25:Need You

473 32 1
                                    

Touka menghela nafas, Touka merasa sedih karena di hari wisuda ini kekasihnya tak bisa datang dan rasanya sejak tadi Touka ingin menangis karena kecewanya.

Touka takut jika 2 minggu lalu adalah pertemuan terakhir mereka.

"Touka-chan? Kau baik-baik saja?"Tanya Yoriko cemas karena sejak tadi sahabatnya diam dan tidak menunjukkan wajah bahagia sama sekali.

"A-aku baik-baik saja, aku hanya memikirkan apakah Kaneki baik-baik saja? Sudah 2 minggu dia tak ada kabar yah walaupun seharusnya aku terbiasa karena di seringkali hilang seperti itu"

Yoriko menggenggam tangan Touka lalu tersenyum.

"Wajar saja kau khawatir karena bagaimana pun kau pacarnya, kadang saja ketika Takeomi-kun tidak mengabariku seharian aku sudah cemas setengah mati apalagi kau yang ditinggal hingga berminggu-minggu? Bahkan berbulan-bulan"

Touka menghela nafas berat.

"Aku hanya merasa sedih karena dia tidak bisa hadis kesini untuk melihat kelulusanku"

Yoriko terdiam memandang iba sahabatnya.

Setelah segala reretan acara wisuda berakhir, Touka memutuskan untuk segera pulang karena rasanya berlama-lama di sekolah hanya akan membuat hati Touka semakin sakit karena kecewa.

"Apa aku terlambat?"

Touka berhenti berlari ketika mendapati ada sesosok laki² berdiri di gerbang sekolah sambil tersenyum dengan cepat wanita itu berlari memeluk Kaneki dengan erat rasanya Touka begitu bahagia mengetahui jika Kaneki ingat akan datang ke acara wisudanya walaupun dia datang sedikit terlambat.

"Kau tidak terlambat sama sekali"Isak Touka disela tangis harunya membuat Kaneki tersenyum puas lalu tertawa melepaskan pelukan Touka untuk menyeka air matanya.

"Gomen, aku benar-benar terlambat ayo kita rayakan kelulusanmu"

Touka tertawa kecil lalu mengusap ujung matanya.

"Dengan cara apa kau merayakannya?"

"Aku akan menuruti semua permintaanmu hari ini saja"

Touka tersenyum lebar, Kaneki selalu bisa mengobrak-abrik moodnya.

-o0o-

Malam kian larut setelah seharian penuh Kaneki menemani Touka dan sepertinya hari ini mood Touka benar-benar sempurna karena kehadiran Kaneki.

"Ada lagi yang ingin kau lakukan princess?"Goda Kaneki membuat Touka merona malu.

"Aku ingin kau menginap, boleh kan?"

Kaneki terlihat berpikir sejenak lalu tersenyum.

"Dikabulkan!"

-o0o-

"Aku ingin tidur denganmu"Pinta Touka malu-malu dan Kaneki terkekeh menyadari jika hari ini kekasihnya benar² manja pada dirinya.

"Baiklah, ayo kita tidur bersama"

Touka tersenyum lalu berbalik masuk kekamarnya yang di ikuti oleh Kaneki dari belakang.

Begitu masuk kamar mereka segera berganti baju tidur lalu berbaring kasur dan Touka mengganti lampu denga lampu tidur agar cahayanya remang-remang.

"Nee, Touka-chan"

"Hmm?"

Touka berbalik menatap Kaneki dan Kaneki dengan lembut mengelus wajah Touka sambil tersenyum.

"Selamat atas kelulusanmu Touka-chan!"

Touka tertawa mengenggam tangan Kaneki.

"Baka! Kau terlambat mengucapkannya"

Kaneki terkekeh lalu mencium kening Touka.

"Aku menyayangimu Touka-chan"

"Aku juga"

Kaneki mencium bibir mungil Touka dan Touka membalas ciuman Kaneki lebih dalam, Kaneki mengeratkan pelukannya pada Touka.

Lambat laun, Kaneki mulai asyik menelusupkan bibirnya untuk meraba tiap langit-langit bibir Touka dan bibir mereka mulai beradu serta bertukar saliva.

"Kaneki~"

"Touka-chan~"

Touka melenguh keenakan tapi Kaneki terus membungkam bibirnya hingga rasanya Touka kehabisan oksigen.

"Mou....Ka....neki"Rajuk Touka dengan nafas terengah-engah sedangkan Kaneki justru tersenyum jail lalu melanjutkan ciumannya.

"Aku mencintaimu"Bisik Kaneki sungguh-sungguh lalu mulai meninggalkan banyak Kissmark di leher jenjang Touka, Touka melenguh keenakan sambil mempererat pelukannya.

Kaneki melumat bibir Touka lebih ganas dari yang tadi, kali ini Kaneki seperti singa yang siap melahap habis mangsanya hingga tubuh Touka terasa lemas dan benar-benar tidak bisa melawan ataupun bersuara.

"Kaneki hentikan-akh!"

Kaneki menatap Touka lalu mendengus.

"Kau tak ingin bayiku Touka-chan?"Tanya Kaneki dengan nada kecewa, Touka merona malu lalu memalingkan wajahnya.

"Bu-bukan begitu, a-aku akan masuk kuliah ja-jadi aku tak ingin hamil dulu"Jawab Touka lirih karena merasa malu menyadari jika sebenarnya tentu saja Touka ingin bayi dari kekasihnya, Kaneki terdiam sejenak lalu tersenyum dan memeluk Touka erat.

"Gomen, aku lupa!Jadi, kau ingin punya bayi denganku?"Goda Kaneki membuat wajah Touka bertambah merah, Touka menutup wajahnya lalu mengangguk.

"Te-tentu saja! Ta-tapi a-aku ti-tidak ingin sekarang baka! Mou...Kau menyebalkan Kaneki!"

Kaneki terkekeh lalu mencium Touka agak lama, rasanya Kaneki ingin kekasihnya segera lulus lagi dan Kaneki bisa segera menikah dengan wanita yang sangat dicintainya itu.

"Go-gomen Kaneki a-aku membuatmu kecewa"Ucap Touka lirih tak berani menatap mata Kaneki sedangkan Kaneki justru tertawa kecil lalu membenarkan selimut mereka.

"Lupakan saja! Yang pasti aku menyayangimu Touka-chan"

Touka kembali merona malu lalu memeluk Kaneki sambil menyandarkan kepalanya pada dada bidang Kaneki sambil tersenyum.

"Kau tak ingin lanjut?"Goda Touka, Kaneki tertawa lalu menggeleng.

"Sudah, tidurlah ini sudah malam dan kau pasti lelah"Bisik Kaneki mencium kening Touka lembut, Touka menguap lalu mulai memejamkan matanya.

"Oyasumi Ken...."

"Eh?"

Kaneki terkejut karena tiba-tiba Touka tanpa sadar memanggilnya dengan nama depannya namun ternyata Touka sudah terlelap begitu saja, Kaneki tertawa lalu mengeratkan pelukannya dan membenarkan posisi tidur mereka agar Touka merasa nyaman.

"Oyasumi Touka-chan"

Touka memang lelah sekali hari ini, tapi hatinya benar-benar bahagia.

Tentu saja, itu semua karena Kaneki.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang