Menyerah hanyalah kalimat yang diciptakan oleh manusia, sementara sejak awal Tuhan mengajarkan untuk selalu bertahan!
-Ladisya-
¶¶¶
Hari minggu yang terbilang sangat membosankan. Setelah susah tidur semalaman karena memikirkan Inara, serta perasaannya yang harus sedikit kecewa, Algi kini bangun dengan raut muka kusut.
Pilihannya jatuh untuk melangkahkan kaki ke dapur karena rasa lapar yang mendera.
Baru saja turun, Algi melihat seseorang yang beberapa hari ini ia rindukan kehadirannya. Papanya sedang sarapan dengan Mamanya.
"Papa," ujar Algi berjalan mendekat. "Papa kapan pulang?"
Pria berewok cukup lebat itu menoleh, bangkit dari kursi. "Morning, boy. Papa semalam nyampe jam dua belas."
Algi menggaruk belakang kepalanya. Mengingat semalam dirinya pulang jam 11 dan langsung masuk kamar. Tidak mengetahui jika Papanya akan pulang.
"Sorry, Algi gak ta—"
"Loh-loh, ini kenapa wajah kamu?" Pandu menelusuri wajah putranya dengan khawatir.
Lilly pun ikutan disergap gelisah melihat lebam di wajah putranya. "Algi, kenapa, sayang?"
"Aduh..." Algi tidak suka dikhawatirkan. Pemuda itu mengambil duduk di samping Papanya. "Biasa, urusan cowok, Pa. Kek Papa gak pernah muda aja."
"Kamu ada masalah di sekolah, Papa menerima laporan dari guru kamu bahwa kamu sering bolos. Algi—"
"Ayolah, Pa. Algi janji deh, bakal belajar yang rajin dan masuk kelas juga rajin. Bentar lagi lulus, tapi… jangan bahas sekarang." tutur Algi mulai meneguk susu coklatnya.
"Baiklah," pasrah Pandu, "Papa hanya tidak ingin kamu mendapat masalah."
Ketiga anggota keluarga itu makan dengan tenang, sampai Algi kembali bersuara. "Pa, Papa pernah ditolak cewek gak?"
"Brrfff… Uhukk!! Uhukk!!" sontak saja pria baya itu tersedak, membuat Lilly sigap memberikan minum untuk suaminya.
"Algi, Astaga…"
"Anakmu abis ditolak cewek, Ma?" Pandu malah menggoda istrinya.
"Oaalaah… pantesan bonyok ya, Pa? Rebutan cewek toh…"
Holy shit!!
Algi benar-benar menyesal menanyakan itu, yang pada akhirnya membuat ia menjadi bahan ledekan orang tuanya.
"Bang Rovez kapan pulang? Kangen pengen gebukin." harapan Algi semoga dengan menanyakan Kakaknya yang kuliah di luar negeri akan mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm In The Arms ✔
Teen Fiction"Ketika orang yang paling dibenci, berubah menjadi orang yang paling disayang." Dia yang tidak kamu sukai. Dia yang masuk ke dalam daftar orang-orang buruk dalam hidupmu. Ketika kamu begitu membenci seseorang, Bahkan mungkin kebencian itu menjurus p...