🌜10. Kejutan?🌛

31.8K 2.3K 122
                                    

Faktanya, ujian selalu datang kepada mereka yang tidak pernah menyibukkan diri untuk memanen pujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Faktanya, ujian selalu datang kepada mereka yang tidak pernah menyibukkan diri untuk memanen pujian.

-Ladisya-

¶¶¶

Memilih merebahkan tubuhnya yang terasa pegal, plus sepulangnya tadi di jalan mendapatkan kendala cukup berarti. Terima kasih pada yang di atas karena kedatangan Zendro. Jika tidak, mungkin saja Algi akan berubah menjadi dadar gulung.

Pulang membawa luka lebam, atau lebih parahnya lagi masuk rumah sakit. Menerima ocehan Mamanya. Mendapat wejangan pedas dari sang Papa. Ataupun nasihat berisi ejekan menyebalkan lewat video call dari sang Kakak.

"Ngomong-ngomong, kenapa tu ratu bully ada di sana? Keliatan kek orang gila." komentar Algi menjadikan dua tangannya sebagai bantal.

Tak sengaja Algi melihat Disya yang tidak mengenakan alas kaki, rambutnya kusut, matanya sembab, bibirnya bergetar menahan dingin.

"Kadang gue gak ngerti sama tu orang. Di beberapa kesempatan, dia keliatan baik. Kadang juga sebaliknya." terawang Algi lebih jauh. Iya, Disya adalah sosok yang benar-benar misterius.

Gadis paling disegani seantero SMA Pelita Harapan. Wajahnya yang cantik, latar belakang keluarga kaya dan sebagainya. Algi berpikir, andaikan perangai Disya baik, pasti akan terlihat sempurna.

Dahi Algi berlipat-lipat. "Heh, kenapa gue mikirin itu? Gak ada kerjaan banget."

Algi bergegas membuka ponselnya. Membuka galeri, mendapati foto Inara yang dijepret pada saat gadis itu sedang bermain balon di taman bersama Galins sepulangnya dari rumah sakit. "Senyum lo tulus banget, Nar."

Berulang kali meyakinkan dirinya bahwa ini hanya rasa kagum akan kebaikan dan ketulusan Inara. Nyatanya, Algi selalu mengelak bahwa dirinya sedang jatuh cinta.

Tak sampai di situ saja, ada Naufal yang juga tak bosan memberikan peringatan. Cowok absurd itu berpendapat jika bisa saja Algi dan Galins akan terlibat cinta segitiga. Bukankah Naufal terlalu mendalami perannya sebagai peramal gadungan?

Ada-ada saja!

Tapi, tidak juga menutup kemungkinan yang bisa saja terjadi. Siapa yang tahu? Algi mengacak rambut bagian belakangnya. "Ngantuk. Mending tidur. Good night, Inara."

🌛🌛🌛

Panggilan masuk, lagi? Sepertinya hobi Zendro adalah mengganggu juga membuat jengkel. Bodoh. Disya merasa begitu bodoh karena lupa jika di badannya terpasang jaket milik Zendro.

Warm In The Arms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang