Chapter 1

5.7K 427 45
                                    

Semilir angin lembut dari barat menerpa wajah rupawannya, pemuda itu hanya tersenyum samar, menikmati helayan rambutnya yang menari di terpa angin sore.

Min Yoongi, nama pemuda itu, ia terlahir dari keluarga kerajaan kecil di sisi timur laut semenanjung korea, yakni Balhae.

Kakek dan nenek buyutnya adalah ratu dan raja yang telah di tumbangkan tahtanya oleh kerajaan Silla, mereka melarikan diri bersama para pelayan dan rakyat yang tersisa dari dinasti Goguryeo.

Ya, jika Goguryeo masih berdiri, mungkin ia akan tinggal di istana yang lebih besar bersama ibu dan ayahnya. Tapi itu sudah berlalu sangat lama.

Ia senang bisa tinggal disini bersama mereka, meskipun memang sangat jauh dari ibu kota.

Tapi setidaknya perekonomian yang ada di kerajaan kecil ayahnya bisa berjalan dengan sangat baik, baik dari pertanian maupun hasil lautnya.

"Yoongi-ah" panggil seseorang, dia adalah wanita setengah baya yang begitu Yoongi sayangi.

Yoongi menoleh "ya ibu" jawabnya dengan senyuman manis.

Sang ibu ikut tersenyum, anaknya yang baru berusia 16 tahun ini terlihat begitu manis dan cantik, seolah dia terlihat normal seperti pemuda lainnya.

"ini sudah sore, sebaiknya kau segera masuk" ucap sang ibu sambil membelai helayan rambut Yoongi yang panjang menjuntai.

"tapi aku ingin merasakan matahari tenggelam" ujarnya, menatap sang ibu dengan tatapan kosong namun penuh permohonan.

"baiklah, ibu akan menemanimu"

"terima kasih"

.

.

.

.

"panggil Taehyung kemari" ujar sang Raja, ia duduk di depan gelas berisi anggur, dengan tatapan yang terlihat menakutkan.

Srek !

Pintu terbuka cepat, menampilkan seorang pria bertubuh tinggi berkulit coklat. Ia berjalan dengan santai menuju sang Raja.

"ayah memanggilku" ujarnya.

"kebetulan aku juga ingin menemui ayah" lanjutnya lagi setelah terduduk di depan sang Raja.

"kau menyelamatkan pemuda itu" ucap Siwon, dialah ayah dari pria yang bernama Taehyung.

Taehyung hanya mengangkat sebelah sudut bibirnya "dia sahabatku, lagi pula dia tidak ikut dalam pengkorupsian yang dilakukan orang tuanya" ujar Taehyung sambil menuangkan alkohol ke dalam gelasnya.

"aku mengkhawatirkanmu Taehyung"

Taehyung mendongak, mencari tahu apa maksud dari ucapan sang ayah. "apa maksudmu ?"

"panggil aku ayah !" Tak - sentak Siwon sambil menaruh gelasnya agak kencang.

Taehyung sedikit terkekeh, ia tatap orang yang di cap sebegai ayahnya tersebut dengan tatapan menyebalkan. "ya, orang lain berfikir begitu, tapi faktanya kita memiliki darah yang berbeda"

"ayahku sudah mati 23 tahun yang lalu, dia di bunuh oleh saudaranya sendiri, dan mengangkat ibuku menjadi permaisurinya, bukankah kau itu sangatlah licik,.... paman"

Kata-kata Taehyung tersebut menutup pertemuan singkat mereka, meninggalkan Siwon yang terdiam melihat gelasnya yang sudah kosong.

"kau tidak tahu apapun Taehyung" lirihnya.

.

.

.

.

Moon Child Psychics - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang