24:A Day With You!

465 32 0
                                        

Pagi itu sinar matahari menerobos masuk ke celah-celah kamar Touka, Kaneki menggerung pelan sampai akhirnya dia merasa jika tangannya berat karena menjadi bantal Touka.

Kaneki tersenyum lalu mencium kening Touka membuat ga- wanita itu sedikit menggerung karena terusik lalu mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Ohayou Touka-chan"

Touka merona malu mengingat semalam lalu menunduk sedangkan Kaneki justru tertawa.

"Aku mandi dulu"Ijin Kaneki seraya keluar dari selimut yang membalut mereka namun Touka menahan tangan Kaneki.

"Touka-chan?"

"Na-Nanti saja"

Kaneki mengerutkan alisnya lalu tersenyum jail melihat wajah memerah kekasihnya.

"Jadi, kau mau menemaniku mandi nanti?"

"Ba-Baka! Bu-Bukan itu maksudku hentai!!"Gerutu Touka menjitak kepala Kaneki sebal tapi lelaki itu hanya tertawa lalu menggenggam kedua pipi Touka gemas.

"Lalu?"Tanya Kaneki masih dengan senyum jail membuat Touka sebal lalu memalingkan wajah memerahnya.

"Ki-Kita sudah lama tidak bertemu, ja-jadi aku ingin denganmu agak lama"Jawab Touka lirih, Kaneki terdiam sejenak lalu kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk Touka.

"Gomen, aku jarang punya waktu untukmu"Bisik Kaneki membuat Touka sedikit terenyuh namun kali ini Touka ingin egois, dia ingin hanya untuk hari ini Touka ingin Kaneki menuruti semua ucapannya.

"Ja-jadi kapan kau akan kembali kesana?"Tanya Touka hati-hati, Kaneki terlihat berpikir sejenak lalu menghela nafas berat.

"Entahlah, mungkin tak lama lagi"

Touka terdiam lalu memandangi dada bidang Kaneki heran, bukankah kemarin banyak goresan luka di sana? Kenapa sekarang lenyap tak berbekas?

"Kau pasti heran kemana lukaku"

Touka memandangi wajah Kaneki dengan wajah bertanya.

"Kau ingat saat aku diculik Yamori?"

Touka mengangguk.

"Sebelum menyiksaku, dia menyuntikan obat regrenasi ke mataku dan obat itu membuatku bisa meregrenasi tubuhku yang terluka dengan cepat namun tentu saja ada efek sampingnya"

Touka bergidik ngeri membayangkan jarum suntik menancap di bola mata kekasihnya.

"Apa itu?"

"Penuaan dini"

"Apa karena itu rambutmu memutih?"

Kaneki mengendikkan bahunya.

"Entahlah, aku hanya tahu itu efek sampingnya"

Touka mengelus rambut putih Kaneki lalu memandangi wajah Kaneki sedih.

"Kau harus lebih berhati-hati lagi"

Kaneki tersenyum menggenggam tangan Touka.

"Aku sudah berjanji akan kembali padamu jadi aku takkan mungkin mati dengan mudah"

Touka merona malu sedangkan Kaneki tertawa lalu menguap pelan.

"Aku masih mengantuk, ayo kita tidur lagi"Ajak Kaneki mengeratkan pelukannya membuat Touka merona malu.

"Baka!".

-o0o-

Hinami lagi-lagi terpaksa menginap dirumah Hana karena sibuk mengerjakan proposal sekolah dan akhirnya pulang larut malam, Hana menyuruh Hinami untuk menginap karena jarak apartemen Hinami terlalu jauh dari sekolah dan Hana khawatir Hinami kenapa-kenapa.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang