3:Ragu

642 54 5
                                    

Jangan play lagunya sebelum saya suruh✨

Masih dengan pagi sendu seperti hari-hari sebelumnya, Touka masih saja terlihat murung namun sepertinya gadis itu sudah sedikit lebih baik daripada 2 bulan yang lalu.

Hari ini pelajaran Matematika yang biasanya di sukai oleh Touka entah kenapa menjadi sangat menyebalkan, sejak tadi pandangannya tidak fokus pada papan tulis melainkan pada buku catatannya yang sudah penuh dengan coretan hatinya.

Beberapa menit kemudian, bel berbunyi tanda waktu istirahat tiba, guru Matematika Touka pun segera mengakhiri pelajaran dan meninggalkan PR untuk muridnya.

"Touka-chan kau sudah menetukan mau masuk ke universitas mana?"Tanya Yoriko sembari mengeluarkan bekal makanannya sedangkan yang di tanya menghela nafas berat sambil ikut mengeluarkan bekal makanannya.

"Aku berniat masuk ke universitas Kamii tapi aku tidak yakin bisa masuk kesana"Keluh Touka

"Benarkah?! Kukira kau hanya akan memilih universitas biasa saja ternyata targetmu tingga juga, kenapa tiba-tiba kau memilih di sana?"Tanya Yoriko terkejut karena selama ini Touka tidak terlalu ingin berkuliah dan hanya berniat terus menjalankan Anteiku.

Touka merona malu lalu mengalihkam pandangannya ke arah jendela mengingat alasannya kesana hanyalah untuk mengikuti jejak Kaneki.

"Ti-tidak ada alasan khusus!hanya ingin saja"Elak Touka sambil pura-pura fokus memakan bekal makanannya sedangkan Yoriko langsung tersenyum jail.

"Biar kutebak! Alasanmu kesana karena ada KA-NE-KI-SAN kan?"Tuduh Yoriko dengan penuh penekanan pada nama Kaneki yang sukses membuat Touka tersedak. karena tebakan Yoriko tepat sekali.

"Yoriko!!"

Yoriko tertawa sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Aku sudah menebak suatu saat kau akan jatuh cin-"

"YORIKO!!"

Yoriko tertawa terbahak-bahak melihat wajah Touka yang memerah total karena tebakan Yoriko tepat dengan yang dialami dirinya saat ini.

Sesaat setelah tawa Yoriko mereda, Yoriko menyadari perubahan wajah Touka yang terlihat sedih seakan menyimpan penyesalan yang mendalam dan ke kecewaan.

"Jadi, sekarang Kaneki-san dimana?"

Touka menghela nafas berat lalu memalingkan wajahnya ke jendela mencoba mengabaikan perasaan rindunya yang kembali muncul.

"Itu bukan urusanku dan aku tak ingin tahu soal dia, dia bukan siapa-siapaku"jawab Touka berusaha menunjukkan sikap cueknya seperti biasa namun terdengar menyedihkan di telinga Yoriko yang pandai sekali menebak emosi orang lewat perkataan.

Baru saja Yoriko akan menyanyakan lebih banyak namun bel tanda masuk sudah berbunyi membuat Yoriko mau tidak mau harus mengakhiri waktu makan siang dan mengabaikan pertanyaan yang berkumpul di kepalanya.

'apakah Touka-chan baik-baik saja?'gumam Yoriko cemas.

-o0o-

"Jalan-jalan di Shibuya?"

"Iya, kupikir kita butuh refreshing sebelum bertempur untuk masuk ke perguruan tinggi"

Touka mengetuk-ngetuk jarinya pada buku sambil menimbang-nimbang tawaran sahabat karibnya itu.

"Mau tidak?"Ulang Yoriko tidak sabar karena Touka tidak kunjung memberi jawaban pada dirinya.

"Besok jam berapa? Sepertinya minggu ini Anteiku tutup"

Yoriko berteriak kegirangan mendengar tawarannya di terima mengingat Touka jarang sekali berminat di ajak jalan-jalan membuat Touka harus sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya yang berdengung karena suara teriakan Yoriko pada sambungan mereka.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang