Ketigapuluh Dua

1.7K 179 10
                                    


Thor balik lagi..

.

.


Good reader dah nunggu??

hari ini musimnya UTS , jadi semuanya semoga berhasil ujiannya..

.

.

Happy Reading Good Reader^^

.

.

Yoongi yang mendengar panggilan Taehyung terputus itu langsung menyumpahinya dengan sumpah serapah. Yoongi benar-benar sudah diambang kesabarannya. Jungkook dengan tenang namun waspada mulai melihat sekitar. Orang-orang suruhan Taehyung masih berdiri ditempat mereka. Menunggu intruksi dari atasannya begitu bertangan besi.

"Jadi bagaimana Tuan-tuan? Kami masih berbaik hati untuk membiarkan kalian keluar dari sini hidup-hidup, tapi dengan satu syarat yang tuan Taehyung ajukan. Setelah keluar dari sini, anda tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki di wilayah ini.

"Persetan dengan itu!" Yoongi sudah benar-benar terbawa emosi. Dia harus bertemu Jimin. Jimin harus pulang bersamanya. Itu mutlak baginya.

"Tenangkan dirimu hyung." Ujar Jungkook

Jungkook masih mencoba berpikir keras. Pilihan yang diajukan Taehyung hyungnya sama-sama sulit. Jika ia pergi begitu saja, dapat dipastikan ia tak akan bisa melihat Jimin hyungnya lagi. Tapi jika dia dan Yoongi hyungnya melawan, itu juga mustahil.

Dia hanya dua orang, sedangkan mereka ada sekitar 10 orang lebih. Meskipun beladiri Jungkook begitu mumpuni tapi jika dikeroyok 10 orang langsung, ia tak akan sanggup. Jungkook benar-benar dibuat pusing dengan langkah yang akan ia pilih.

Anggap ini adalah hari paling sial untuknya. Karena nyatanya terjebak bersama Yoongi hyungnya yang bertempramen besar benar-benar merepotkan. Apalagi seorang Jungkook yang akan segera dikeroyok dan babak belur bukanlah gayanya.

*Tring...

Ponsel Jungkook tiba-tiba berbunyi dan menampilkan nama Namjoon hyung di layar ponsel. Diangkatnya panggilan itu. Dengan wajah serius namun terlewat tenang Jungkook mendengarkan Namjoon berbicara. Setelah selesai panggilan itu terputus begitu saja.

"Siapa yang menelpon?" tanya Yoongi sembari terus melihat orang-orang suruhan Taehyung yang masih memandangi mereka dengan tajam.

"Namjoon hyung. Hyung, dengarkan aku karena ini akan cukup beresiko." Ujar Jungkook dan kemudian Yoongi mendekatkan dirinya pada Jungkook.

"Namjoon menyiapkan mobil di luar. Pilihan hanya satu, keluar dari sini dan menyusul Taehyung hyung. Kita sepakati usiran halus mereka, setelah ini kita pergi sesegera mungkin agar tak terdeteksi mereka." Yoongi mengangguk mantap. Mereka berdua kembali di posisi mereka lagi.

"Baiklah Tuan-tuan, kami akan pergi. Maaf telah mengganggu acara kalian. Permisi." Ucap Jungkook lalu menyeret Yoongi setenang mungkin agar tak terlihat mencurigakan.

Jungkook dan Yoongi dengan cepat berlari menuju mobil yang ternyata sudah terparkirr di pinggir jalan. Dengan segera Jungkook melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah Namjoon kirim.

Ditempat lain, Jimin dan Taehyung masih sibuk menikmati bazaar dadakan. Taehyung yang tiba-tiba mendapatkan pesan dari J-Hope seketika berubah air mukanya.

'Dua orang yang kau cari akan segera ketempatmu.'

Taehyung menyeringai setelah membaca pesan itu. Dengan segera ia menemui Jimin yang tengah sibuk melihat-lihat dagangan pernak-pernik. Disentuhnya bahu Jimin pelan. Jimin mendongak pada Taehyung menunggunya bicara.

"Ayo pulang. Sudah jam segini" ajak Taehyung lembut. Jimin mengangguk pelan dan mengikuti Taehyung menuju mobilnya diparkir tak jauh dari acara bazaar.

"Hari ini tetaplah dirumah, aku akan pergi sebentar karena ada urusan mendadak disekitar sini" ucap Taehyung yang berdiri di pintu mobilnya. Jimin hanya mengangguk singkat lalu ditutupnya pintu mobil itu dan melesat menuju apartemen mereka. Taehyung masih terdiam di posisinya sembari memandang kepergian mobil yang membawa Jimin itu.

"Apa sudah datang?" tanya Taehyung datar kepada salah satu pengawalnya. "Sudah Tuan." Jawab salah satu pengawalnya.

"Bagus. Mari berpesta" ucap Taehyung sembari berjalan menuju kedua saudaranya yang begitu merepotkan itu.

Dilihatnya Yoongi dan Jimin masih berusaha mencari keberadaan Jimin dan Taehyung. Tempat bazaar dadakan itu memang sedikit ramai tapi mengingat seperti apa Taehyung saudaranya mereka. seharusnya akan cukup mudah mencari mereka.

"Hai, Kookie sayang" Jungkook terkejut mendengar seseorang memanggilnya. Dilihatnya Taehyung dengan raut yang sulit diartikan. Senyum Taehyung hyung tak pernah berubah setiap ia bertemu dengannya.

"Halo, Min Yoongi-ssi. Bagaimana perjalanan kalian?" ucap Taehyung dengan nada ramah yang dibuat-buat.

"Berhentilah berbasa-basi Tae. Dimana Jimin sekarang?" Yoongi tersulut emosi melihat muka Taehyung yang menyebalkan itu. Taehyung tertawa renyah melihat saudaranya yang sudah naik pitam itu.

"Wow, tempramenmu benar-benar buruk Min Yoongi-ssi. Jiminku sudah pulang beberapa menit yang lalu. Sayang sekali ia tak bisa bertemu dengan hyungnya. Setidaknya ia cukup senang disini bersamaku" sindirnya pada Yoongi.

"Hyung" panggil Jungkook tiba-tiba. Taehyung segera menoleh pada kelinci lucunya.

"Biarkan kami bertemu dengan Jimin hyung sebentar. Jika kau tak memperbolehkan kami membawanya pulang, biarkan kami bertemu dengannya." Jungkook memohon dengan baik-baik pada Hyungnya, namun dibalas gelengan pelan dari Taehyung.

"Maaf Kookie ku. Jika kubiarkan kalian bertemu dengan Jimin. Dia akan dengan mudah berubah pikiran, apalagi jika ia melihat wajah hyungnya itu. Ah, aku penasaran. Apa benar ia adalah hyungnya. Tapi mengapa Jimin selalu mendapatkan luka baru di tubuhnya setiap kali aku berkunjung di rumahnya. Aku penasaran siapa yang melakukannya. Apa kau tau Kookie ku?"

"Kim Taehyung!" Yoongi benar-benar tersulut emosi dengan apa yang Taehyung katakana dengan begitu enteng itu.

"Ah, ternyataTuan Min Yoongi yang terhormat ini ya? Jadi benar anda yang melakukan itu pada Jiminku?" Taehyung mencoba dengan keras agar tak meninju wajah saudaranya itu. Taehyung sudah jengah melihat wajah Yoongi yang begitu keras dan menyebalkan itu.

"Berikan Jimin pada kami atau kami akan merebutnya Tae" ucapan Yoongi membuat Taehyung tertawa keras. Orang-orang yang berlalu lalang saling berbisik melihat mereka yang berdiri di tengah jalan.

"Silahkan jika kau bisa tuan Min Yoongi. Aku akan sangat terpukau jika kau benar-benar bisa merebutnya dariku. Semoga berhasil." Ucap Taehyung berbalik meninggalkan Jungkook dan Yoongi.

"Habisi mereka." ucap Taehyung pada pengawalnya dan pergi entah kemana.

.

.

.

sampai jumpa lagi Good Reader...

I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang