Jimin tengah tertidur nyenyak di ranjang pesakitannya. Sudah seharian penuh dia tertidur karena efek obat yang diberikan dokter Kang dengan dosis yang cukup banyak. Itu permintaan Taehyung sebenarnya, dia hanya menginginkan saudaranya itu istirahat total.
Ya, tahu sendiri kan Taehyung itu orang yang overprotektif pada sepupunya. Seperti macam pacaranya saja, yang kemana-mana harus selalu bersamanya. Untung saja Jimin tak masalah, toh Taehyung juga tak merepotkan justru malah dirinya yang selalu merepotkannya.
Taehyung kembali ke kamar rawat Jimin sepulang sekolah. Membeli beberapa makanan dan sebuket bunga matahari yang lalu ditatanya di vas yang sudah terisi air itu. Sangat cantik. Itu bunga kesukaan Jimin sekaligus sang Ibu.
Jimin itu sama berharganya seperti Ibu Taehyung, kakak dari ayah Jimin. Semenjak orang tua Jimin dan Yoongi meninggal, mereka dirawat oleh keluarga Taehyung meski tak lama. Karena Yoongi sadar dia juga harus bangkit dari keterpurukannya.
Namun setelah bangkit dari sedihnya, Yoongi hyungnya menjadi orang berbeda dimananya dan Jimin. Entah karena apa, Taehyung masih kurang paham.
Terkadang Yoongi mabuk dengan gila, lalu bekerja berlebihan, begadang dan berbuat kasar. Entah semua itu karena apa Taehyung masih kurang paham.
...
*Cklek
"Hai Tae" sapa dokter Kang yang dibalas anggukan singkat oleh Taehyung yang baru akan menyeruput ramyeon nya.
"Ck.. Berhenti makan mie instan Tae. Itu tak baik bagi tubuhmu"
Taehyung mengacuhkan nasihat sang dokter dan asik memakan ramyeon nya. Sang dokter pun mengecek keadaan Jimin yang dirasa sudah membaik itu. Setelahnya dokter Kang duduk di samping Taehyung sembari mencomot acar lobaknya.
Melirik Taehyung yang makan dengan lahap tanpa jeda itu. Seperti orang yang belum makan dua hari.
"Ahh... Ramyeon rumah sakit ternyata enak juga"
"Ck.. Dasar, sudah kubilang jangan sering makan ramyeon Tae" Taehyung menatap kesal sang dokter
"Aishhh.. Bahkan bulan ini aku baru makan sekali. Kenapa harus dilarang toh aku kan juga berolahraga, jika tak percaya mau kuperlihatkan abs ku dok? " racau Taehyung dengan bangga. sang dokter memutar mata jengah.
"Tidak terimakasih, aku sudah punya" tolak dokter Kang
"Perut buncit kayak gitu mana ada.. Yang ada lipatan lemak dok" ejek Taehyung yang dihadiahi jitakan pelan
"Dasar anak nakal. Ya sudah, aku pergi dulu. Jaga Jimin dengan benar dan jangan main game. Kabari aku jika ada apa-apa" sang dokter pun keluar dari kamar itu.
"Iya dok iya.. Auhh.. Bawel sekali dokter Kang ini" gerutunya.
...
*tring tring tring..
Suara telepon menghentikan atensi Taehyung pada komik yang sedang ia baca. Mendengus kesal karena acara membaca komiknya diganggu. Taehyung langsung menjawab tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Halo" ucapnya
'...... '
"Hmm.. Ada apa Yoongi hyung? " ucap Taehyung dengan nada datarnya mencoba meredam emosi yang entah mengapa tiba-tiba memuncak itu.
'.......'
"Hahaha... Sejak kapan seorang Yoongi mengkhawatirkan seseorang" ejeknya
'........ '
"Dia bersamaku hyung. Kau tak perlu khawatir, aku MENJAGANYA DENGAN BAIK. Tak perlu mencari kami. Bersenang-senanglah dengan pekerjaan bodohmu itu.
'........'
Taehyung yang mendengar Yoongi mengumpat di balik telpon nya terkekeh kecil dan mematikan panggilan itu sepihak. Menatap Jimin yang masih tertidur itu.
"Kau lihat Jim? Yoongi hyung brengsek mu itu mencarimu. Itu hebat bukan? " seringainya.
.
.
.
.
.
Akhirnya uppp....😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (Tamat)
Short StoryJadilah orang yang kuat Jim - Yoongi . . Bagaimana jika alasanku menjadi kuat tak lagi menghiraukanku, Hyung - Jimin . Yoongi dan rasa sayang nya yang berbeda pada sang adik. . .