lisa tajam
"tunggu saja nanti, aku akan membalasmu" ancam Jiyong
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [End]
FanficSiapa yang peduli? Buat seolah ini memang benar I love this Fake love- Lalisa