Chapter 22

1.8K 250 49
                                    

"a-agh" lirih Yoongi saat kain yang sudah di basahi dengan ramuan itu di tempelkan di perutnya.

Wajahnya tampak begitu pucat karena kehilangan banyak darah.

"dayang Oh bagaimana keadaan Yoongi sekarang ?" tanya Taehyung khawatir, ia tidak bisa berfikir jernih sedari tadi.

"lukanya cukup banyak, tapi tenanglah, dewi bulan akan menyembuhkannya dengan cepat" ujarnya.

Taehyung tampak membulatkan matanya terkejut mendengar hal itu "kau tahu dewi bulan ?" tanya Taehyung.

"aku ini loncengnya, jika bukan karena aku, maka kau tidak akan bisa bertemu dengannya"

"a-ah,... terima kasih kalau begitu"

"kau jaga Yoongi dulu, aku ingin mengambil ramuan lagi"

"baiklah, aku akan menjaganya"

.

.

.

.

"apa aku saja tidak cukup untukmu ?" tanya Seokjin dengan suara yang melirih, tatapannya fokus pada Namjoon yang tengah membasahi pedang miliknya dengan air yang sudah di mantrai.

Gerakan tangan Namjoon terhenti, ia lantas menegakan kepalanya dan menatap Seokjin penuh dengan kasih sayang sambil tersenyum tipis.

"kemarilah" perintah Namjoon, ia singkirkan pedangnya itu dan menepuk tempat kosong yang ada di sebelahnya.

Seokjinpun dengan langkah berat akhirnya menurut, tapi saat jarak mereka menjadi semakin dekat, tiba-tiba saja Namjoon mencekal lengannya dan menariknya ke dalam pangkuannya.

Ia kecup pipi berisi Seokjin lembut lalu turun ke bibir.

Memagut bibir tebal itu penuh minat dan di balas cukup dalam oleh si submisive.

Cpak

"sayangnya,... tidak, aku masih menginginkan Yoongi" jawab Namjoon tanpa belas kasih.

Tanpa memikirkan ucapannya itu membuat hati seseorang menjadi teramat sakit.

"kau bosan padaku ?" tanya Seokjin, hampir terdengar seperti bisikan.

"tentu saja tidak, aku sangat menikmati waktuku denganmu" jawabnya.

"lalu,... setelah kau berhasil membawa Yoongi, apa yang akan terjadi padaku ?,... hiks apa kau akan membuangku ?" tanya Seokjin lagi, kali ini ia tidak bisa menyembunyikan isak tangisnya.

"oh sayang jangan menangis" ujar Namjoon, ia hapus air mata itu pelan, menatapnya dengan lembut agar Seokjin kembali tenang.

"aku tidak akan pernah membuangmu, sungguh"

"keunde wae hikss,... kenapa aku saja belum cukup untukmu"

"maafkan aku Seokjin"

.

.

.

.

"astaga maafkan aku" gumam Taehyung pada Yoongi yang tengah terbaring lemas di ranjangnya.

"kenapa kau minta maaf ?" tanya Yoongi sambil terkekeh geli.

"aku terlambat, pria itu berhasil membuat banyak luka di tubuhmu" ungkap Taehyung.

"kenapa ? apa kau,... akan berencana pindah kelain dayang karena tubuhku sudah di penuhi luka ?" tanya Yoongi, agak menohok memang tapi hal itu tidak pernah terfikirkan oleh Taehyung sebelumnya.

Moon Child Psychics - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang