Ketiga puluh

1.9K 187 9
                                    


author balik lagiii nihhh...

.

.

maaf karna baru up.. ada begitu banyak kendala yang harus di urus.

.

langsung saja untuk menemani good reader malam mingguan yang sendirian..hiyaaa... author juga.

.

.

happy reading good reader.

.

.

Taehyung dan Jimin benar-benar pergi ke taman. Orang-orang ramai berlalu lalang. Disana memang sedang diadakan beberapa acara. Dapat dilihat foodtruck berjejer rapi menjajakan makanan dan minuman. Disana juga ada beberapa pernak-pernik cantik yang juga dijajakan.

Jimin dengan polosnya berjalan pelan menuju pedagang yang menjual aksesoris pria dan wanita. Jimin tertarik dengan kalung liontin berbentuk lion dan panda.

"Kau ingin itu Jim?" tanya Taehyung. Jimin menggeleng pelan lalu menaruh kedua liontin itu.

"Kita bisa membelinya untukmu jika kau mau Jim." Ucap Taehyung lagi.

"Tidak perlu Tae. Ayo liat yang lain" Jimin pun kembali berjalan sembari melihat-lihat bazzar dan Taehyung pun menyusulnya di belakang.

Mungkin banyak orang yang menatap mereka aneh. Karena pengawal Taehyung mengikuti mereka dari depan belakang. Tapi bukan Taehyung jika tak bodo amat. Mereka berdua benar-benar menikmati waktu mereka dan Jimin benar-benar senang tanpa tahu jika Yoongi hyungnya sedang dalam bahaya.

.

.

Dilain tempat, Yoongi dan Jungkook sedang dalam perjalanan menuju tempat Taehyung. Jungkook benar-benar waspada dengan semua orang dibandara setelah mereka sampai. Karena menurutnya, Taehyung hyung itu terlewat pintar. Pengawalnya bisa menyamar menjadi siapa saja dan dimana saja.

Tatapan Jungkook terus terfokus pada orang-orang disekitar. Yoongi pun sama, meskipun terlihat tenang namun tingkat waspananya juga tinggi. Karena dia paham, keahliannya dalam berkelahi memang tak terlalu jago.

"Tetap waspada hyung. Mereka bisa dimana saja" ucap Jungkook pada Yoongi yang berjalan beriringan di sampingnya.

"Kita akan kemana Kook?" tanya Yoongi. Jungkook tiba-tiba berhenti.

"Kukira kau tahu tujuan kita hyung.." Jungkook mulai kesal dengan hyung sepupunya.

"Kita akan ke Kyoto hyung, di kediaman Taehyung hyung. Beberapa waktu yang lalu dia dikabarkan memberi beberapa apartemen untuknya dan Jin hyung, dan mungkin untuk Jimin juga. Kau kan tahhu, seberapa kayanya Kim kita hyung" ucapan Jungkook membuat Yoongi memutar matanya.

"Ayo, Namjoon hyung sudah menyiapkan semuanya. Kita hanya tinggal bertindak. Dan berhati-hati"

Jungkook dan Yoongi bergegas menuju tempat kediaman Taehyung yang tanpa mereka sadari supir yang mereka sewa bukanlah supir yang Namjoon sewa. Mereka mungkin lupa, seberapa cerdiknya Taehyung dan rekannya dalam hal membajak.

.

.

*tring tring

Ponsel Taehyung tiba-tiba bordering. Dengan cepat dan meminta ijin pada Jimin sejenak, Taehyung menjawab panggilan itu dengan raut yang sulit ditebak.

"It's show time"

*tut
Panggilan itu ditutup sepikah olehnya, Taehyung dengan wajah tenangnya menghampiri Jimin yang tengah menikmati manju nya. Jimin terlihat senang, senyum dimatanya ikut tersenyum pada Taehyung. Hal itu membuat Taehyung benar-benar bahagia.

Taehyung benar-benar bahagia melihat senyum manis Jimin yang sudah lama tidak terpatri di wajah mungilnya.

"Aku benar-benar menginginkan Yoongi mati" gumamnya yang tak bisa Jimin dengar karena bazaar yang cukup ramai.

.

.


.

.



maafkan author yang up nya cuman pendek sangat ini....

.

.


I'm Sorry (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang