Manteman, diharapkan membaca sambil mendengar lagu ini ya ^^
"Bandung, November.
Kalau lo bisa lihat, semua yang gue rasain ini bukanlah kesakitan, bukan juga kesedihan buat lo ratapi. Gue hidup tetap ada alasannya. Setelah beberapa hari kenal lo, gue tahu dengan jelas sekarang ke mana tujuan gue. Ketemu sama lo di MRT, bikin gue selalu pengin ada di sana. Merasakan benih-benih ketika gue merasa benci sekaligus merasa takjub karena gue bisa menyadari sikap seseorang mempunyai banyak sisi yang tak terduga. Kayak waktu gue benci sama lo, itu malah mengajarkan gue untuk melihat kalau ada sisi kebaikan lain dari hatinya. Dan gue percaya, lo itu seperti itu. Meskipun lo cuman lihat gue sebentar, tapi gue berharap lo mengerti kalau nggak selamanya kebahagiaan itu bisa memuaskan kehidupan lo. Kadang lo butuh keseimbangan. Kesedihan dan kebahagiaan harus seimbang, bahkan. Lo nggak bakal mengerti tentang hidup kalau lo nggak bisa melihat kedua sisi itu.
Kaki gue cape jalan, gue cape menelan semua pil dan gue sakit setiap gue sekarat. Perut gue rasanya mau gue copot, tapi gue tahu nggak bisa. Dokter Wu bilang waktu gue tinggal 3 bulan. Dari dari situ gue tahu nggak ada lagi hal yang bisa gue lakuin selain menerima semuanya. Buat lo yang baca ini sekarang, dengar ya, salju nggak pernah menyesal di jatuhkan di bumi kan? Pernah merasakan kan, kalau sebenarnya salju adalah sebagian dari musim semi yang tinggal tidur. Anggep aja gue itu.
Sesuatu yang tinggal selamanya bukanlah sesuatu yang baik. Kebahagiaan ataupun kesedihan, tidak ada yang lebih baik daripada bersyukur.
Karena detik di mana terakhir kalinya gue merasakan napas gue berenti, lo jangan sampai menangis karena ditinggal sama gue. Gue tahu hari itu, lo pasti tahu penyakit gue. Lo pinter dan kepoan, gue percaya lo tahu tapi nggak pernah berani melawan itu semua. Jadi, gue cuman ttitip ini sama pak Leo.
Di atas langit bianglala, waktu lo sama Hendrick berdua bermain, gue pergi ke belakang karena maag gue kambuh. Waktu malam itu, mata lo yang rasanya hangat, percayalah, ada banyak kata maaf yang nggak pernah bisa gue ucapkan. Lo boleh nangis waktu kehilangan gue, tapi jangan menangis untuk menginginkan gue kembali. Karena takdir sudah seperti ini, lo nggak bisa memaksakan sesuatu abadi.
Kalau lo kesepian, lihatlah langit. Pejamkan mata dan bilang gini ke matahari, "aku sendirian, tapi aku percaya, kamu nggak akan pernah pergi dari hadapanku." Percayalah, waktu lo bilang gitu, gue pasti selalu dengar.
Selalu.
Justin Wijaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Butterfly
RomanceCompleted. (Judul sebelumnya When the Snow Fall in Love with a Butterfly) --- "Gue mau tanya sama lo." Gadis itu diam. "Lo suka kupu-kupu?" "Hah? Bi-biasa aja. Gue lebih suka ulatnya." Justin tertawa. "Kenapa?" "Pernah denger ceri...