Chapter 12

2K 306 67
                                    

minta votenya aja aku mh :)







"pangeran" panggil Chaeyoung, Yoongi lantas menoleh padanya.

"ada apa ?" tanya nya.

"apa penglihatan anda benar-benar baik ?" tanya sang pelayan.

Yoongi tersenyum samar mendengarnya "sangat baik" ungkapnya.

"jika aku bisa bertemu dengan tabib Kim, aku sangat ingin berterima kasih padanya"

.

.

.

.

"jadi kalian akan segera pergi ?" tanya Geum Jae pada Jungkook, Jimin dan Taehyung.

Mereka tengah mengemasi barang masing-masing, juga menyusun bekal yang telah disiapkan Geum Jae untuk perjalanan mereka bertiga.

"tentu, aku akan mengantar mereka ke pelabuhan" ucap Taehyung.

"hanya mengantar ?" tanya Geum Jae.

"ya, Jimin di fitnah oleh seseorang yang membuat dia harus menerima hukuman mati, tapi Jungkook membawanya kabur keluar istana, jika aku membawa mereka kembali, kami bertiga tidak akan selamat" ungkapnya.

"lalu kau akan kembali ke istana ?" tanya Geum Jae lagi.

"tentu saja, aku adalah putra mahkota, jika aku lengser dari jabatanku dan membiarkan adik ketigaku naik tahta, maka aku tidak bisa menjamin keselamatan rakyatku" – Taehyung.

.

.

.

.

"mereka mau kemana ?" tanya Yoongi pada Seungwan yang sedang mengepang rambutnya, Yoongi dan kedua dayangnya tengah duduk di dekat pohon mapel yang tengah berguguran.

Dan dari kejauhan Yoongi bisa melihat pria bernama Taehyung, Jungkook dan Jimin berjalan menuju gerbang kelaur istana.

"sepertinya mereka akan pergi" jawab Seungwan sambil melihat objek yang di tunjuk Yoongi.

"kenapa mereka harus pergi ? kufikir mereka akan tinggal lebih lama" kata Yoongi sambil membenarkan beberapa helai poninya.

"saya kira juga begitu, tapi ternyata tidak, eh pangeran !" Seungwan sedikit memekin ketika Yoongi memutuskan untuk berdiri, padahal kepangannya kan belum selesai.

"aku ingin melihat mereka" ucap Yoongi sambil berjalan cepat.

.

.

.

.

"engh Namjoon !" Seokjin memekik tertahan ketika Namjoon menghentikan gerakan tangannya di bawah sana.

Ia hampir saja menuju puncak.

"kenapa ? bukankah kau memintaku untuk berhenti" tanya Namjoon dengan seringai tipis.

Wajah Seokjin total memerah mendengarnya, oh ayolah, penisnya sedang sangat tegang di bawah sana.

"k-ku-kumohon" lirih Seokjin sambil menunduk dalam.

Seumur hidup ia tidak pernah di permainkan seperti ini, bahkan ia belum pernah menyentuh seorang wanita, apalagi pria.

Tapi Namjoon dengan begitu mudah menyentuhnya dan membuat ia merasa terlena.

"apa ? aku tidak mendengarnya"

Bajingan ! – maki Seokjin dalam hati.

"bajingan ? ya aku adalah bajingan berkelas" kekeh Namjoon, senyuman di bibirnya malah terlihat semakin lebar.



Moon Child Psychics - TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang