Ketujuhbelas

2.5K 278 6
                                    

"Akh... " Taehyung merintih setelah benda kecil menusuk lehernya pelan.

" Sialan..  Dr. Kang... K-kau.... "

*Brukk..

.

.

.

.

Taehyung tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Karena serangan tiba-tiba dari dokter Kang yang membuatnya mengumpat sebelum pingsan itu.

" Maaf Tae" ucap dokter Kang lirih

Yoongi yang melihat adegan itu masih terkejut diposisinya. Bagaimana bisa sang dokter melakukan hal gila itu.

"D-dok, apa yang anda lakukan? " tanyanya terbata

Dokter Kang menyimpan kembali suntikannya. Lalu berjalan mendekati Yoongi dan membantunya duduk di sofa dan membiarkan Taehyung tetap tergeletak diposisinya.

" Itu hanya obat bius Yoon. Tidak perlu cemas" jelas dr. Kang yang paham dengan tatapan Yoongi yang masih memandang Taehyung.

"Tapi dok, apa tidak apa-apa Taehyung dibiarkan seperti itu? "

" Biarkan dulu, Taehyung sudah terbiasa dengan itu"

"Maksud dokter? "

Yoongi heran sekaligus jengkel dengan obrolan dr. Kang yang terkesan berputar-putar itu. Dr. Kang menghela napas lelah.

" Taehyung akan baik-baik saja. Akhir-akhir ini emosinya sering kali berubah. Jadi itu hal yang wajar" jelas dr. Kang

"Apa terjadi sesuatu yang besar sampai Taehyung harus dibius dok? "

Dr. Kang terheran, mengapa Yoongi ingin tahu sekali tentang keadaan saudaranya itu.

" Ya sangat besar. Hingga dia rela melakukan apapun untuk itu " sembari memandang Jimin kejauhan. Tatapan itu segera Yoongi pahami.

Seketika itu pula Yoongi terdiam, merasa bersalah. Keegoisannya membuat orang-orang terdekatnya mendapat imbasnya. Dr. Kang yang mengetahui Yoongi yang sejak tadi terdiam mulai angkat bicara.

"Jadi, ada perlu apa kau kemari Yoon? " pertanyaan itu membuat Yoongi tersadar.

" A-aku hanya ingin melihat Jimin "

" Kau khawatir padanya? " tatapan dr. Kang menajam. Dr. Kang tau seperti apa Yoongi itu, dia tau semuanya.

Yoongi menundukkan kepalanya.

" Maafkan aku dok, aku mengerti apa maksud anda. Tapi, anda pasti tau seperti apa Taehyung itu jika sudah bersama Jimin "

" Tak ada yang perlu dikhawatirkan, Jimin justru aman didekat Taehyung " dr. Kang berpihak pada Taehyung ternyata.

" Tapi dok, Taehyung itu--"

"Mafia. " potong dr. Kang. Yoongi tak habis pikir dengan dokter keluarganya itu.

" Memang apa yang tidak kuketahui dari kalian semua Yoon?. Aku bahkan tau bagaimana hubunganmu dengan Jimin yang mulai kesini menjadi tidak waras itu"

"Wajar kan jika Taehyung melakukan ini semua? Apa yang merasukimu akhir-akhir ini? Pekerjaan? Masalah internal? Tapi kenapa harus Jimin yang menjadi sasarannya? "

" Dia sudah banyak menderita Yoon. Kau bahkan tak tau menahu tentang kehidupan di sekolah"

Dr. Kang menjelaskan tanpa jeda. Dia sudah muak dengan sifat Yoongi yang sudah terlewat batas. Hingga Jimin yang harus menanggungnya. Dia tak ingin keluarga keduanya itu hancur begitu saja.

"Aku hanya ingin membuatnya kuat dr. Kang"

"Tapi tidak dengan cara seperti ini."

"Kau ingin membuatnya kuat tapi kau justru membunuhnya perlahan. Kau seharusnya sadar. " dr. Kang mulai habis kesabarannya.

" Mungkin jika kau tak kemari, kau tak akan bertemu Jimin lagi Yoon" ucap dr. Kang tiba-tiba yang membuat Yoongi menatapnya

"M-maksud anda? "

" Taehyung akan membawanya ke Jepang. Jauh dari dirimu. Itu keinginan Taehyung untuk menyelamatkan Jimin darimu"

"Tidak dok, Jimin tidak akan kemana-mana. Aku.... Aku akan memulai hidup baru dengannya. Aku akan memperbaiki semuanya dok"

Kedua manik Yoongi sudah berkaca-kaca. Ia tak ingin kehilangan Jimin. Ia tak ingin Jimin menjauh darinya. Dilubuk hatinya masih ada ruang untuk Jimin. Adiknya. Adik yang ia sia-sia kan.

Dr. Kang menghela napas melihat Yoongi yang kacau itu.

"Tunggu sampai Jimin bangun Yoon. Dan kita dengar apa jawaban dia "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang