Ketigapuluh Lima

1.9K 176 10
                                    


Thor balik lagi,,

sebagai acara membunuh waktu karena kampus pun jadi sistem daring, Thor memilih melajutkan cerita .. hehehe

Thor bisa tebak Good Reader pasti juga setuju kalo Thor up selama 14 hari ini..

Iya gak? Ngaku aja???



tanpa basa basi lagi..


Happy Reading Good Reader^^


Luar ruang UGD terkesan sepi, Jungkook, Taehyung dan Yoongi lebih memilih terdiam dan tenggelam dalam pikiran mereka.Taehyung yang sedari tadi berdiri terus menatap pintu UGD itu tanpa teralihkan sedikitpun. Wajahnya begitu tenang namun ada riak cemas disana.

Jungkook sesekali melirik Taehyung hyungnya itu. Berharap bahwa hyungnya yang satu itu tenang tanpa melakukan hal-hal diluar pikiran mereka. Yoongi pun terdiam, menangkup wajah di kedua tangannya. Beruntungnya peluru yang ditembakkan Taehyung tak mengenai tubuh vitalnya dengan begitu luka Yoongi tidak terlalu parah. Rasa cemas dan takut benar-benar menyelimutinya saat ini.

Rapalah doa terus memenuhi bibirnya tipisnya. Berhadap adik yang ia perlakukan kasar itu tersadar dan segera membaik. Yoongi ingin sekali memulai semuanya dari awal. Memulai hidup bahagianya bersama Jimin layaknya keluarga biasa seperti yang lainnya.

Yoongi akan melakukan apapun asalkan Jimin bersamanya sekarang. Bahkan kalaupun ia akan berakhirr babak belur karena Taehyung. Atau harus berlutut pada Taehyung, Yoongi benar-benar akan melakukannya. Yoongi sudah hilang muka sekarang. Dia sudah membuang jauh-jauh rasa malunya demi Jimin.

*Cklek

Pintu UGD akhirnya terbuka setelah satu jam lebih. Seokjin selaku hyung Taehyung tersenyum lembut pada Jungkook dan Yoongi. Taehyung masih saja terdiam. Seokjin menatapnya diam, menggeleng pelan padanya sebagai isyarat untuk tetap bersamanya setelah urusan ini berakhir. Taehyung mengangguk pelan.

"Jadi bagaimana dengan Jimin hyung, hyung?" tanya Jungkook yang sudah tak sabaran ingin menjenguk hyung kecilnya.

"Dia sedang dipindahkan ke ruang rawat. Beruntungnya kau segera memberi pertolongan pertama padanya Kook. Dengan begitu Jimin bisa selamat." Jelas Seokjin

"Apa kami bisa bertemu dengannya hyung?" kali ini Yoongi yang bertanya. Taehyung masih saja terdiam di posisinya, diam mendengarkan apa yang diucapkan hyung pertamanya itu.

"Tentu, jenguklah dia. Jimin merindukanmu kurasa." Ucapan Seokjin membuat Taehyung meliriknya sejenak.

Yoongi dan Jungkook pun langsung bergegas ke ruang rawat Jimin dengan tergesa-gesa. Taehyung dan Seokjin masih berdiri di luar pintu UGD. Saling terdiam cukup lama tanpa ada yang ingin terlebih dahulu bicara.

"Ikut ke ruanganku sekarang, Tae" ucap Seokjin yang berlalu meninggalkannya.

.....

Diruang rawat Jimin, Yoongi dan Jungkook saling terdiam disana. Rasanya ingin sekali memeluk tubuh ringkih dan lemah itu. Memberinya kehangatan dan juga kebahagiaan pada dirinya. Yoongi ingin sekali melakukannya namun mengingat bagaimana keadaan adiknya sekarang, ia mengurungkan niatnya.

"Aku pergi membeli kopi dulu hyung" Jungkook pergi meninggalkan mereka berdua setelah mendapat anggukan singkat dari hyungnya.

Yoongi menatap adiknya lekat. Melihat setiap gurat wajah mungilnya yang pernah tertawa dan tersenyum dulu sekali. Beberapa goresan luka yang dulu pernah ia ciptakan sudah mulai memudar, mungkin Taehyung yang menyembuhkannya. Ya, Taehyung yang melakukannya dan bukan Yoongi selaku hyungnya.

Selalu orang lain yang berada di samping Jimin dan bukan dirinya. Selalu seperti itu dan Yoongi untuk kesekian kalinya merasa bodoh dan kejam. Dia yang menciptakan luka-luka pada diri Jimin dan orang lain yang menyembuhkannya.

Yoongi benar-benar menyesal sekarang. Hanya karena menginginkan Jimin untuk menjadi seorang yang lebih kuat di masa depan, hanya karena mengharapkan Jimin untuk menjadi manusia seutuhnya yang kuat lahir batin saat Yoongi meninggalkannya nanti dia rela mengabaikan perasaan lembut adiknya. Katakan Yoongi itu sepintar-pintarnya klan 'Angel' namun sebodoh-bodohnya anggota marga 'Kim'.

.....

"Apa yang ingin kau bicarakan hyung?"

Taehyung mulai jengah menunggu hyungnya yang sudah mengabaikannya dan lebih memilih mengurusi kertas-kertas yang di depannya. Seokjin akhirnya meenghentikan kegiatannya sebelum adik kecilnya meledak dan berakhir menghancurkan ruang kerjanya.

"Aku ingin membicarakan perilah Jimin" ucapnya menatap Taehyung.

"Apa kau yang memberitahu mereka tentang Jimin?" Taehyung benar-benar berusaha keras untuk tidak meninju hyung yang ia hormati.

"Tae, maafkan hyu-"

"Cukup!" teriak Taehyung yang memenuhi ruang kerja Seokjin. Seokjin memejamkan matanya sejenak, mencoba untuk tenang.

"Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku hyung? Kau tak lebih buruk seperti Namjoon hyung! Kau sama saja seperti dirinya! Jimin milikku! Kau seharusnya paham itu." Taehyung sudah hilang control pada dirinya. Dia terlampau kacau sekarang. Seokjin mendekati adiknya yang entah sejak kapan terduduk dilantai.

"Tae, maafkan hyung. Jimin pantas mendapatkannya. Jimin pantas bertemu dengan Yoongi. Dia hyung Jimin, Tae. Kau tak punya hak untuk memisahkan mereka." ucapnya menyamakan tubuhnya dengan sang adik.

"Lalu bagaimana denganku hyung? Lalu bagaimana denganku yang selalu ada untuknya setiap saat. Aku saudaranya. Aku tahu Jimin bahkan lebih daripada hyungnya. Lalu aku bagaimana? Dia melihatku sebagai apa?!" Taehyung menangis kali ini. Seokjin memeluknya erat.

"Kau masih punya aku, Tae. Seokjin hyungmu yang selalu menyayangimu seburuk apapun dirimu. Kau tetaplah adik hyung yang manis. Kau masih memilikiku dan Namjoon. Kami berdua menyayangimu." Ucap Seokjin menenangkannya

Taehyung benar-benar menangis. Taehyung menangis meraung-raung seperti seorang anak kecil yang baru kehilangan barang kesayangannya. Seokjin tersenyum kecil memeluk adiknya. Seokjin tersadar, Taehyung yang begitu kejam dan menakutkan tetaplah adik kecilnya. Yang butuh ia peluk dan diberi perhatian. Taehyung tetaplah sama. Adiknya yang terlewat manja padanya dan begitu suka becanda.

.

.

.

Double up ato gak ini??


ato malah mau di ending in langsung???


Ayo kabari Thor secepatnya....

I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang