Kesembilanbelas

2.5K 246 4
                                    

" Sedang apa kau kemari, tuan Min? "

.

.

.

Dengan suara dingin nan tajam Taehyung bertanya. Beruntung engsel pintu ruang rawat Jimin tak rusak karena dobrakannya.

Jimin dan Yoongi tentu saja terkejut karena dobrakan itu. Jimin seketika terbungkam. Taehyung geram dan Jimin tahu itu.

"Taehyung... " panggil nya lirih.

Taehyung mendekati mereka berdua dengan langkah pelan namun tegas. Wajah dingin nan nan merah padam itu terpatri di wajah tampannya.

Bak harimau siap menyantap mangsanya.

Yoongi berkesiap melihat Taehyung yang berjalan mendekatinya. Jimin yang melihat raut cemas nan takut dari hyungnya bersiap angkat bicara.

"Taehyung.... Tenanglah, Yoongi hyu.... "

" Diam Jim." potong Taehyung

"Sedang apa kau kemari, Tuan Min? " tanya Taehyung lagi.

" Taehyung, kumohon biarkan aku bicara dengan Jimin sebentar "

" Tidak ada yang perlu dibicarakan Yoongi-ssi. Tidak ada. Jadi saya mohon pergi dari ruangan ini sekarang".

Taehyung berbicara tepat diwajah Yoongi. Dengan muka merah padam dia melirik Jimin yang masih terdiam.

"Tae.. Kumohon beri kami waktu sebentar "  Jimin memohon dengan suara lirihnya. Jimin beranjak dari ranjangnya. Taehyung dengan sigap menopang lengan Jimin.

" Jimin-ah.. Tetap diranjangmu" ucapnya dengan lembut tidak seperti berbicara dengan Yoongi.

Jimin menggeleng pelan dan melihat Yoongi dengan lembut. Yoongi masih terdiam di posisinya.

"Tae, biarkan aku bicara dengan Yoongi hyung sebentar. Setelah ini aku akan menuruti apapun yang kau minta"

Taehyung terdiam sejenak, menimang keputusan apa yang akan dipilihnya. Sembari melirik Yoongi dan kembali menatap Jimin sembari mengusap surai coklatnya.

"Baiklah, 15 menit. Kuberi kau waktu 15 menit untuk mengobrol dengan Jimin, Yoongi-ssi. "  Jimin tersenyum lembut pada Taehyung dan berterima kasih padanya.

Taehyung kemudian keluar dari ruangan itu. Menunggu di samping pintu rawat itu. Meninggalkan Jimin bersama hyungnya dalam waktu 15 menit.

Mengambil ponsel disaku cardigannya dan menelepon seseorang.

"Siapkan dua tiket untuk besok dan semua yang ku butuhkan"

*tut

Taehyung memutus panggilan itu sepihak dan segera mengatur waktu pada ponselnya dan duduk dengan tenang.

......

Di ruang rawat itu, rasa canggung begitu terlihat kentara. Yoongi dan Jimin sama-sama terdiam. Jimin yang masih dalam posisinya beranjak menuju ranjangnya dengan pelan.

Yoongi dengan segera memegang lengan adiknya hendak membantu. Perlakuan itu membuat hati Jimin menghangat seketika.

"Terimakasih hyung" Yoongi mengangguk pelan.

"Jadi hyung ingin bicara apa? Maafkan perilaku Taehyung tadi, hyung"  Yoongi menggeleng pelan.

"Tidak Jim, Taehyung benar. Aku yang salah. Maafkan aku" Jimin menatap hyungnya lembut.

"Jadi hyung, kita hanya punya waktu 15 menit. Taehyung pasti sedang menghitung waktu sekarang "

"Kumohon jangan pergi Jim. Aku ingin menebus kesalahanku" Jimin menghela napas pelan.

"Hyung.. Aku sangat ingin melakukannya. Memperbaiki hubungan kita. Aku sangat ingin hyung. Tapi Taehyung.. "

" Aku akan memohon padanya sekalipun harus berlutut padanya Jim" Jimin menggeleng.

"Tidak hyung, tidak perlu biar aku yang membujuk Taehyung. Dia itu keras kepala"

Waktu terus berputar, 10 menit sudah berlalu tanpa mereka sadari dan lima menit tersisa tinggal berputar dengan sendirinya.

"Kau sudah makan Jim? Aku membawa beberapa makanan yang kumasak dari rumah" Yoongi menyerahkan dua kotak makan pada Jimin.

Jimin dengan senang hati menerimanya dan meletakkan kotak bekal itu di ranjangnya.

"Maafkan hyung sekali lagi Jim. Aku ingin memperbaiki hubungan kita. Aku.... "

" Cukup.  Waktumu habis Yoongi-ssi. "

Taehyung berucap tiba-tiba memotong ucapan Yoongi yang menggantung itu. Yoongi menghela napas pelan.

" Silahkan keluar dari ruangan ini Yoongi-ssi " ucap Taehyung.

" Jangan lupa makan bekalnya Jim. Hyung pergi dulu " pamit Yoongi yang dibalas anggukan Jimin.

Taehyung melirik dengan jengah.

" Taehyung.. Aku ingin bica-"

" Beristirahatlah dan siapkan badanmu untuk keberangkat kita besok. "

Yoongi yang hendak menarik kenop pintu itu terdiam sejenak. Melirik Taehyung dan Jimin.

" Taehyung, aku... "

" Beristirahatlah Jim. " ucap Taehyung memohon.

.

.

.

.

I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang