Keduapuluh Sembilan

1.9K 192 6
                                    


jadi apakah good reader siap bertemu Jimin manis dan Taehyung ganteng???


.

.

.

happy reading good reader

.

.

.

Selama perjalanan menuju bandara Yoongi dirundung rasa cemas. Mengingat bagaimana sepupunya itu memang bisa melakukan apapun demi memuaskan hasratnya. Jungkook yang sedari tadi fokus pada kemudinya hanya bisa menghela napas.

Jungkook paham perasaan yang tengah dirasakan hyungnya itu. Ia juga begitu tahu seperti apa Taehyung itu, mengingat ia juga masih keluarganya. Apa yang dilakukan Taehyung itu tak pernah setengah-setengah. Jika seseorang menanggu dan mencampuri urusan, jika tidak berakhir di rumah sakit paling tidak akan berakhir di pemakaman. Pokoknya tidak jauh dari itu.

Klan keluarga besar Taehyung, Yoongi dan Jungkook memang tak main-main akan kekuasaan dan kekuatannya. Meskipun marga mereka berpisah menjadi Min, Kim dan juga Jeon tapi klan angel mereka tak bisa dianggap sepele.

Dahulu sejak mereka masih kanak-kanan. Jungkook memang sering sekali berkelahi dengan Taehyung dan Namjoon, mengingat tempramen mereka yang cukup tinggi juga. Namun diantara mereka berdua, keahlian dalam bela diri selalu Jungkook yang nomor satu dan diikuti dengan Taehyung.

Jika bicara tentang kekuatan, diantara mereka hanya Jimin yang memiliki fisik lemah. Mengingat bagaimana sayapnya terbentuk dan juga memiliki warna berbeda, tentu cukup berpengaruh pada dirinya.

Hal itulah yang menjadi bahan bulian semua teman di sekolahnya. Karena klan hebat mengalir di darahnya itu berbeda dengan saudaranya yang lain. Itulah sebabnya Taehyung begitu over perhatian pada Jimin, Jungkook yang berada di sekolah yang berbeda memang tak tahu menahu tentang hal itu. Tapi yang jelas ia cukup tahu kabar Jimin yang selalu dipukul dan disiksa Yoongi hyungnya karena hal sepele. Itulah mengapa Jungkook tak percaya dengan apa yang Yoongi katakan beberapa menit yang lalu.

"Bersiap-siaplah hyung. Kita akan segera sampai ke bandara" ucap Jungkook yang dibalas anggukan mantap dari hyungnya. Jungkook tersenyum tipis, ia menyukai bagaimana tekad besar sepupunya itu yang sangat ingin merebut Jimin dari tangan sang Lucifer Taehyung.

Jungkook sudah menyiapkan semua barang yang dirasa sangat ia butuhkan untuk membantu kerjanya saat ini. Mengingat ia hanya sendirian menghadapi pengawal Taehyung.

20 menit lagi penerbangan Yoongi akan segera berangkat. Jungkook yang duduk disamping Yoongi mencoba menenangkan hyungnya. Ia tak boleh gegabah dengan situasi ini.

Karena beberapa menit yang lalu Jungkook baru saja mendapatkan telepon dari Namjoon hyungnya. Bahwa akan ada hal besar yang akan menunggu mereka di Jepang. Mengingat Namjoon baru saja mendapatkan info bahwa Taehyung akan melakukan hal yang gila pada Yoongi.

'Pantas saja, pengawal Taehyung hyung tak muncul. Ternyata.... Kau benar-benar gila Taehyung hyung'

Jungkook benar-benar dibuat kagum dengan cara kerja kakak sepupunya yang begitu gila dan nekat itu. Pantas saja Taehyung begitu terkenal di pasar gelap dunia bawah. Ternyata begitu cara Taehyung bekerja.

.

.

"Tae.." panggil Jimin yang sudah selesai dengan karenya. Taehyung mendongak pada Jimin dan menunggu Jimin melanjutkan ucapannya.

"Aku sudah selesai. Ayo pulang"ajak Jimin lirik.

"Kita berjalan-jalan ke taman dulu ya. Ku dengar sedang ada bazaar disana. Kita kesana sebentar ya" bujuk Taehyung. Jimin pun mau tidakmau hanya bisa menuruti kemauan sepupunya itu.

"Tapi buat pengawalmu itu sedikit menjauh Tae. Aku sangat tidak nyaman jikamereka terlalu dekat dengan kita. Bagaimana jika orang-orang melihat kita dengan tatapan aneh?" saran Jimin

"Siapa yang peduli Jim? Itu urusan mereka dan ini urusan kita. Jika mereka tak menyukainya, aku tinggal mengusir mereka. mudah ka... Ahh!.. kenapa mencubitku?? Sakit Jim" rengek Taehyung yang tiba-tiba di cubit keras oleh saudaranya.

"Cih..sok keren kau Tae. Kucubit saja sudah kesakitan bagaimana mau melukai seseroang?" ucap Jimin mencoba meremehkan Taehyung

"Untukmu bahkan cubitan ini lebih sakit daripada peluru yang menembus tubuhku Jim. Bahkan tangis dan lukamu lebih menyakitkan untukku lihat daripada menyiksa seseorang Jim. Jika kau ingin tahu"

Ucapan Taehyung sukses membuat Jimin terdiam. Sebegitu sayangkah Taehyung pada dirinya. Hingga Taehyung dengan mudah mengucapkan hal seperti itu. Dilihatnya Taehyung yang entah mengapa tatapannya menyendu. Terlihat jelas bagaimana Taehyung begitu sedih setelah mengucapkan kalimat itu. Jimin hanya bisa menghela napas.

"Baiklah. Kita ke taman dulu, setelah ini kita kembali"

Jimin akhirnya menyetujui ajakan Taehyung. Taehyung kembali tersenyum cerah pada Jimin yang membuatnya ikut tersenyum juga.

"Ayo pergi Jim"

.

.

.



sampai jumpa lagi....

I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang