🌜3. Unexpected Night.🌛

52.7K 3.4K 249
                                    

Prinsip gue ke cewek itu sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prinsip gue ke cewek itu sederhana. Rusak apa yang udah rusak, dan menjaga apa yang masih terjaga.

-Algifary-

¶¶¶

"Lepasin dia."

Semuanya menoleh. Lebih tepatnya memastikan siapa yang sudah berani ikut campur dalam hal ini. Tentu saja itu bukan Reyga. Caranya bicara terlalu manis untuk berlagak bagaikan pahlawan tengah malam.

"Sorry, bro, ini bukan urusan lo." Erwin menyorot tidak suka.

Algi tersenyum sinis. Menghisap dalam rokoknya yang sudah akan habis, membuang, lalu menggilas puntungnya hingga padam. "Tapi tiba-tiba gue tertarik buat berurusan. Gimana, dong?"

"Bacot, lo, Al!" Erwin naik darah. "Kalo lo mau cari mangsa, cari yang lain aja. Ini cewek udah diboking sama Reyga."

"Sayangnya gue gak peduli." Algi bersandar di dinding, melipat satu kakinya ke belakang. "Harusnya lo semua gak main keroyokan kek gini. Malu sama burung."

Terdengar beberapa dari mereka menggeratkan gigi kesal. "Pergi, atau lo kita abisin di sini."

Seolah ada yang menggelitiknya, Algi malah terkekeh. "Langsung aja sih, gak usah pake ngancem."

"Lo!—"

"Gawat, guys!" tiba-tiba seorang cowok berkulit gelap menyerobot. Terlihat kepanikan di wajahnya. Membisikkan sesuatu kepada kawanannya.

"Kok bisa?!" jerit Erwin. "Reyga mana?!"

"Itu gak penting! Mending sekarang kita cabut dari sini!" histeris si cowok asing.

Mereka semua melepaskan Disya secara kasar. Hampir gadis itu terjerembap jika saja Algi tidak menahan tubuh Disya membentur lantai. "Lo gapapa?"

"Bawa gue pulang, please!" Disya memohon dengan suara mendesah yang tidak dibuat-buat.

Saat Algi bersusah payah merangkul Disya yang tidak bisa diam, riuh kekacauan menyambut pendengaran serta penglihatannya. "Woi, ada apa sih?" Algi memberhentikan salah satu dari mereka yang berlarian.

"Ada banyak polisi di depan. Tempat ini di gerebek. Katanya, di sini ada pesta narkoba." jawabnya sambil ngos-ngosan.

Mampus! Batin Algi memaki.

Tanpa pikir panjang, Algi membopong tubuh Disya ala brydal style. Berhubung dirinya sudah tidak asing dengan tempat itu, Algi sudah hafal pintu keluar selain yang tadi ia lewati untuk masuk.

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang