14:Miss

406 27 0
                                    

Touka menghela nafas berat sambil terus memandangi buku pelajaran yang tersebar di atas meja belajarnya dan Touka benar-benar suntuk bermain dengan semua materi sekolahnya.

Touka butuh hiburan.

Sebenarnya Touka sudah merindukan Kaneki lagi padahal baru beberapa jam yang lalu Kaneki pulang tapi rasanya Touka masih ingin berlama-lama dengan kekasihnya.

Touka mengacak-acak rambutnya kesal,mengapa sekarang dirinya mudah sekali bergantung dengan kehadiran lelaki itu?.

-o0o-

Ayato mengusap rambutnya lalu menatap Hinami dengan wajah sedikit merona malu karena Ayato menyadari jika dia sangat merindukan gadis itu.

"Kenapa kau-"

Bruk

Ayato terkejut bukan main karena tiba-tiba Hinami memeluknya erat sekali sambil menangis sesenggukan agaknya Ayato merasakan sensasi perasaan rindu yang amat membuncah dalam hati Ayato dan tanpa sadar Ayato tersenyum sembari membalas pelukan Hinami.

"Kemana saja kau baka?!"

"Aku disini, gomen"

Hinami terus menangis didalam pelukan Ayato karena saat ini, Hinami benar-benar merindukan Ayato walaupun hatinya masih mengelak jika dirinya masih menyukai Kaneki.

Ayato melepas pelukannya lalu menyeka air mata Hinami dengan lembut walaupun gadis itu masih saja meneteskan air mata.

"Jadi, kau mau kemana? Kutemani untuk hari ini"

"Aku hanya ingin bertemu denganmu"

Deg

Deg

Deg

Jantung Ayato berdebar mendengarnya, Ayato kembali tersenyum lalu menarik tangan Hinami untuk mengajaknya duduk disebuah bangku taman.

"Sekarang kau bisa ceritakan apapun"Ucap Ayato lembut dan Hinami masih terisak pun berusaha meredakan tangisnya sambil terus menyeka air matanya lalu menggeleng.

"Aku tak ingin bercerita, aku hanya ingin bertemu denganmu"

Wajah Ayato kembali terasa panas dan jantungnya tak bisa berhenti berdegup kencang, Ayato lalu memalingkan wajahnya sebal dengan sikap 'tsundere-nya' yang baru-baru ini Ayato sadari muncul setiap berdekatan dengan Hinami.

Gadis memang membingungkan.

"La-lalu kau mau aku bagaimana?"Gerutu Ayato, Hinami menyeka air matanya lalu tersenyum.

"Temani aku seharian ini, aku..."

Hinami menghentikan ucapannya dengan wajah merona malu lalu menunduk.

"Kau kenapa?"Tanya Ayato bingung.

"A-aku merindukanmu"

Deg

Dan Ayato yakin wajahnya pasti sudah se merah tomat.

Ayato memalingkan wajahnya karena tidak ingin Hinami tahu seberapa merah wajahnya saat ini dan Hinami justru tertawa karena saat ini Ayato memerah sampai telinga.

"Kau senang sekali?"Goda Hinami membuat Ayato mendengus sebal namun tak ingin mengelak.

"Te-terserah kau mau bilang apa!"

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang